TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sempat Melonjak, Harga Beras di DIY Disebut Mulai Turun

Masyarakat diimbau tidak panic buying

Ilustrasi beras. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Intinya Sih...

  • Harga beras di Yogyakarta mengalami penurunan setelah sempat melonjak dalam beberapa waktu terakhir.
  • Ketersediaan stok beras mencukupi karena mekanisme distribusi dan rantai pasok berjalan dengan baik.
  • Masyarakat diimbau agar tidak panic buying untuk mencegah kenaikan harga komoditas menjelang Lebaran.

Yogyakarta, IDN Times - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) menyebut harga beras mengalami penurunan, setelah sebelumnya sempat melonjak dalam beberapa waktu terakhir. Hal tersebut didapat dari hasil pemantauan Tim Pengendali Inflasi Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta (TPID DIY) sejak 19-26 Maret 2024 lalu.

Pemantauan tersebut dilakukan di pasar tradisional dan ritel jejaring modern. "Secara umum pasokan tersedia dan tentu dalam kapasitas mencukupi. Selama Ramadan dan ada kesiapan sampai Idul Fitri dan setelahnya dalam jangkauan Idul Fitri," kata Sekretaris Daerah DIY, Beny Suharsono dalam jumpa pers terkait hasil pemantauan TPID di Kompleks Kepatihan Kamis (28/3/2024).

1. Harga beras mulai turun

ilustrasi beras (pixabay.com/none969)

Beny mengatakan untuk harga beras, setelah mengalami kenaikan beberapa waktu terakhir, saat ini mulai menurun. Penurunan harga beras beberapa waktu terakhir pada kisaran Rp2 ribu-Rp3 ribu per kg. "Saat ini harga beras premium diharga Rp14 ribu per kg, sebelumnya Rp16 ribu per kg," ujar Beny.

Beny juga mengungkapkan untuk ketersedian atau pasokan mencukupi. Ketercukupan stok tersebut tidak lepas karena mekanisme distribusi dan rantai pasok beras dari beberapa wilayah terjadi dengan baik.

2. Komunikasi yang baik hingga mulai panen

ilustrasi sawah. (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Dikatakan Beny, komunikasi antara jejaring rantai pasokan yang terjadi antar pedagang dengan distributor berjalan baik. Sehingga stok mencukupi, dan harga bisa terkendali. Lebih lagi harga bisa terkendali, karena sejumlah petani mulai panen.

"Distribusi dari distributor tercukupi, bagaimana kalau dilapaknya sudah habis, tinggal telepon besoknya sudah terkirim. Harus diakui beberapa kenaikan, tapi sudah cenderung turun karena seiring beras pasokan mulai terjaga dan panen sudah mulai dilakukan," ujarnya.

Baca Juga: MPBI DIY Desak Pemda Keluarkan SE THR untuk Ojol dan PRT

Berita Terkini Lainnya