Banyak Spot Tepi Jurang, Pengelola Obwis Dlingo Bantul Klaim Aman

03 Nov 2023, 21:46 WIB

Spot swafoto di tempat wisata Dlingo, Bantul. (IDN Times/Daruwaskita)

Bantul, IDN Times - Kawasan hutan Dlingo, Kabupaten Bantul, memiliki banyak tempat wisata dengan spot foto kekinian berlatarkan jurang. Koperasi Notowono, yang mengelola sejumlah objek wisata alam di Dlingo, memastikan bahwa sejumlah sarana dan prasarana wisata yang memiliki risiko tinggi telah rutin dicek untuk menjamin keselamatan wisatawan.

"Kami selalu melakukan pengecekan berkala pada sarana dan prasarana yang memiliki risiko tinggi," ujar Ketua Koperasi Notowono, Purwo Harsono, Jumat (3/11/2023).

1. Kayu yang diketahui lapuk pada wahana wisata harus segera diganti

Ketua Koperasi Notowono, Purwo Harsono. (Dok. Istimewa)

Menurutnya, sejumlah tempat untuk swafoto bagi wisatawan ada yang dibangun dari kayu sehingga rawan terjadi pelapukan, terutama jika terkena panas dan hujan. Sehingga ketika ada kayu yang lapuk, wahana tersebut ditutup untuk dilakukan perbaikan.

"Demikian pula wahana untuk swafoto yang terbuat dari bahan besi juga rawan korosi sehingga juga harus dilakukan pengecekan secara berkala," ucapnya.

2. Bangun spot wisata pada daerah yang risikonya tidak fatal

Objek wisata di Dlingo Bantul. (IDN Times/Daruwaskita)

Pihaknya juga memastikan bahwa saat membangun panggung untuk pertunjukan dengan latar belakang tebing curam, proses pembuatannya aman. Hal ini dilakukan agar jika wisatawan terjatuh, mereka tidak langsung jatuh ke tebing, tetapi ada sarana yang bisa menahan agar tidak jatuh ke jurang.

"Sejauh ini belum ada kasus wisatawan yang mengalami kecelakaan yang menyebabkan korban. Semoga tidak ada," tandasnya.

"Pengambilan spot juga dipilih pada lokasi yang dapat pemandangan bagus tapi risiko kecelakaan tidak fatal bagi wisatawan," tambahnya.

3. Libatkan BPBD Bantul dalam proses pembangunan

Wisata Kebun Buah Mangunan, Bantul (Unsplash/Aldino Hartan Putra)

Lebih jauh, pria yang akrab disapa Ipung menjelaskan bahwa sejumlah spot dengan risiko tinggi yang dibangun sudah mempertimbangkan tingkat keamanan dan daya dukung bangunannya sebelum dibangun.

"Jadi kadang sebelum dibangun perencana bekerjasama dengan BPBD untuk memastikan keamanan wahana wisatanya," pungkasnya.