TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pakar UGM: Warga Terdampak Erupsi Semeru Perlu Pendampingan Psikologis

Pengungsi bisa alami trauma berkepanjangan

Warga yang terdampak abu vulkanik dari guguran lahar panas Gunung Semeru dievakuasi dari Desa Kamar Kajang, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). (ANTARA FOTO/Umarul Faruq)

Sleman, IDN Times - Dekan Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Rahmat Hidayat, mengungkapkan, di samping ketersediaan bantuan kebutuhan pokok dan lokasi pengungsian yang memadai, warga terdampak erupsi Gunung Semeru juga perlu pendampingan psikologi.

Rahmat menjelaskan, bencana erupsi Gunung Semeru pada Sabtu (4/12/2021) lalu tak hanya menimbulkan kehilangan harta benda dan rumah bagi warga terdampak, tetapi juga menimbulkan rasa kehilangan anggota keluarga yang meninggal.

Baca Juga: Warga Bantul Kirim Bantuan untuk Pengungsi Erupsi Semeru

1. Rasa kehilangan bisa timbulkan trauma psikologis

Warga mencari sisa barang dari rumahnya yang hancur akibat erupsi gunung Semeru di desa Supiturang, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). (ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto)

Menurut Rahmat, rasa kehilangan dari dampak bencana  tersebut akan menimbulkan trauma psikologis yang terjadi dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, diperlukan pendampingan psikologi bagi warga terdampak.

“Selain sandang dan pangan, kebutuhan sekarang ini lebih difokuskan pada mereka yang keluarganya masih terpencar untuk memastikan informasi keselamatannya dan posisi keberadaan anggota keluarga, saya kira itu kebutuhan jangka pendek yang harus direspons,” ungkapnya.

2. Trauma psikologi bisa berdampak jangka panjang

Warga mengamati kondisi rumah yang tertimbun abu vulkanik dari guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). (ANTARA FOTO/Zabur Karuru)

Rahmat mengatakan, warga yang tinggal di sekitar Gunung Semeru dan sudah kehilangan harta, kerabat dan anggota keluarga dalam masa darurat sekarang ini menghadapi situasi yang berat karena harus menyesuaikan diri dengan kondisi yang berbeda dengan situasi normal sebelumnya.

Meski demikian, trauma psikologi yang dialami warga akan berdampak dalam jangka panjang karena bencana erupsi merupakan tipe bencana dengan kejadian tiba-tiba yang menimbulkan dampak yang juga mendadak.

“Rasa kehilangan ini akan menimbulkan tingkat stres sendiri dan menimbulkan beban psikologis. Seperti pengalaman korban saat menyelamatkan diri dari awan panas, mendengar suara atau terpapar awan panas akan menimbulkan dampak psikologis tersendiri,” katanya.

Baca Juga: UGM Terjunkan Tim Asesmen Dampak Bencana Erupsi Semeru

Berita Terkini Lainnya