Ketum PBNU Anggap Guyonan Zulhas soal Salat Candaan Lawas

Gus Yahya sebut materi itu pernah dilontarkan tokoh lain

Bantul, IDN Times - Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf, menyebut ucapan Menteri Perdagangan RI Zulkfli Hasan tahiyat akhir menggunakan dua jari adalah sebuah candaan. Bukan cuma itu, pria yang akrab disapa Gus Yahya itu juga bilang kelakar Zulhas tersebut bukanlah barang baru.

"Kalau guyonan begitu udah dari kemarin-kemarin banyak yang ndagel-ndagel (bercanda), dagelan begitu," kata Gus Yahya di Pondok Pesantren Al Munawwir, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sabtu (23/12/2023).

1. Pernah dilontarkan pendakwah lain

Ketum PBNU Anggap Guyonan Zulhas soal Salat Candaan LawasMenteri Perdagangan (Mendag) sekaligus Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Menurut Gus Yahya, candaan Zulhas itu juga pernah disampaikan oleh tokoh atau pendakwah lain sebelumnya.

"Udah jadi guyonan lama itu," tegasnya.

2. Digoreng oknum

Ketum PBNU Anggap Guyonan Zulhas soal Salat Candaan LawasKetua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf (IDN Times/Fauzan)

Kini, candaan Zulhas telah berbuntut panjang. Namun, Gus Yahya mensinyalir ada ulah oknum tertentu yang sengaja menggiring candaan itu sehingga menjadi polemik seperti sekarang ini.

"Karena ada yang mau bikin (efeknya) berantai, kalau nggak ya..," kata Gus Yahya menduga.

Baca Juga: Buntut Kelakar Zulhas Soal Salat, FJI Geruduk Kantor PAN DIY

3. Klarifikasi PAN

Ketum PBNU Anggap Guyonan Zulhas soal Salat Candaan LawasPAN (Partai Amanat Nasional) (pan.or.id)

Partai Amanat Nasional (PAN), parpol yang dipimpin Zulhas, sebelumnya telah mengklarifikasi video sambutan ketua umum mereka ketika menghadiri acara Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) pada 19 Desember 2023 lalu di Semarang. Menurut PAN, sambutan Zulhas yang menyinggung praktik salat dan pemilu 2024 tidak ditujukan untuk menghina agama Islam.

Ketua Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay, mengajak publik untuk menonton video sambutan Zulhas itu secara utuh.

"Sehingga, dapat dipahami bahwa Zulkifli Hasan ingin mengajak semua pihak untuk menjaga agar pilpres tetap teduh, tertib, aman dan damai," ujar Saleh dikutip dari keterangan tertulis pada Rabu (20/12/2023).

"Tidak ada sedikitpun maksud untuk melecehkan agama," katanya lagi. 

Sayangnya, kata Saleh, ada pihak-pihak yang sengaja memotong video tersebut. Sehingga, muncul kesan Zulhas menista agama Islam. 

"Padahal, di banyak tempat Bang Zulhas selalu mengingatkan agar umat beragama selalu rukun dalam segala situasi," tutur dia. 

Lebih lanjut, Saleh mengatakan gerakan tahiyat dalam salat ikut disinggung lantaran hal itu paling mudah dipahami oleh publik. Bahwa, saat ini ditemukan fenomena unik saat pilpres. 

"Nah, yang gampang diingat mungkin ya pada akhir bacaan surat Al-Fatihah. Termasuk gerakan jari pada saat tahiyat. Dalam konteks ini, Bang Zulhas mengingatkan bahwa tarikan politik begitu luar biasa. Dia khawatir umat terpecah," kata Saleh. 

Ia menambahkan bahwa kontestasi politik hanya momen sesaat. Menurutnya, Zulhas beranggapan kepentingan umat dan masyarakat yang harus terus diperjuangkan. 

Saleh juga mendorong agar semua pihak tetap berbaik sangka terhadap sambutan Zulhas di Semarang pada Selasa kemarin.

"Sebab, Bang Zulhas tidak punya rekam jejak yang buruk terhadap Islam. Malah sebaliknya, ada banyak agenda umat di mana beliau aktif terlibat," tutur dia lagi. 

4. Dibandingkan dengan pernyataan UAS

Ketum PBNU Anggap Guyonan Zulhas soal Salat Candaan LawasUstad abdul somad (instagram.com/ustadabdulsomad_official)

Saleh juga mengungkit adanya video Ustaz Abdul Somad (UAS) dan Adi Hidayat yang turut menyinggung soal fenomena di beberapa tempat yang warganya enggan mengucapkan kata 'amin' di surat Al-Fatihah. Isi pernyataannya, kata Saleh, mirip.

Di dalam video yang beredar luas itu, terlihat UAS sedang berbincang dengan capres nomor urut satu, Anies Baswedan. Namun, Saleh mengaku bingung karena tidak ada yang menganggap video tersebut bermuatan penistaan agama Islam. Padahal, videonya juga tersebar luas tetapi tak ada preseden negatif.

"Bang Zulhas itu kagum dengan kedua ustaz tersebut. Dia menganggap mereka adalah guru-guru terbaik. Lalu, bahan ceramah mereka dikutip. Itu lah yang disampaikannya di video tersebut," tutur dia. 

Saleh juga mengingatkan orang-orang yang coba mempolitisasi isu sambutan Zulhas agar segera dihentikan. "Tidak baik dalam konteks membangun kebersamaan dan persatuan. Bukankah semua pihak ingin Indonesia menjadi negara besar, maju dan sejahtera?" tanya dia.

Baca Juga: Viral Video Zulhas, MUI Minta Tak Dibesarkan

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya