Lewat ABC WoodenToys, Rita Ajak Difabel Lebih Sejahtera

Ciptakan mainan anak bersama penyandang difabel

Yogyakarta, IDN Times – Memiliki visi mencerdaskan anak bangsa lewat mainan kayu edukatif, Anak Bangsa Cerdas (ABC) WoodenToys kini juga dikenal sebagai produsen mainan anak-anak berkualitas. Ditemui di showroom miliknya pada Selasa (22/11/2022), Rita Indriani, sang founder, memperlihatkan aneka produknya yang telah berlabel Standar Nasional Indonesia (SNI).

Showroom yang berlokasi di Jalan Gendeng GK 4 Nomor 598, Baciro, Kapanewon Gondokusuman, Kota Yogyakarta, ini, memajang berbagai mainan dari kayu. Mulai dari puzzle, kereta, sampai mainan balok kreatif dengan aneka warna. Siapa sangka jika di baliknya ada tangan-tangan terampil penyandang difabel?

1. Memiliki visi mencerdaskan anak bangsa juga menciptakan lapangan kerja untuk lulusan SLB

Lewat ABC WoodenToys, Rita Ajak Difabel Lebih SejahteraProses produksi ABC WoodenToys (Dok. Istimewa)

“Kami berdiri sudah sejak 2003, waktu itu anak-anak saya masih kecil. Jadi, selain membuat mainan untuk anak-anak yang lain, ya juga buat anak-anak saya,” ungkap Rita  menceritakan awal usahanya.

Pemilihan karyawan difabel bukan tanpa alasan. Sang suami adalah guru sekolah luar biasa (SLB). Ia dan suami ingin murid-murid yang telah lulus dari SLB bisa mendapatkan pekerjaan yang layak. Berawal dari empat karyawan, kini ABC WoodenToys telah memiliki sepuluh karyawan.

“Salah satu visi dari ABC WoodenToys yaitu menciptakan lapangan kerja untuk teman-teman difabel. Jadi memang kami menciptakan usaha ini supaya mereka bisa bekerja membuat mainan yang juga sesuai dengan tujuan kami lainnya, mencerdaskan serta membuat kreatif anak bangsa,” ujar Rita.

2. Rita banyak belajar dari suami untuk berkomunikasi dengan difabel

Lewat ABC WoodenToys, Rita Ajak Difabel Lebih SejahteraMainan edukatif di ABC WoodenToys (IDN Times/Dyar Ayu)

“Kesulitan (bekerja dengan penyandang difabel) pasti ada, saya juga ‘kan dasarnya juga bukan guru sekolah luar biasa. Jadi kurang tahu bagaimana latar belakang disabilitas. Namun berkat suami, dia yang mendukung dan mengajari saya untuk memahami teman-teman difabel jadi saya pribadi belajar dari suami,” ungkap Rita.

Rita menuturkan bahwa saat ini ada dua tipe difabel yang bekerja di ABC WoodenToys, yaitu lulusan SLB-B (difabel rungu) dan SLB-C (difabel grahita). Dan untuk berkomunikasi dengan masing-masing karyawan tersebut, Rita menyesuaikan dengan cara yang berbeda dan bertahap.

Setidaknya membutuhkan waktu enam bulan bagi Rita untuk mengajarkan cara bekerja yang sesuai SOP kepada karyawan difabel. Awalnya mereka akan diminta untuk menjajal semua tahap produksi, lalu setelahnya akan ditentukan pekerjaan mana yang lebih terasa nyaman sekaligus mudah dijalani. Di ABC WoodenToys semua produksi memang dipegang oleh penyandang difabel layaknya menggergaji, mengampelas, sampai mewarnai.

Baca Juga: Bisnis dan Kemanusiaan di Balik Kereta Kopi Andre Salim

3. Ajarkan penyandang difabel sebagai pekerja yang profesional

Lewat ABC WoodenToys, Rita Ajak Difabel Lebih SejahteraMainan edukatif di ABC WoodenToys (IDN Times/Dyar Ayu)

Di balik kekurangan yang dimiliki karyawan difabel, Rita mengakui bahwa mereka bekerja dengan giat dan profesional. “Mereka juga kami latih untuk bekerja sesuai target. Misal target kepada customer hari Sabtu, nah, sebelum Sabtu mereka sudah bisa menyelesaikan pekerjaannya,” ucap dia.

