DPPKP Bantul Waspadai Sapi Kurban Pemakan Sampah

Pastikan hewan kurban miliki SKKH dari daerah asal hewan

Bantul, IDN Times - Menjelang Hari Raya Iduladha, Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta meminta pedagang hewan kurban di Kabupaten Bantul untuk mewaspadai adanya sapi kurban yang berasal dari Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan.

1. Sapi dari TPST Piyungan dilihat dari pakannya jelas tidak sehat

DPPKP Bantul Waspadai Sapi Kurban Pemakan SampahIDN Times/Daruwaskita

Kepala DPPKP Pemkab Bantul, Pulung Hariyadi mengatakan keberadaan sapi yang ada di TPST Piyungan jelas tidak sehat jika dilihat dari makanan yang dikonsumsi oleh sapi. Meski begitu, hingga saat ini belum ada penelitian dampak dari mengkonsumsi sapi yang pakannya berasal dari sampah.

"Tapi dilihat dari konsumsi makanannya tentu kan tidak higienis maka tidak kita rekomendasikan untuk disembelih sebagai hewan kurban," katanya kepada IDN Times, Sabtu (13/7).

Baca Juga: Antraks, Pedagang Diminta Tak Datangkan Hewan Kurban dari Gunungkidul

2. Pedagang hewan kurban di Bantul sudah tahu sapi dari TPST Piyungan

DPPKP Bantul Waspadai Sapi Kurban Pemakan SampahIDN Times/Handoko

Menurut Pulung, para pedagang hewan kurban di Kabupaten Bantul baik yang tetap atau pedagang tiban sudah memahami dan tidak akan membeli hewan kurban khususnya sapi dari TPST Piyungan.

"Saya pastikan tidak mungkin membeli hewan kurban dari sapi yang berasal dari TPST Piyungan," ungkapnya.

3. Pedagang diminta memastikan setiap hewan kurban yang dijual memiliki SKKH

DPPKP Bantul Waspadai Sapi Kurban Pemakan SampahIDN Times/Daruwaskita

Pihaknya saat ini terus melakukan pemantauan keluar masuk hewan kurban dengan puluhan petugas dari Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan untuk memastikan hewan kurban yang dijual di Bantul bebas dari penyakit dan memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asal ternak.

"Nah, kalaupun ada sapi dari TPST yang dibeli masyarakat untuk hewan kurban tentunya pasti diketahui asal-usulnya dan jika lolos maka saat disembelih maka saat usus sapi bedah maka akan ketahuan jenis pakannya. Selain itu dapat juga diihat dari organ dalam tubuhnya jika pakannya dari sampah dan dokter hewan pasti tahu," ungkapnya.

4. Hewan kurban dari daerah endimis antrak tak masalah dijadikan hewan kurban asal memiliki SKKH

DPPKP Bantul Waspadai Sapi Kurban Pemakan SampahIDN Times/Humas UGM

Pulung mengatakan, terkait hewan kurban dari daerah endemik antraks Gunungkidul, kuncinya adalah SKKH. Jika dinyatakan sehat, maka tak masalah jika dijadikan hewan kurban.

"Namun untuk menyembelih hewan kurban kan harus sesuai syariat dan itu tidak boleh dilanggar," ucapnya.‎

Baca Juga: Cegah Penyebaran Antraks, 2 Ribu Ternak Diberi Suntikan Vaksin

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya