TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Usaha Rental Motor di Jogja Turut jadi Korban Pemalsuan Data

Modusnya 11-12 dengan pemalsuan data perhotelan

Puluhan pengusaha rental motor menjadi korban pemalsuan data pada akun Google Bisnis. (IDN Times/Tunggul Damarjati)

Intinya Sih...

  • Komunitas Rental Motor Indonesia (RMI) mengklaim puluhan anggotanya menjadi korban pemalsuan data pada akun Google Bisnis.
  • Pemalsuan data bukan hanya nomor telepon, tapi juga nama usaha, lokasi persewaan motor, dan kolom review.
  • Modus penipuan mirip dengan praktik pemalsuan data perhotelan, mencakup uang muka hingga asuransi motor yang harus dibayar oleh calon konsumen.

Sleman, IDN Times - Komunitas Rental Motor Indonesia (RMI) mengklaim puluhan dari ratusan anggotanya telah menjadi korban pemalsuan data pada akun Google Bisnis. Sejumlah calon konsumen pun disebut telah kena tipu hingga menyetorkan duit mereka sebagai uang muka atau down payment (DP) sewa motor.

"Kami dari para rental motor seluruh Indonesia itu kebetulan kena dampaknya semua dan hampir seluruh Indonesia itu telah diubah (datanya)," kata Ketua Umum Komunitas RMI, Yanuar Gajaksahda, di Mapolda DIY, Sleman, Selasa (13/8/2024).

1. Ubah nomor kontak sampai kolom review usaha

Yanuar menjelaskan, aksi pemalsuan data ini tak cuma mengubah data nomor telepon pada Google Bisnis, tapi juga nama usaha, titik lokasi persewaan motor, bahkan sampai kolom review. Modus ini, kata Yanuar, sangat mirip praktik pemalsuan data yang menyerang sektor perhotelan belakangan ini.

Imbasnya, banyak calon konsumen yang menghubungi nomor tersebut tanpa mengetahui bahwa mereka sedang berkomunikasi dengan penipu sampai berujung transaksi uang muka. Kisarannya, antara Rp200 ribu sampai Rp2 juta.

Para calon konsumen, kata Yanuar, setelah melunasi DP juga diminta membayar uang asuransi motor yang mereka sewa.

Mereka baru curiga setelah motor yang dipesan tak kunjung diantar. Para calon konsumen lalu menghubungi nomor asli pemilik rental dan baru tersadar mereka telah ditipu.

"Dari konsumen mencari lebih detail lagi dan menghubungi pemiliknya dan mengkonfirmasi bahwa pesanannya bagaimana, dari pemiliknya merasa bahwa tidak ada pesanan yang masuk. Sehingga dari situ ibaratnya konsumen marah-marah dengan pemilik rental tersebut," ujar Yanuar.

2. Ada sekitar 50 anggota kena pemalsuan data

Kata Yanuar, dari total 325 anggota MRI, setidaknya ada sekitar 50 di antaranya yang jadi korban pemalsuan data ini.

"Mulai awal ini hari Minggu (11 Agustus 2024) pagi itu udah banyak laporan-laporan yang ke kami dari pengurus yang masuk dari daerah-daerah itu mulai dari Bandung, Jakarta, Semarang, Bali, Jogja sampai yang luar Jawa juga di Manado, Kalimantan, Sumatera," bebernya.

Di wilayah DIY sendiri korbannya tercatat sekitar 20. Jumlahnya serupa juga didapati di wilayah Kota Surabaya, Jawa Timur.

Dari dua yang ia sebutkan ini, total calon konsumen yang tertipu sampai menyetorkan uang muka jumlahnya sekitar 8-10 orang. Angkanya bisa saja membengkak menimbang skala aksi pemalsuan data yang menyasar pengusaha sewa motor di beberapa wilayah se-Indonesia.

Baca Juga: PHRI: 120 Hotel di DIY jadi Korban Pemalsuan Data di Google Bisnis

Berita Terkini Lainnya