Relawan dari Qatar Museum Bertukar Ilmu dengan Siswa SMKN 1 Bayat

Tak hanya mengajarkan ilmunya, mereka juga belajar budaya

Klaten, IDN Times - ‎Sebanyak 23 sukarelawan dan seniman dari Qatar Museum, mahasiswa dari Virginia Commonwealth University di Qatar, serta sukarelawan dari Qatar Youth Hostel melaksanakan loka karya selama lima hari di SMKN 1 Rota Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

Loka karya ini merupakan bagian dari Years of Culture dan Community Service Section di Qatar Museums ke SMKN yang terkenal dengan jurusan kriya keramik dan kriya batik. Kegiatan ini bertujuan membina hubungan, mempromosikan pemahaman lintas budaya, dan membangun kepercayaan yang terjalin antara Qatar dan Indonesia di level akar rumput.

1. Loka karya sempat terhenti tahun 2015 dan kembali digelar tahun 2023‎

Relawan dari Qatar Museum Bertukar Ilmu dengan Siswa SMKN 1 BayatSMKN 1 ROTA Bayat, Kabupaten Klaten. (IDN Times/Daruwaskita)

Humas SMKN 1 ROTA Bayat, Dwi Kuncoro, menjelaskan loka karya ini sempat terhenti pada 2015 dan kembali dilaksanakan pada tahun ini. Loka karya tahun ini berbeda dengan sebelumnya karena relawan yang ikut cukup banyak. Terlebih mereka memiliki keahlian mulai dari fotografi, pemasaran digital, videografi, hingga manajemen acara untuk museum dan pameran, serta pengembangan produk di bidang mode dan desain.

"Mereka akan mengajarkan keahliannya kepada siswa-siswa di SMKN 1 ROTA Bayat selama lima hari. Mereka akan mengajar di kelas," ucapnya, Jumat (27/10/2023).

"Kalau loka karya sebelum tahun 2015 yang lalu lebih banyak mendatangkan para mahasiswa dari Qatar," tambahnya lagi.

2. Meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan dari para siswa

Relawan dari Qatar Museum Bertukar Ilmu dengan Siswa SMKN 1 BayatRelawan dari Qatar Museum mengajar di SMKN 1 ROTA Bayat, Kabupaten Klaten. (IDN Times/Daruwaskita)

Menurut Dwi kehadiran sukarelawan dan seniman dari Qatar Museum diharapkan memberikan nilai positif bagi siswa sebab produk yang dihasilkan mendapatkan apresiasi yang bagus dari sukarelawan dan seniman dari luar negeri.

"Para siswa ini juga bisa belajar dari sukarelawan dan seniman yang punya keahlian di bidangnya masing-masing. Tentu ini akan membuat rasa percaya diri dari para siswa semakin tinggi," terangnya.

Lebih lanjut, Dwi mengatakan bahwa SMKN 1 ROTA Bayat berdiri pada tahun 2009 silam tak lepas dari Reach Out to Asia Qatar (ROTA) yang memberikan dananya untuk membeli lahan di Bayat untuk dibangun menjadi sekolahan yakni SMKN 1 ROTA Bayat. 

"Keberadaan SMKN 1 ROTA Bayat ini untuk melestarikan budaya terutama budaya batik dan keramik yang memang daerah Bayat terkenal dengan batik dan keramiknya,"tandasnya.

Baca Juga: FSY 2023 Wujud Pelestarian Sastra di Kota Yogyakarta

3. Loka karya akan memperkuat budaya antarbangsa

Relawan dari Qatar Museum Bertukar Ilmu dengan Siswa SMKN 1 BayatRelawan dari Qatar Museum mengajar di SMKN 1 ROTA Bayat, Kabupaten Klaten. (IDN Times/Daruwaskita)

Head of Community Service Section Qatar Museum, Hazem Idriss, mengatakan program loka karya yang melibatkan 23 sukarelawan dan seniman ini dirancang untuk memberdayakan para siswa dengan keterampilan berharga dari berbagai disiplin ilmu kreatif.

"Saya telah bekerja sama dengan SMKN 1 ROTA Bayat pertama kali tahun 2009 dan melihat banyak siswa yang luar biasa berkembang menjadi seniman, guru, dan kolabolator yang terkemuka," katanya.

Lebih lanjut, Hazem mengatakan Years of Culture adalah sebuah inisiatif yang bertujuan memperkuat budaya antarnegara, mempromosikan saling pengertian dan apresiasi melalui hubungan interpersonal dan pengalaman yang mendalam. Melalui serangkaian pertukaran budaya dan kolaborasi, Years of Culture bertujuan untuk menampilkan warisan kekayaan budaya dari negara-negara yang berpartisipasi membina hubungan yang langgeng di antara komunitas yang beragam.

"Jadi para sukarelawan dan seniman ini tidak hanya mengajar di kelas, praktik di ruang praktikum namun mereka juga belajar tentang budaya yang ada di Bayat, Klaten ini," ucapnya.‎

Baca Juga: Kenangan Brands Dukung Pelestarian Budaya dan Batik

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya