Bupati Bantul Ajak Masyarakat Jaga Kerukunan Jelang Pemilu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Memasuki masa tenang Pemilu 2024, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, berharap penyelenggara pemilu maupun masyarakat hendaklah bisa menjaga kekondusifan kehidupan sosial masyarakat di Bumi Projotamansari dengan tidak melakukan kegiatan-kegiatan kampanye.
"Marilah pesta demokrasi ini kita sikapi secara biasa-biasa saja. Artinya jangan sampai ada konflik-konflik yang mestinya bisa kita hindari," ujarnya, Minggu (11/2/2024).
1. Kerukunan warga jangan rusak karena pemilu
Kerukunan dan stabilitas politik di Kabupaten Bantul, kata Halim, di atas segalanya. Jangan sampai kerukunan masyarakat yang sudah terbangun lama ini rusak gara-gara satu hari, yakni tanggal 14 Februari 2024.
"Maka saya mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk menjaga kerukunan. Jangan ada kesepakatan-kesepakatan RT, kalau tidak milih si A, maka yang tidak memilih jika punya gawe tidak dibantu, sakit tidak dijenguk dan jika mati tidak dilayati," tuturnya.
2. Pilih calon pemimpin sesuai hati nurani
Halim menegaskan ancaman-ancaman tersebut tidak boleh terjadi dan bagi siapa yang mengancam masyarakat seperti itu meski menjadi kesepakatan RT yang mengancam bisa dipolisikan.
"Itu sudah mengganggu tatanan sosial di Bantul yang bagus. Jangan sampai ada tim sukses yang mengambil kesepakatan-kesepakatan tersebut," ucapnya. "Biarlah masyarakat memilih sesuai hati nuraninya."
Baca Juga: Bawaslu Bantul Gelar Apel Siaga Anggota Pengawas Pemilu
3. Pilih calon pemimpin lihat rekam jejaknya
Sementara Ketua DPRD Bantul, Hanung Raharjo, mengatakan selama masa tenang diharapkan peserta kampanye juga mengikuti aturan yang ada sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
"Jangan sampai hanya beda pilihan masyarakat terpecah, terkotak-kotak. Mari kita sambut pesta demokrasi layaknya sebagai sebuah pesta," ujar politisi PDI Perjuangan ini.
Hanung juga berpesan kepada masyarakat agar tidak menggadaikan masa depan lima tahun ke depan. Pastikan memilih calon pemimpin yang punya visi misi yang jelas, realistis dan rekam jejaknya bagus.
"Kalau memang ada caleg atau tim sesuk caleg, DPD, capres-cawapres yang menawari uang maka terima saja. Namun tetap memilih sesuai dengan hati nuraninya," tegasnya.
Baca Juga: Krisis Iklim Masih Perlu Menjadi Perhatian Para Capres