154 Ribu Kendaraan Pemudik Bakal Masuk ke Gunungkidul‎

Dinas Perhubungan siapkan jalur utama dan alternatif mudik

Gunungkidul, IDN Times - ‎Dinas Perhubungan Kabupaten Gunungkidul memperkirakan ada peningkatan jumlah kendaraan yang masuk wilayah Bumi Handayani saat arus mudik Lebaran tahun ini. Jumlahnya diperkirakan naik 10 persen atau mencapai 154 ribu kendaraan.

1. Arus mudik Lebaran 2023 diperkirakan kendaraan naik 10 persen

154 Ribu Kendaraan Pemudik Bakal Masuk ke Gunungkidul‎ilustrasi mudik (pexels.com/Stan)

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Gunungkidul, Bayu Susilo Aji, mengatakan jumlah kendaraan yang masuk wilayah Gunungkidul saat arus mudik Lebaran tahun 2022 lalu mencapai 140 ribu. Dengan perkiraan kenaikan 10 persen, maka jumlah kendaraan yang masuk saat arus mudik Lebaran tahun 2023 ini bisa mencapai sekitar 154 ribu kendaraan.‎

"Demikian pula jumlah penumpang di terminal diperkirakan juga naik 25 persen sampai 35 persen," ungkapnya, Sabtu (15/4/2023).

2. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 21 April 2023‎

154 Ribu Kendaraan Pemudik Bakal Masuk ke Gunungkidul‎Ilustrasi Mudik Lebaran. (IDN Times/Aditya Pratama)

Bayu menjelaskan kepadatan arus mudik Lebaran akan mulai terasa pada tanggal 19 April dan puncaknya akan terjadi pada tanggal 21 April yang akan datang.

"Perkiraan kita puncak arus mudik pada tanggal 21 April 2023 mendatang," ucapnya.

Baca Juga: Pantai Gunungkidul-Nglanggeran-Prambanan Segera Terhubung

3. Siapkan jalur utama dan alternatif mudik Lebaran‎

154 Ribu Kendaraan Pemudik Bakal Masuk ke Gunungkidul‎Jawon atau Jalan Wonosari (instagram.com/phim_lovers)

Untuk mengantisipasi lonjakan arus kendaraan saat mudik Lebaran pihaknya sudah menyiapkan jalur mudik utama dari sisi barat melalui Jalan Jogja-Wonosari. Sedangkan jalur alternatif disisi selatan melalu jalur Imogiri-Siluk-Panggang, Imogiri-Mangunan-Getas dan Parangtritis-Purwosari.

Sementara untuk jalur mudik sisi utara melalui Nglanggeran-Sembada Handayani atau Gunungkidul-Sleman. Pemudik juga bisa melalui jalur Kecamatan Wedi Klaten kemudian di sisi timur utara melalu Ngawen-Bundelan.

"Jalur-jalur itu untuk kendaraan kecil. Untuk kendaraan besar menggunakan jalur Semin-Sambeng-Cawas. Terus ke timur masih JJLS Rongkop atau Bedoyo ke timur untuk kendaraan kecil," ujar Bayu.

Sedangkan untuk sisi timur akan menggunakan JJLS yang baru, sebab JJLS sudah dibuka. Sedangkan untuk penerangan jalan karena merupakan jalan nasional dan jalan provinsi sedang diajukan ke pemerintah pusat.

"Ya untuk penerangan jalan itu kewenangan pemerintah pusat," ungkapnya.

Lebih lanjut Bayu mengatakan untuk jalur yang rawan pemudik diminta untuk tidak mengakses jalan tanjakan Bundelan di Kalurahan Tancep, Kapanewon Ngawen. Jalur tersebut menghubungkan Gunungkidul dengan Klaten.

"Jalur Bundelan ada tanjakan tajam, sebaiknya dihindari melewati jalur tersebut. Untuk antisipasi spanduk larangan naik sudah dipasang, rambu tambahan portable kita siapkan. Untuk penjagaan kita koordinasi dengan Polsek Ngawen," ungkapnya.‎

Baca Juga: JJLS Gunungkidul Dibuka untuk Arus Mudik Lebaran

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya