TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polisi Tangkap Dokter Gadungan PSS di Tangerang, Pernah Tangani Timnas

Elwizan Aminuddin pernah jadi dokter di 9 tim sepak bola

Elwizan Aminuddin, terduga dokter gadungan yang sebelumnya menangani PSS. (IDNTimes/Tunggul Damarjati)

Sleman, IDN Times - Polresta Sleman menangkap Elwizan Aminuddin yang dilaporkan oleh Manajemen PSS Sleman atas dugaan kasus dokter gadungan. Elwizan ditangkap setelah sempat masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) alias buron, sejak 3 Desember 2021.

 

1. Mengaku lulusan Universitas Syah Kuala Banda Aceh

Polres Sleman tangkap Elwizan Aminuddin, terduga dokter gadungan yang sebelumnya menangani PSS. (IDNTimes/Tunggul Damarjati)

Kapolresta Sleman Kombes Pol Yuswanto Ardi menjelaskan, Elwizan ditangkap di Cibodas, Tangerang, pada 24 Januari 2024 lalu, berkat informasi masyarakat.

Elwizan dilaporkan manajemen PSS yang menyebut perusahaan merugi hingga Rp254 juta dari gaji serta bonus yang diberikan kepada tersangka sepanjang Februari 2020 sampai November 2021. Sementara riwayat pendidikan kedokteran Elwizan sendiri diragukan.

"November 2021, beredar kabar di PT. PSS bahwa pelaku ini sebenarnya bukan dokter," kata Ardi.

PT. PSS baru mengetahui Elwizan adalah dokter gadungan setelah mengonfirmasi ke Universitas Syah Kuala Banda Aceh, kampus yang diaku tersangka sebagai almamaternya.

Pihak Universitas Syah Kuala Banda Aceh memastikan Elwizan bukanlah lulusan fakultas kedokteran di kampus tersebut.

"Tanggal 1 Desember, tersangka pamit pulang ke Palembang karena orangtuanya sakit, pergi tapi tidak pernah kembali lagi sampai akhirnya dia ditangkap," imbuh Ardi.

Butuh waktu bagi kepolisian untuk menangkap Elwizan lantaran tersangka selalu berpindah lokasi dan mengubah identitasnya.

 

2. Awalnya kondektur, modal ijazah palsu

Polres Sleman tangkap Elwizan Aminuddin, terduga dokter gadungan yang sebelumnya menangani PSS. (IDNTimes/Tunggul Damarjati)

Kasat Reskrim Polresta Sleman AKP Riski Adrian menambahkan, Elwizan cuma merekayasa latar belakang pendidikan kedokterannya. Ijazah palsu yang kini disita polisi jadi buktinya.

Ijazah yang dibuat bermodalkan jaringan internet. Ia mengambil contoh ijazah lewat mesin pencarian Google sebelum mengganti beberapa elemen di dalamnya.

"Dia download dan dia edit," ujar Riski.

Sederhana memang, tapi dengan cara itulah dia memiliki rekam jejak di dunia medis sepak bola, sekalipun tanpa riwayat pendidikan kedokteran. 

"Sebelum dia bekerja sebagai dokter gadungan di beberapa tim sepak bola, dia bekerja sebagai kondektur bus kota, di Tangerang. Dia ada juga usaha jual kelontong," ungkap Riski.

"Ya memang motif pelaku ini ya ekonomi mencari pekerjaan dengan pendapatan yang lebih dari pekerjaan sebelumnya," lanjutnya.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Dokter Gadungan PSS Sleman Jadi Tersangka 

Berita Terkini Lainnya