Yogyakarta, IDN Times - Youtuber asal Amerika Serikat, IShowSpeed, mendatangi Yogyakarta pada 21 September 2024 lalu. Selama berada di Jogja, Speed terlihat sangat tertarik untuk mengeksplorasi budaya Jawa. Dalam rekaman siaran langsungnya, ia melakukan sejumlah kegiatan seperti belajar membatik, bermain gendang, dan mengunjungi beberapa tempat di Kota Gudeg ini.
Alun-Alun Kidul (selatan) atau Alkid menjadi salah satu tempat yang dikunjunginya. Di tempat ini, Speed menjajal tradisi masangin, yaitu melewati pohon beringin kembar di tengah Alkid dengan mata tertutup.
1. Speed berhasil mencoba tradisi masangin
Masangin sendiri merupakan tradisi lokal yang membutuhkan konsentrasi. Dengan mata tertutup, pesertanya harus bisa melewati pohon beringin kembar yang berada di tengah Alun-Alun Selatan Yogyakarta. Menurut kepercayaan masyarakat, hanya mereka yang memiliki hati bersih dan pikiran jernih yang dapat melewati tantangan tersebut.
Pemilik usaha sewa penutup mata, Nino Sarjono, mengatakan Speed berhasil melewati pohon beringin tersebut. Keberhasilannya disambut dengan sorak sorai dari para penonton yang menyaksikan.
"Kemarin itu Speed berhasil, semua pada tepuk tangan," katanya saat diwawancarai pada Selasa (24/09/2024).
2. Sewa penutup mata merasa diuntungkan
Suasana pengunjung saat mencoba Masangin di Alkid (23/09/24). (IDN Times/Wachidah Nur) Nino juga mengaku merasakan dampak positif dari keberhasilan Speed mengikuti masangin. Berkatnya, usaha sewa ini semakin meningkat karena banyak wisatawan yang ikut mencoba tradisi lokal ini.
"Usaha saya semakin meningkat dari biasanya, jadi banyak yang coba karena penasaran juga," katanya.
Menurutnya, streamer asal Amerika Serikat ini datang pukul 16.30 WIB. Speed awalnya berkeliling alun-alun sampai akhirnya mencoba mitos masangin. Ia mengakui situasi sempat tidak kondusif dan ada beberapa pedagang yang dirugikan oleh kerumunan penonton.
Beruntung, usaha miliknya tetap aman dan tidak terdampak kerusakan. Bagi Nino, kedatangan streamer tersebut justru memberikan peluang baginya.
Baca Juga: 4 Aktivitas Seru IShowSpeed di Jogja, Membatik hingga Jemparingan
3. Petugas parkir merasa kewalahan
Namun, tidak semua orang merasakan dampak positifnya. Petugas parkir dari Paguyuban Paparazi, justru mengaku kesulitan menghadapi jumlah massa yang semakin tidak terkendali. Banyak pengunjung yang memarkirkan kendaraannya sembarangan. Beberapa dari mereka meninggalkan motor dengan posisi kunci yang tergantung di motor.
"Merasa dirugikan, mereka pada parkir sembarangan dan dikunci, selain itu juga banyak yang kuncinya ditinggal," kata petugas parkir yang enggan disebutkan namanya.
Kondisi ini membuat pekerjaannya semakin sulit, terutama memastikan keamanan kendaraan pengunjung di tengah keramaian. Selain itu, ia juga mengatakan dirinya kerap kecolongan oleh orang-orang yang meninggalkan area parkir tetapi tidak membayar retribusi.
Baca Juga: 9 Highlight IShowSpeed di Jogja, Ngebatik dan Sebut Minggir Lu Miskin