Waduh, Klaster COVID Takziah Bantul Menyebar ke 3 Kabupaten 

41 orang terpapar COVID-19 

Bantul, IDN Times - ‎Klaster COVID-19 takziah yang terjadi di Kapanewon Sedayu, Bantul telah menyebar hingga tiga kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, yakni Kabupaten Sleman, Gunungkidul dan Kulon Progo. Saat ini sebanyak 41 orang terkonfirmasi positif COVID-19.

 

1. Klaster takziah meluas hingga ke Sleman, Gunungkidul dan Sleman‎

Waduh, Klaster COVID Takziah Bantul Menyebar ke 3 Kabupaten Ilustrasi corona. IDN Times/Mardya Shakti

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul, Joko Purnomo mengatakan rincian penyebaran klater takziah di Kapanewon Sedayu sebanyak 15 kasus, Kasihan empat kasus. Sementara di Pajangan, Bambanglipuro, Sewon dan Srandakan terdapat satu kasus. 

"Sedangkan untuk Kabupaten Gunungkidul satu kasus, Sleman 12 kasus dan Kulon Progo sebanyak 3 kasus," ungkapnya di sela-sela acara Rapat Koordinasi Evaluasi dan Tindak Lanjut Perkembangan Penyebaran COVID-19, Selasa (2/11/2021).

Baca Juga: Klaster Takziah, Siswa dan Guru SMK Sedayu Positif COVID-19

2. Seorang PNS di Bantul terpapar klaster takziah‎

Waduh, Klaster COVID Takziah Bantul Menyebar ke 3 Kabupaten Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo. (IDN Times/Istimewa)

‎Untuk menekan penyebaran kegiatan tracing digencarkan kepada semua orang yang melakukan kontak erat dengan pasien positif COVID-19. "Sekolah yang ada kasus COVID-19 untuk pembelajaran tatap muka dihentikan hingga siswa atau guru bahkan karyawan sekolah dinyatakan sehat," ungkap Joko yang menjabat wakil Bupati Bantul.

"Bahkan klaster Takziah ini merembet juga ke Bagian Humas dan Protokol, Setda Bantul karena salah satu pegawainya positif COVID-19. Istrinya merupakan guru SMKN 1 Sedayu positif COVID-19," tambahnya lagi.

3. Minggu depan dilakukan tes swab acak untuk murid dan guru

Waduh, Klaster COVID Takziah Bantul Menyebar ke 3 Kabupaten Ilustrasi siswa jalani swab PCR. Dok/Humas Pemkot Malang

Antisipasi penyebaran COVID-19 saat pembelajaran tatap muka (PTM), Dinas Kesehatan Bantul akan menggelar swab PCR acak kepada 1.700 siswa dan guru SD hingga SMA. 

"Tes swab PCR akan dimulai minggu kedua bulan November. Jika ada siswa atau guru yang positif, akan kita tindak lanjut dengan tracing kontak erat serta sekolah harus tutup sementara," ujar Kepala Dinkes Bantul, Agus Budi Raharja.

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya