Kabar Ketua BEM di-DO karena Kritik Jokowi, UGM: Hoaks
UGM ingatkan cermati diksi agar pesan kritik tersampaikan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Universitas Gadjah Mada (UGM) memastikan ketidakbenaran mengenai kabar pimpinan kampus yang mengeluarkan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa (BEM KM) UGM, Gielbran Muhammad Noor karena mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Narasi mengenai UGM menjatuhkan dropout (DO) kepada Gielbran bertebaran di media sosial baru-baru ini. Anggapan telah menghina Jokowi lewat kritik 'nominasi alumnus UGM paling memalukan' disebut sebagai penyebab dikeluarkannya Gielbran dari kampus.
"Itu kabar hoaks. UGM tidak melakukan tindakan DO terhadap Gielbran. Lha wong mahasiswanya habis ujian terus liburan kok sekarang," kata Sekretaris Universitas UGM, Andi Sandi saat dihubungi, Senin (18/12/2023).
1. Bebaskan mahasiswa kritik, cermat pilih diksi
Andi mengatakan, UGM tak pernah melarang mahasiswanya untuk menyampaikan kritik, sekalipun kepada presiden. Bahkan, ketika kritik Gielbran dan BEM KM UGM dianggap terlalu keras oleh sejumlah pihak, kampus juga tak melayangkan teguran. Ia hanya mengingatkan agar kritik yang dilontarkan tak melampaui adab sopan santun.
"Tapi prinsipnya kami juga tidak setuju dengan penggunaan kata-kata itu (dalam kritik Gielbran dan BEM KM). Menurut saya itu tidak menunjukkan yang bersangkutan sebagai seorang mahasiswa, seorang yang terdidik, harusnya bisa memilah diksinya," jelas Andi.