Butet Dipolisikan, Dituding Hina Jokowi saat Kampanye Ganjar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Seniman sekaligus budayawan Butet Kertaredjasa dipolisikan buntut orasi dan pantunnya saat acara kampanye calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, di Alun-alun Wates, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (28/1/2024) kemarin. Laporan dibuat oleh Aris Widihartanto selaku ketua DPD Projo DIY itu teregister dengan nomor STTLP/114/I/2024/SPKT/Polda DIY tertanggal 30 Januari 2024.
DPD Projo DIY melaporkan seniman Butet Kertaredjasa ke Polda DIY. (IDN Times/Tunggul Damarjati)
1. Hina Jokowi dengan kata-kata binatang
Aris menganggap Butet telah menghina Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggunakan kata-kata binatang. Aris melaporkan Butet atas dugaan tindak pidana penghinaan UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 315.
"Dari video-video yang beredar, Mas Butet terbukti melakukan upaya penghinaan terhadap Bapak Jokowi," kata Aris saat membuat laporan ke Mapolda DIY, Selasa.
"Mengatakan Pak Jokowi seperti binatang itu," sambungnya.
2. Tak elok sebagai budayawan
Pihaknya menilai isi pantun tersebut tidak elok, terlebih dibacakan oleh seorang budayawan senior macam Butet. Haris beranggapan, kakak mendiang Djaduk Ferianto itu semestinya mampu bersikap bijak dengan memberikan contoh budaya yang baik, khususnya bagi generasi muda.
"Yang harusnya ketika kampanye politik itu menjelaskan program-program Mas Ganjar dan Pak Mahfud, malah beliau memanfaatkan kampanye untuk melakukan penghinaan terhadap Bapak Jokowi," ujar Aris.
Baca Juga: Jokowi Beri Bantuan Beras, Minyak dan Biskuit kepada 1.000 Warga
3. Didampingi TKD Prabowo-Gibran
Aris sendiri dalam pelaporan ke Mapolda DIY ini turut didampingi Koordinator Bidang Hukum dan Advokasi TKD Prabowo-Gibran, Romi Habie.
"Kami diminta untuk ketua TKD untuk mengawal beliau agar proses ini bisa berjalan secara normal. Kami mengawal, termasuk kami mengawal kan karena kami di bidang advokasi dan hukum maka kami mengawal mereka secara bantuan hukum, pendampingan hukum," kata Romi.
Dalam kampanye Minggu kemarin di Alun-alun Wates, Kulon Progo, Butet tampil untuk memberikan orasi serta pantunnya dari atas panggung.
Butet menyebut banteng-banteng yang dioritensikan sebagai PDIP tersakiti oleh Jokowi. Ia membumbui umpatan khasnya, yakni ‘asu og’. Butet juga menuturkan, Jokowi selalu ngintili atau membuntuti kampanye Ganjar dan memancing peserta kampanye menyebut 'wedus'.
Baca Juga: Hafal Pancasila, 2 Warga Bantul Dapat Sepeda dari Jokowi