TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Keahlian Pekerja Dinilai Rendah, Asosiasi Pengusaha Buka Suara   

Apindo desak pengusaha lakukan pelatihan para pekerja

Ilustrasi tenaga kerja (IDN Times/Galih Persiana)

Sleman, IDN Times - Tenaga kerja di Indonesia masih didominasi oleh pekerja dengan keahlian yang rendah atau low skill. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi B. Sukamdani, mengatakan berdasarkan data Bappenas tahun 2018, diketahui pekerja di sektor pertanian dan industri sebagian besar berkeahlian rendah.

 

1. Pekerja dengan skill terendah di sektor pertanian

Ilustrasi pertanian (Dok. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar)

Dari total pekerja sebanyak 121,02 juta sekitar 99,41 persen pekerja di sektor pertanian adalah berkeahlian rendah, 0,47 persen berkeahlian menengah, dan hanya 0,13 persen berkeahlian tinggi.

Kondisi tersebut tak jauh berbeda di sektor manufaktur, sebanyak 90,45 persen berkeahlian rendah, 6,52 persen berkeahlian menengah, dan 3,03 persen berkeahlian tinggi.

Baca Juga: 10 Potret Prilly Latuconsina jadi Dosen Praktisi UGM, Menuai Sorotan!

2. Keterbatasan pelatihan menjadi penyebabnya

Untuk sektor jasa dan lainnya cenderung membutuhkan keahlian menengah dan tinggi yaitu sebanyak 14,36 persen berkeahlian tinggi, 52,74 persen berkeahlian menengah, dan 32,90 persen berkeahlian rendah.

“Dalam empat tahun terakhir, proporsi pekerja formal berkisar pada 42 persen atau sekitar 53,09 juta di tahun 2018. Pekerja formal sektor industri cenderung berkeahlian rendah, salah satunya disebabkan keterbatasan angkatan kerja untuk memperoleh pelatihan,” paparnya dalam kegiatan Sosialisasi Pemagangan dan Kuliah Umum bersama APINDO dan GAPKI, Selasa (4/10/2022) di Ruang Multimedia UGM. 

 

Baca Juga: Kata Pengamat UGM Soal Saling Membandingkan Era SBY dan Jokowi

Berita Terkini Lainnya