Djaduk Ferianto Disemayamkan Dekat Ayahnya, Bagong Kussudiardja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Gregorius Djaduk Ferianto kini telah tidur dalam kedamaian di samping pusara ayahnya, Bagong Kussudiardja.Sebelum dimakamkan, jenazah Djaduk dilakukan misa pemberkatan jenazah yang dipimpin oleh sahabat almarhum, Romo Banar.
Perjalanan dari Padepokan Bagong Kussudiardja menuju makam keluarga ditempuh sekitar 10 menit. Tampak sang kakak, Butet Kertaradjasa, duduk paling depan di mobil ambulans yang di dalamnya terdapat jenazah Djaduk.
Di belakang mobil ambulans, tampak iring-iringan mobil keluarga perlahan menuju makan yang terletak di Dusun Sembungan, Kasihan Bantul.
Baca Juga: Lagu-lagu KuaEtnika Iringi Jenazah Djaduk Ferianto
1. Musisi Dewa Bujana, Kill The DJ hingga Soimah antar Djaduk ke peristirahatan terakhirnya
Pelayat tak hanya datang di rumah duka, ratusan teman dan kerabat Djaduk mengantarkannya hingga ke pemakaman.
Sejumlah seniman yang melayat diantaranya Soimah, musisi Dewa Budjana hingga Juki Kill The DJ. Semua musisi teman Djaduk yang hadir menggunakan pakaian serba hitam, tanda duka cinta.
2. Dewa Bujana mengaku kaget mendengar Djaduk meninggal dunia
Usai mengikuti upacara pemakaman, musisi Dewa Bujana kepada rekan media mengatakan ia sangat kaget mendengar berita Djaduk Ferianto meninggal. Dewa Budjana mengaku sangat ingin bertemu Djaduk dan berencana menemuinya pada hari jumat (15/11) mendatang.
"Sangat kaget sekali karena saya berencana akan ngobrol dengan mas Djaduk besok Jumat," katanya.
3. Sosok Djaduk menyatukan semua musisi dan memberi panggung bagi musisi muda untuk tampil
Menurut Dewa Budjana sosok Djaduk adalah sosok yang sangat baik bagi semua musisi, karena banyak acara yang dibuat adalah untuk mewadahi kreativitas musisi muda.
"Mas Djaduk itu menyatukan semua musisi dengan berbagai latar belakang atau genre musik yang berbeda-beda," ungkapnya.
Dewa Budjana bercerita terakhir manggung dengan Djaduk pada tahun 2012 dan 2016 saat acara Jazz Bromo.
"Saya memang jarang main bareng tapi sering banget ngobrol di telepon. Karena orangnya sangat enak diajak ngobro dan bercandanya itu lho. Ya itu mungkin yang saya rasakan saat ini ada hilang," pungkas Dewa Budjana.
Baca Juga: 10 Kata Bijak dari Djaduk Ferianto yang Bisa Jadi Inspirasi Untukmu