Selain itu karyawan difabel diakui Rita sangat setia. Ada karyawan yang telah bekerja bersamanya sejak awal buka usaha sampai saat ini. Sekalipun mengalami pergantian karyawan, biasanya bukan karena pindah pekerjaan melainkan karena menikah dan harus pindah domisili atau masuk usia pensiun.

Berbeda dengan orang biasa yang mudah bosan akan pekerjaan, pekerja difabel selalu semangat bekerja meskipun melakukan pekerjaan sama yang terus berulang. Meski begitu, Rita tetap menetapkan syarat untuk karyawan difabel yang ingin bekerja bersamanya yaitu minimal lulus SMA-LB, memiliki dasar kemampuan kriya, dan menyukai anak-anak.

4. Sudah membuat 300 jenis produk

Lewat ABC WoodenToys, Rita Ajak Difabel Lebih SejahteraMainan edukatif di ABC WoodenToys (IDN Times/Dyar Ayu)

Bukan sebarang kriya, tapi mainan kayu yang tersedia sudah sesuai standar negara Indonesia baik ukuran, ketahanan, sampai pewarna yang digunakan pun aman untuk anak-anak. Dengan begitu, baik orang tua dan guru yang mendampingi anak bermain bisa merasa nyaman.

Sejauh ini produk best seller di ABC WoodenToys yaitu puzzle, permainan kereta kayu, dan permainan menara. Pasarannya pun sudah mencakup seluruh Indonesia baik dari Aceh sampai Papua. Kini. Rita dan tim juga telah mempersiapkan ekspor ke luar negeri. Tak hanya melalui toko daring, Rita juga rajin mengikuti berbagai pameran dan terjauh sudah sampai ke Malaysia.

Penjualan di ABC WoodenToys juga dibantu oleh para reseller yang asalnya dari berbagai wilayah di Indonesia. Reseller ini yang kemudian menjadi jembatan antara ABC WoodenToys dengan sekolah-sekolah atau perorangan. Juga, ABC WoodenToys menerima permintaan pembuatan secara custom, termasuk mainan khusus untuk anak berkebutuhan khusus.

5. Turut mengupayakan masa tua yang nyaman untuk para karyawan

Lewat ABC WoodenToys, Rita Ajak Difabel Lebih SejahteraRita Indriani, founder ABC WoodenToys (IDN Times/Dyar Ayu)

Di showroom ABC Wooden Toys, berjejer sederet penghargaan yang pernah diraih Rita. Mulai dari penghargaan dari Pemerintah Kota Yogyakarta sebagai Wanita Pelaku Wirausaha (2016), Juara Kategori Manjemen Usaha Dekoya Award (2017), dan yang terbaru adalah menerima Penghargaan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (ANUGERAH PARITRANA) dari Wakil Presiden Jusuf Kalla (2019) sebagai salah satu UMKM dari Yogyakarta yang mengikutsertakan karyawannya dalam program BPJS paket empat.

Program BPJS paket empat ini diketahui melindungi karyawannya dari kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan jaminan pensiun. Jadi, baik karyawan biasa juga karyawan difabel di ABC WoodenToys saat umur pensiun tetap mendapatkan pendapatan bulanan.

Rita menuturkan, “Ya ini supaya memberikan rasa tenang dan aman kepada orang tua karyawan di sini, khususnya karyawan difabel bahwa di masa tua anak-anaknya nanti, mereka tetap berpenghasilan.”

Rita Indriani berharap, usaha mainan anak miliknya ini akan terus membesar dan dikenal secara luas di Indonesia. Karena semakin mainan edukatifnya diburu pembeli, visi mencerdaskan anak Indonesia dan memperkerjakan penyandang difabel semakin terbuka lebar.

Baca Juga: Bayu Permadi, Pionir Batik Motif Kontemporer di Kulon Progo

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya