Tongkat Penuntun Adaptif Bantu Difabel Netra Makin Mandiri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Kementerian Sosial (Kemensos) terus berupaya menyalurkan Tongkat Penuntun Adaptif untuk membantu difabel netra. Tongkat Penuntun Adaptif ini disebut memiliki berbagai keunggulan untuk mendeteksi benda di sekitar hingga dilengkapi GPS.
Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini, menyebut pengembangan Tongkat Penuntun Adaptif ini dari pengalaman pribadinya ketika menjadi Wali Kota Surabaya. "Saya punya pengalaman ada warga saya yang kemudian meninggal saat kebakaran, karena dia tidak mengetahui saat ada kebakaran. Kemudian ada yang tenggelam, kena banjir," ujar Risma, seusai menjadi keynote speaker pembukaan Rapat Kerja Nasional Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PP Muhammadiyah, di SM Tower & Convention, Jalan KH. Ahmad Dahlan Nomor 107, Notoprajan, Ngampilan, Jumat (11/8/2023).
1. Bantu difabel netra semakin mandiri
Pada kesempatan tersebut, Risma juga menyerahkan secara langsung Tongkat Penuntun Adaptif pada penyandang tuna netra di Daerah Istimewa Yogyakarta. Diharapkan dengan tongkat ini, para difabel netra semakin bisa mandiri.
"Kondisinya kalau mereka (difabel netra) di jalan, sangat tidak safe. Sering lagi saya lihat mereka harus dituntun gitu, dipandu. Saya sampaikan harus bisa mandiri, minimal di lingkungan mereka," ungkap Risma.
2. Berbagai keunggulan dari tongkat penuntun adaptif
Tongkat Penuntun Adaptif ini bisa membantu tuna netra mengenali lingkungan sekitarnya. Pasalnya tongkat ini telah dilengkapi dengan sensor api, sensor air hingga gas beracun, yang nantinya memberi tanda dengan bunyi.
"Kemudian tongkat itu harus bisa memandu dia (tuna netra), kalau di depan ada objek, dia (tongkat) akan bicara, bahwa sekian sentimeter di depan ada objek, maka dia (pengguna) bisa menghindar. Pastinya tongkat ini ada GPS, sehingga mudah dicari, kalau mereka kesasar. Berikutnya ini menggunakan solar cell, tidak terlalu membutuhkan listrik untuk operasionalnya," ungkap Risma.
Baca Juga: Mensos Risma Patenkan Tongkat Penuntun Adaptif Difabel Netra
3. Berbagai negara berminat
Risma menyebut bahwa Tongkat Penuntun Adaptif ini telah banyak disalurkan kepada difabel netra. Ia mengakui bahwa untuk memberikan tongkat 'pintar' ini perlu pendekatan khusus, agar difabel netra mau menggunakan. "Ini memang harus diubah mindsetnya dulu, supaya mereka tidak bergantung orang lain," kata Risma.
Diungkapkan Risma bahwa Tongkat Penuntun Adaptif ini banyak diminati berbagai negara lain. "Ini kita patenkan di Jenewa, muda-mudahan empat bulan lagi bisa keluar," ungkap Risma.
Baca Juga: Lewat ABC WoodenToys, Rita Ajak Difabel Lebih Sejahtera