12 Pedagang Pasar Tradisional dan 1 Komisioner Bawaslu Bantul Reaktif
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bantul, IDN Times - Selama dua hari Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul menggelar rapid test massal pedagang di pasar tradisional dan anggota Bawaslu serta pengawas kecamatan dan desa.
Dari hasil rapid test selama dua yaitu Rabu (23/6) dan Kamis (24/6) diikuti 461 peserta yang terdiri dari 451 pedagang dan 10 dari Komisioner Bawaslu Bantul serta anggota pengawas kecamatan dan desa.
Dari jumlah tersebut diketahui 13 di antaranya reaktif dan kini menjalani isolasi di RS Lapangan Khusus COVID-19 Kabupaten Bantul.
1. Seorang Komisioner Bawaslu Bantul reaktif rapid test
Plt. Kepala Seksi (Kasi) Pengendalian Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Bantul, Budi Nur Rokhmah mengatakan dari 13 yang dinyatakan reaktif rapid tes, satu di antaranya merupakan Komisioner Bawaslu Kabupaten Bantul.
"Jadi dari 13 orang yang reaktif, 12 merupakan pedagang dan 1 orang merupakan anggota Bawaslu Kabupaten Bantul," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (25/6).
Baca Juga: Warga Terpaksa Lakukan Rapid Test Mandiri meski Tarif Tak Murah
2. Karantina di RS Lapangan Khusus COVID-19 Bantul
Saat ini seluruh peserta rapid test yang reaktif menjalani isolasi di RS Lapangan Khusus COVID-19 serta menjalani test swab yang akan dilaksanakan oleh tenaga medis di RS Lapangan Khusus COVID-19.
"Saya tidak tahu apakah hari ini sudah diambil swab atau belum karena itu kewenangan dari RS Lapangan Khusu COVID-19," ungkapnya.
Budi mengatakan khusus untuk salah satu Komisioner Bawaslu Bantul memiliki riwayat sering bepergian keluar kota.
3. Bawaslu Bantul benarkan salah satu komisionernya reaktif rapid test
Saat dikonfirmasi Ketua Bawaslu Bantul, Herlina tak membantah salah satu Komisioner Bawaslu Bantul yakni NH diketahui reaktif saat rapid test.
"Ya kita berharap nantinya hasil test swab negatif," ungkapnya.
Diakuinya terdapat satu orang komisioner Bawaslu Bantul dan sembilan pengawas kecamatan dan desa yang menjalani rapid test COVID-19 bersamaan dengan pedagang pasar tradisional Bantul Kota.
"Jadi Dinas Kesehatan meminta Komisioner Bawaslu atau anggota pengawas kecamatan desa yang berpotensi terpapar COVID-19 saja yang diikutikan rapid test COVID-19," terangnya.
Baca Juga: Seluruh Puskesmas di Sleman Mulai Layani Rapid Test Mandiri