7 Calon Wisatawan di Dlingo Bantul Ketahuan Positif COVID-19

Hasil scan QR code menunjukkan indikator berwarna hitam

Bantul, IDN Times - ‎Sedikit tujuh calon wisatawan yang akan berkunjung ke objek wisata di Mangunan, Kapanewon Dlingo, Kabupaten Bantul dilarang masuk objek wisata. Ketujuh calon wisatawan tersebut saat scan QR code menunjukkan indikator warna hitam dalam aplikasi PeduliLindungi.

Baca Juga: Klaster Takziah, 3 Sekolah di Bantul Ditutup Sementara‎

1. Benarkan ada calon wisatawan di Pinus Sari terpapar COVID-19‎

7 Calon Wisatawan di Dlingo Bantul Ketahuan Positif COVID-19Ketua Koperasi Notowo, Purwo Harsono raih penghargaan Kalpataru.(IDN Times/Daruwaskita)

Ketua Koperasi Notowono yang mengelola sejumlah objek wisata di Kapanewon Dlingo, Purwo Harsono, membenarkan adanya tujuh calon wisatawan yang ditolak masuk karena scan QR code menunjukkan warna hitam atau terpapar COVID-19.

"Kasus tersebut terjadi di objek wisata Pinus Sari itu terjadi saat awal uji pembukaan objek wisata yang mengharuskan wisatawan melakukan scan QR code," katanya, Kamis (4/11/2021).

2. Kronologi tujuh calon wisatawan di Pinus Sari terpapar COVID-19‎

7 Calon Wisatawan di Dlingo Bantul Ketahuan Positif COVID-19Uji coba pembukaan tempat wisata Hutan Pinus Sari Mangunan, Bantul. IDN Times/Daruwaskita

Pengelola Pinus Sari, Anang Suhendri, mengatakan ada calon wisata hasil scan QR code menunjukkan warna hitam terjadi pada pertengahan bulan September hingga bulan Oktober yang lalu. Namun untuk bulan November ini belum ada temuan.

"Ada tujuh calon wisatawan yang menunjukkan scan QR code menunjukkan warna hitam. Itu terjadi saat awal uji coba pembukaan objek wisata dan menerapkan scan QR code," ungkapnya.

Tujuh calon wisatawan yang scan QR code berwarna hitam berasal dari rombongan wisatawan yang akan masuk Pinus Sari. Setelah melakukan scan QR code aplikasi PeduliLindungi salah satu anggota rombongan ada yang scannya menunjukkan hasil hitam.

"Yang ketahuan hasilnya hitam itu saat di area parkir karena sudah dipasang scan QR code. Kemudian yang bersangkutan tanya kalau hasilnya hitam bagaimana mas? Setelah dilihat warna hitam berarti calon wisatawan tersebut positif COVID-19," ungkapnya.

Bahkan dari tujuh calon wisatawan yang scan QR codenya berwarna hitam sempat mengajak berdebat pengelola Pinus Sari karena merasa tidak terpapar COVID-19. Namun akhirnya mereka memilih untuk meninggalkan Pinus Sari dan tidak menunggu jemputan Satgas COVID-19 di ruang isolasi yang disediakan oleh pengelola Pinus Sari.

"Orang tersebut mengaku tidak habis swab dan tidak berkenan untuk isolasi serta memilih untuk pulang. Harusnya kita masukkan ke ruang isolasi namun yang bersangkutan mau pergi ya silakan," tuturnya.

3. Ketat terhadap wisatawan agar tidak terjadi penularan COVID-19 di objek wisata‎

7 Calon Wisatawan di Dlingo Bantul Ketahuan Positif COVID-19Ilustrasi petugas medis melakukan rapid tes antigen COVID-19 (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

Meski memutuskan untuk pulang, Anang mengaku berpesan untuk pulang beneran dan tidak berkunjung ke objek wisata lainnya. Setelah sampai rumah sebaiknya melakukan swab antigen untuk memastikan hasil scan QR code benar atau tidak.

"Kami ketat semata-mata agar tidak ada penularan COVID-19 di objek wisata dan tidak mau ambil resikonya," tandasnya.‎

Baca Juga: Waduh, Klaster COVID Takziah Bantul Menyebar ke 3 Kabupaten 

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya