Harga Bawang Merah Anjlok, Jenis Lokananta Tak Terpengaruh

Petani Bantul kurang tertarik tanam bawang merah lokananta

Bantul, IDN Times – Selama beberapa dekade terakhir ini petani bawang merah di Kabupaten Bantul hanya menanam bawang merah jenis tajuk, super biru, tiron, dansrikayangan. Hasil untuk setiap hektare mencapai 13 ton.

Lantaran biaya penyiapan lahan, bibit, obat-obatan, pupuk yang cukup tinggi, untuk mengembalikan modal menanam, bawang merah minimal dijual Rp8 ribu per kilogram. Itu pun baru impas dan belum menguntungkan petani.

1. Petani di Bantul mulai mencoba menanam bawang merah jenis lokananta‎

Harga Bawang Merah Anjlok, Jenis Lokananta Tak TerpengaruhIDN Times/IDN Times/Daruwaskita

Beberapa tahun terakhir ini para petani bawang merah di Bantul mulai menanam bawang merah jenis lokananta. Panen yang dihasilkan bisa mencapai 27 ton per hektare dan harganya bisa menembus Rp20 ribu per kilogram.

Ukuran bawang merahnya juga besar-besar sehingga disukai oleh konsumen. Namun,  bawang merah jenis Lokananta masih sulit untuk dibudidayakan petani bawang merah karena penanamannya yang terbilang cukup rumit dan waktu panennya minimal 90 hari.

Baca Juga: 3 Ton Bawang Merah Ludes Diborong ASN Pemkab Bantul

2. Penanaman bawang merah jenis lokananta banyak gagal diproses penyemaian‎

Harga Bawang Merah Anjlok, Jenis Lokananta Tak Terpengaruhtravelerscoffee.ru/id

Joko Suryono anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bawang Merah Desa Srigading, Kecamatan Sanden, Bantul, mengakui sejumlah petani mulai mencoba menanam bawang merah jenis lokananta. Namun, proses penyemaian terkadang gagal karena terbentur cuaca yang panas ekstrem, sehingga tanaman bawang merah yang sudah tumbuh batangnya menjadi layu dan mati.

"Jadi bedanya bawang merah jenis lokananta itu harus disemai dahulu seperti menanam padi. Setelah usia 35 hari baru dipindahkan ke lahan pertanian. Ini berbeda dengan jenis bawang merah seperti tiron atau tajuk yang langsung ditanam benih bawang merah di lahan pertanian dan bisa langsung tumbuh," ujarnya ditemui disela-sela acara "Ayo Beli Bawang Merah dari Petani Bantul" di lapangan Paseban, Komplek Perkantoran Pemkab Bantul I, Senin (16/9).

3. Lebih tahan hama dan hasil buah lebih besar, namun butuh 100 hari untuk panen

Harga Bawang Merah Anjlok, Jenis Lokananta Tak TerpengaruhIDN Times/Daruwaskita

Dengan sistem persemaian, tanaman bawang merah jenis lokananta ini lebih tahan hama seperti ulat. Sebab, ulat biasanya menyerang saat tanaman berusia 2 minggu hingga 1 bulan. Sedangkan bawang merah lokananta dalam usia tersebut masih dalam proses persemaian dengan menggunakan lahan khusus dan dipastikan bebas penyakit.

"Petani itu tidak sabar karena harus menyemai dulu selama 35 hari ditambah masa tanam hingga siap panen 65 hari sehingga butuh waktu 100 hari untuk panen. Sedangkan bawang jenis lainnya hanya butuh waktu 60 hari untuk panen," ungkapnya.

"Meski masa tanam hampir 100 hari jika berhasil maka hasil bawang merahnya dalam 1 hektare bisa mencapai 27 ton dengan harga Rp20 ribu per kilogram. Pasti lebih menguntungkan dan tidak terkena imbas harga jatuh karena panen raya," tuturnya.

4. Waktu panen yang panjang bikin petani enggan menanam bawang merah lokananta‎

Harga Bawang Merah Anjlok, Jenis Lokananta Tak TerpengaruhIDN Times/Daruwaskita

Ketua Asosiasi Petani Bawang Merah Kabupaten Bantul, Suroto, mengatakan petani masih enggan mananam bawang merah jenis lokananta karena masa panen panjang dan harus melalui proses penyemaian terlebih dahulu.

"Kalau melihat hasil bawang merah yang besar-besar siapa petani yang tidak kepingin nanam? Namun karena prosesnya panjang dan saat penyemaian tingkat keberhasilan rendah, petani enggan menanam bawang merah jenis lokananta," tuturnya.

Suroto mengaku membawa tak kurang 1 kwintal bawang merah jenis lokananta dalam acara "Ayo Beli Bawang Merah dari Petani Bantul". Dengan harga Rp20 ribu per kilogram, bawang ini langsung habis dibeli ASN bahkan banyak yang tidak kebagian.

"Buahnya itu besar-besar jadi tidak repot ketika mengolah bawang untuk menjadi bumbu atau bawang goreng," ucapnya.‎

Baca Juga: Harga Terpuruk, ini Usaha Pemkab Bantul Bantu Petani Bawang Merah

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya