Ada Barikade di Pertigaan Jalan Patuk-Dlingo, Jumlah Wisatawan Turun

Ada dugaan wisatawan sengaja dialihkan ke Gunungkidul‎

Bantul, IDN Times - Kebijakan Dinas Perhubungan dan Polres Gunungkidul, DI Yogyakarta yang memasang barikade atau pembatas di jalan Jogja-Wonosari tepatnya di pertigaan Patuk-Dlingo ternyata berdampak pada penurunan jumlah wisatawan di objek wisata alam Dlingo, Kabupaten Bantul yang mencapai 20 ribu wisatawan.

1. Pemasangan barikade di pertigaan Patuk-Dlingo berdampak wisatawan alihkan kunjungan wisata dari Dlingo‎

Ada Barikade di Pertigaan Jalan Patuk-Dlingo, Jumlah Wisatawan TurunIDN Times/Daruwaskita

Adanya barikade yang ditempatkan di tengah jalan membuat mobil pribadi, bus sedang, maupun bus besar harus memutar lebih dari 1 kilometer untuk berbalik dan melewati jalan Patuk-Dlingo dari arah berlawanan.

Hal ini membuat wisatawan enggan untuk berbalik arah karena padatnya arus lalu lintas. Mereka pun memilih mendatangi objek wisata di Kabupaten Gunungkidul.

"Ya arus lalu lintas lancar. Namun demikian, kunjungan wisatawan ke objek wisata alam di Dlingo jadi turun banyak," kata Purwo Harsono, Ketua Koperasi Noto Wono yang mengelola 11 obyek wisata alam di Dlingo, Kabupaten Bantul, Sabtu (8/6).

2. Pemda Gunungkidul terkesan mengarahkan wisatawan berkunjung ke objek wisata di wilayahnya

Ada Barikade di Pertigaan Jalan Patuk-Dlingo, Jumlah Wisatawan Turuninstagram.com/guspan64

Adanya pemasangan barikade di tengah jalan utama Jogja-Wonosari seharusnya juga dikomunikasikan dengan Pemda Bantul dan Polres Bantul karena selama libur Lebaran bus sedang dan besar dilarang melalui jalan Imogiri-Dlingo dan dialihkan ke jalan Patuk-Dlingo.

"Ini kan terkesan Pemda Gunungkidul mau mengarahkan wisatawan yang seharusnya berkunjung ke obyek wisata di Dlingo namun dipaksa ke objek wisata di Kabupaten Gunungkidul yang tidak sesuai keinginan wisatawan sendiri," ujar Ipong, panggilan akrab Purwo Harsono.

Baca Juga: Pengelola Kebun Bunga di Pesisir Pantai Selatan Bantul Panen Rezeki

3. Tidak ada sosialisasi pemberian barikade di pertigaan Patuk-Dlingo‎

Ada Barikade di Pertigaan Jalan Patuk-Dlingo, Jumlah Wisatawan TurunIDN Times/Istimewa

Ipong menjelaskan pada libur Lebaran tahun 2018 yang lalu hingga H+4 Lebaran jumlah pengunjung sudah mencapai lebih 60 ribu wisatawan namun ketika ada pemasangan barikade jumlah wisatawan turun hanya sekitar 40 ribu wisatawan.

"Kita paham bahwa pertigaan Patuk menuju Dlingo itu berpotensi menimbulkan kemacetan jika tidak diberi barikade namun mbok kebijakan itu disosialisasikan jauh-jauh hari. Jangan dadakan seperti ini, meski kita bukan di wilayah Kabupaten Gunungkidul," terangnya.

4. Berharap Pemda Bantul dan Gunungkidul memberikan solusi‎

Ada Barikade di Pertigaan Jalan Patuk-Dlingo, Jumlah Wisatawan TurunIDN Times/Daruwaskita

Ipong mengatakan Sapta Pesona di dalamnya memang terdapat unsur keamanan wisatawan namun pemberian barikade tersebut sangat merugikan pengelola dan wisatawan yang akan berkunjung ke objek wisata di Dlingo.

"Saya berharap Pemda Bantul dan Pemda Gunungkidul mencari solusi terbaik. Misal jika diberi barikade di tengah jalan maka diberi jalan atau tempat untuk mobil atau bus memutar untuk meneruskan perjalanan menuju obyek wisata Dlingo," harapnya.

5. Dishub Bantul tak pernah diberitahu terkait kebijakan berikade di pertigaan Patuk-Dlingo‎

Ada Barikade di Pertigaan Jalan Patuk-Dlingo, Jumlah Wisatawan TurunIDN Times/Daruwaskita

Sementara ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Perhubungan Pemda Bantul, Aris Suhariyanta mengaku kaget dengan adanya kebijakan penempatan barikade di pertigaan Patuk-Dlingo karena sebelumnya tak pernah ada komunikasi.

"Kenapa kita menganjurkan bus sedang dan bus besar melewati jalan Patuk-Dlingo dan dilarang melalui jalan Imogiri-Mangunan serta jalan Cinomati, ya karena jalan Patuk-Dlingo lebih aman. Namun saya kaget kalau diberi barikade oleh pihak Pemda Gunungkidul dan Polres Gunungkidul," ujarnya.

Aris mengaku akan berkomunikasi lebih lanjut dengan pihak Dinas Perhubungan Pemda Gunungkidul agar kasus tersebut tidak berkepanjangan karena jelas pengelola wisata alam di Dlingo Bantul dirugikan.

"Kita paham mungkin kebijakan itu agar tidak ada kemacetan, namun harus dipahami juga bahwa kebijakan itu seakan-akan mengarahkan wisatawan untuk tidak berkunjung ke obyek wisata alam di Dlingo Bantul dan mengalihkan ke Gunungkidul," terangnya.‎

Baca Juga: Libur Lebaran, Bumdes Rumah Apung di Sanden Terpaksa Gigit Jari

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya