Gunungkidul, IDN Times - Sedikitnya 20 anggota pasukan pengibar bendera pusaka (paskibraka) di Kabupaten Gunungkidul terpapar COVID-19 usai menjalankan tugas pada 17 Agustus 2021 lalu. Dari jumlah tersebut, empat di antaranya harus menjalani perawatan di rumah sakit.
"Ya memang benar, bukan isu," kata Plt. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul, Ali Ridlo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (19/8/2021).
Ali menjelaskan, penjaringan anggota paskibraka dilakukan sejak 23 Maret 2021. Dari penjaringan awal, terkumpul 523 anak. Mereka kemudian disaring lagi pada bulan April 2021 menjadi 150 anak. Selanjutnya dilakukan rapid tes antigen dan semuanya non reaktif sampai pada proses seleksi akhir menjadi 72 anak yang bertugas pada 17 Agustus 2021.
Saat menjalankan tugas, ke 72 anak tidak mengalami gejala atau keluhan apapun mulai dari pengibaran bendera hingga penurunan bendera pada 17 Agustus 2021 sore. Pada malam harinya empat orang mengalami gejala panas tinggi.
"Tanggal 17 Agustus malam dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan ambulans. Setelah itu ke empatnya dinyatakan positif," katanya.
Keempat anggota paskibraka tersebut, kata Ali, langsung menjalani perawatan di rumah sakit. Pada tanggal 18 Agustus 2021 malam, dilakukan penutupan sekaligus tes antigen yang menyasar anggota paskibraka, pendamping, dan pelatih.
Dari hasil pemeriksaan antigen tersebut, ternyata 16 anggota paskibraka lainnya terkonfirmasi positif.
"Jadi total anggota paskibraka yang terpapar COVID-19 menjadi 20 anak," ucapnya.
Lebih jauh, Ali mengatakan 16 anggota paskibraka yang positif disarankan isolasi mandiri, kemudian mengonsumi makanan yang bergizi, istirahat yang cukup dan lima hari lagi dicek antigen kembali.
"16 anggota paskibraka menjalani isolasi mandiri di rumahnya masih-masing," ucapnya.