TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Selokan Mataram Ditutup Sementara, Petani Khawatirkan Pasokan Air

Selokan Mataram sumber utama pengairan

Ilustrasi Selokan Mataram. (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Sleman, IDN Times - Aliran air di Selokan Mataram akan dimatikan selama masa pengerjaan konstruksi mulai awal Oktober hingga akhir Oktober. Para petani mengkhawatirkan dampak lahan mereka saat aliran air dihentikan.

Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tirto Sembodo Tirtomartani Kalasan, Janu Riyanto, mengaku khawatir dengan penutupan Selokan Mataram. Janu dan petani lainnya khawatir penutupan ini akan berpengaruh pada pengairan lahan mereka.

1. Petani baru mengolah lahan

Ilustrasi persawahan (IDN Times/Herka Yanis)

Menurut Janu, saat ini sejumlah petani baru memulai mengolah lahan. "Saat ini memang palawija yang banyak, tapi tanaman padi juga ada, bagaimanapun harus tetap dilakukan. Pasti ada dampaknya, musim seperti ini sampai kekeringan itu pasti terdampak," kata dia.

Baca Juga: Stabilkan Harga Pangan di Sleman, Bulog Gelar 2 Kali Operasi Pasar

2. Selokan Mataram sebagai suplai utama pertanian

Ilustrasi Selokan Mataram. IDN Times/Siti Umaiyah

Janu menambahkan suplai air dari Selokan Mataram menjadi sumber air utama bagi para petani, meski sudah ada sumur di ladang. Masalahnya sumur di ladang terkendala dalam pemanfaatannya, terkait dengan pemenuhan untuk bahan bakar pompa sumur.

"Sumur ladang banyak, tapi kita terkendala aturan pembelian BBM. Kita enggak bisa membeli dengan jeriken, harus dengan surat dari Kalurahan dan UPT atau Dinas Pertanian. Kami mohon BBM untuk petani jangan dipersulit," kata Janu.

Meski mengetahui perbaikan ini untuk mendukung pengairan, Janu meminta ke depannya jika ada perbaikan sebaiknya ada komunikasi dengan petani. Komunikasi tersebut agar petani mengetahui tanaman yang pas ditanam ketika air sulit, dan bisa mencari sumber air lain.

Baca Juga: Kaesang Bergabung ke PSI Jadi Sinyal Politik Presiden Jokowi

Berita Terkini Lainnya