Walhi Jogja Kritik Sampah jadi RDF, Ini Tanggapan Pemkab Sleman
RDF jadi pilihan terbaik saat ini
Intinya Sih...
- Walhi Yogyakarta kritisi pengelolaan sampah menjadi RDF di DIY yang dinilai tidak optimal.
- Kepala DLH Sleman menyebut RDF sebagai pilihan terbaik saat ini dan tidak menimbulkan dampak perubahan iklim.
- RDF dihasilkan dari sampah organik maupun anorganik, dengan 8 truk sampah per hari masuk ke TPST Tamanmartani.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Yogyakarta mengkritisi pengelolaan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dinilai tidak optimal mengatasi masalah sampah. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman yang menggunakan teknologi tersebut untuk TPST Tamanmartani turut angkat bicara.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, Epiphana Kristiyani, menyebut pengelolaan sampah untuk RDF sebagai bahan bakar alternatif dinilai menjadi pilihan paling baik saat ini. Ia juga menyebut pengolahan sampah RDF tidak akan menimbulkan dampak seperti yang dikhawatirkan Walhi.
"Ini alternatif terbaik yang bisa kita ambil sekarang. Kalau menyebabkan perubahan iklim sudah enggak kalau dibuat RDF," ujar Epiphana, Rabu (27/3/2024).