Komunitas Pelestari Budaya Gelar Aksi Tolak Politik Dinasti

Harapkan pemimpin yang pro demokrasi

Yogyakarta, IDN Times - Komunitas Pelestari Budaya di Yogyakarta menggelar aksi menolak politik dinasti, di Tugu Golong Gilig, Senin (16/10/2023). Dikhawatirkan lahirnya politik dinasti bisa mencederai demokrasi di Indonesia.

Massa aksi datang sekitar 10.00 WIB, mereka memulai aksi dengan menyanyikan Indonesia Raya. Koordinator aksi juga menyuarakan harapan mereka pada bangsa ini. 

1. Cegah dinasti politik mencederai demokrasi

Komunitas Pelestari Budaya Gelar Aksi Tolak Politik DinastiAksi Komunitas Pelestari Budaya di Yogyakarta menolak politik dinasti, di Tugu Golong Gilig, Senin (16/10/2023). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Tabur bunga dan tapa bisu juga dilakukan dalam aksi tersebut. Aksi ditutup dengan menyanyikan lagu Padamu Negeri. Aksi tidak berlangsung lama, massa aksi meninggalkan lokasi sekitar pukul 10.30 WIB.

"Aksi ini menunjukkan aksi yang damai, aksi yang santun, beradab. Bagaimanapun kita punya kebudayaan, kita punya budi pekerti luhur, jangan sampai negara kita yang sudah benar-benar baik, sudah benar-benar demokrasi itu tercederai dengan namanya dinasti politik," Koordinator Komunitas Pelestari Budaya, Hendroyoko.

2. Sebut aksi wujud kepedulian pada demokrasi

Komunitas Pelestari Budaya Gelar Aksi Tolak Politik DinastiAksi Komunitas Pelestari Budaya di Yogyakarta menolak politik dinasti, di Tugu Golong Gilig, Senin (16/10/2023). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Hendroyoko tidak menyebut secara pasti siapa yang coba membangun dinasti politik ini. Ia hanya mengatakan dari komunitas tidak menginginkan adanya dinasti politik.

"Kami masyarakat kebudayaan Jogja peduli tentang demokrasi di Indonesia ini," ujarnya.

Ia mengatakan menilai politik dinasti sangat berbahaya. Pasalnya kekuasaan yang turun menurun tersebut, bisa merusak demokrasi.

"Dinasti politik bisa merusak demokrasi yang kita bangun selama ini, yang kita perjuangkan bersama-sama. Jadi masyarakat sekarang tidak bodoh, masyarakat sekarang sudah ngerti tentang namanya politik," kata Hendroyoko.

Baca Juga: Yenny Wahid Bocorkan Kriteria Capres Dukungannya

3. Harapkan pemimpin yang pro demokrasi

Komunitas Pelestari Budaya Gelar Aksi Tolak Politik DinastiAksi Komunitas Pelestari Budaya di Yogyakarta menolak politik dinasti, di Tugu Golong Gilig, Senin (16/10/2023). (IDN Times/Herlambang Jati Kusumo)

Pihaknya mengharapkan para pemimpin ke depan bisa bijak, dan berpikir untuk menjaga demokrasi yang sudah baik, sekaligus bisa menjaga nilai-nilai baik yang telah terbangun selama ini.

"Harapannya para pemimpin ke depan bisa bijak. Bisa betul-betul berpikir untuk kebaikan rakyat, berpikir pro rakyat, berpikir untuk menjaga demokrasi kita yang sudah baik ini," harap Hendroyoko.

Baca Juga: Satpol PP Sleman Tertibkan Ratusan Alat Peraga Sosialisasi Pemilu 2024

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya