Pengamat Energi UGM: Pindahkan Depo Pertamina Plumpang Secepatnya!

3 kali kebakaran mengindikasikan sistem keamanan buruk  

Sleman, IDN Times - Kebakaran Depo BBM Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) membuat belasan orang meninggal. Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM), Fahmy Radhi mendorong agar segera dilakukan relokasi Depo Pertamina Plumpang.

Fahmy mengungkapkan pasca petaka kemanusian akibat kebakaran dahsyat yang menimpa Depo Pertamina Plumpang, muncul solusi alternatif relokasi Depo atau kawasan penduduk. Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir dan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono untuk segera mengambil keputusan relokasi Depo Pertamina Plumpang atau relokasi pemukiman warga secara tepat dan cepat.

1. Fakta kebakaran dari Depo Pertamina Plumpang

Pengamat Energi UGM: Pindahkan Depo Pertamina Plumpang Secepatnya!Kebakaran di Depo Pertamina Plumpang (IDN Times/Margith Juita Damanik)

Fahmy melanjutkan, dalam proses pengambilan keputusan itu mengemuka pendapat bahwa jatuhnya korban adalah kesalahan penduduk tinggal di daerah buffer zone yang diklaim milik Pertamina. Namun hampir tidak mengemuka pendapat yang mempertanyakan mengapa kebakaran dahsyat terjadi?

"Kalau kebakaran itu tidak terjadi maka tidak ada korban berjatuhan. Faktanya, kebakaran itu berawal dari Depo Pertamina Plumpang yang menyambar sejumlah rumah penduduk," ucap Fahmy, Senin (6/3/2023).

2. Sistem keamanan Depo Plumpang buruk

Pengamat Energi UGM: Pindahkan Depo Pertamina Plumpang Secepatnya!Dampak kebakaran depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Kebakaran yang terjadi tiga kali di Depo Pertamina Plumpang dan Kilang Minyak Pertamina mengindisikan bahwa sistem keamanan (Safety System) amat buruk, di bawah International Standard yang mensyaratkan zero accidents bagi asset staretgis dan resiko tinggi.

"Tidak tampak upaya serius Pertamina untuk memperbaiki sistim keamanan yang diterapkan sehingga menyebabkan kebakaran beruntun Kilang Minyak dan Depo BBM milik Pertamina berulang, yang kali ini merenggut 19 nyawa penduduk tidak berdosa," ujar Fahmy.

Baca Juga: Depo Plumpang Terbakar, Pertamina Tak Terapkan Standar Internasional

3. Alasan harus segera relokasi

Pengamat Energi UGM: Pindahkan Depo Pertamina Plumpang Secepatnya!Dampak kebakaran depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023). (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Dalam kondisi itu, opsi pemindahan Depo Pertamina Plumpang merupakan opsi yang tepat dan cepat, dengan beberapa alasan. Pertama, penyulut kebakaran berawal dari Depo Pertamina Plumpang, bukan rumah Penduduk. Kedua, opsi pemindahan Depo Pertamina dapat diputiuskan secara cepat oleh direksi Pertamina. "Sedangkan keputusan relokasi kawasan penduduk lebih lama karena melibatkan beberapa pihak, Pertamina, Pemda DKI, dan warga," ujar Fahmy.

Ketiga, saat ini lokasi Depo Pertamina Plumpang sudah sangat tidak layak, lantaran berada di tengah kawasan penduduk padat, tidak tersedia buffer water cukup yang dibutuhkan untuk proses pendinginan pipa. Pendistribusian BBM dari kilang ke Depo menggunakan pipa yang sebagian melewati kawasan penduduk, sehingga saat pipa terbakar pasti akan menyebabkan kebakaran rumah penduduk di sekitarnya. "Dengan alasan tersebut, pindahkan Depo Pertamina Plumpang dalam tempo sesingkatnya,” ujarnya.

Baca Juga: Pengamat Ekonomi Energi UGM Desak Direktur Utama Pertamina Mundur

Topik:

  • Febriana Sintasari

Berita Terkini Lainnya