Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mana Warna Mobil yang Paling Rentan terhadap Risiko Kecelakaan?

Mana Warna Mobil yang Paling Rentan terhadap Risiko Kecelakaan?
illustrasi mobil (pexels.com/S. von Hoerst)
Intinya sih...
  • Warna putih memiliki visibilitas tinggi di siang dan malam hari, serta mudah dipadukan dengan aksesoris kendaraan.
  • Mobil kuning menarik perhatian di jalan perkotaan maupun lintasan antar kota, meskipun kurang populer di pasar otomotif.
  • Warna hitam memberi kesan elegan namun memiliki visibilitas rendah terutama di malam hari, sehingga memerlukan pencahayaan optimal.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pemilihan warna mobil sering kali dianggap hanya persoalan estetika dan selera pribadi. Padahal, sejumlah penelitian di bidang keselamatan lalu lintas menunjukkan bahwa warna mobil punya kaitan dengan tingkat risiko kecelakaan. Faktor visibilitas, kondisi pencahayaan, dan persepsi pengemudi lain di jalan menjadi elemen penting yang membuat warna tertentu lebih aman dibandingkan warna lainnya. Meski begitu, hubungan ini tidak sepenuhnya mutlak, karena gaya berkendara dan kondisi jalan juga berperan besar.

Beberapa studi mengungkap bahwa warna-warna terang cenderung lebih terlihat, terutama di siang hari atau di jalan dengan pencahayaan minim. Sebaliknya, warna gelap seperti hitam atau abu-abu metalik lebih rentan tenggelam di antara latar belakang jalan, sehingga pengendara lain mungkin sulit melihatnya dengan jelas. Fenomena ini membuat banyak pabrikan mobil dan pakar keselamatan lalu lintas merekomendasikan warna-warna tertentu untuk meningkatkan keamanan berkendara. Nah, mari kita bahas warna-warna mobil yang dipercaya memiliki risiko kecelakaan berbeda.

1. Putih, warna dengan visibilitas tinggi

Benarkah Warna Mobil Berpengaruh pada Risiko Kecelakaan? Ini Faktanya
illustrasi mobil putih (pexels.com/Kerim Sağlam)

Mobil berwarna putih sering dianggap sebagai pilihan paling aman dalam hal visibilitas. Warna putih memiliki kontras tinggi terhadap permukaan jalan, pepohonan, atau bangunan di sekitarnya, sehingga mobil lebih mudah terlihat oleh pengemudi lain. Kondisi ini berlaku baik di siang hari maupun malam hari ketika terkena sorot lampu kendaraan lain. Faktor ini membuat mobil putih jarang tersamarkan di berbagai kondisi cuaca, termasuk saat hujan atau kabut tipis.

Selain keunggulan visibilitas, mobil putih juga punya nilai tambah dari segi estetika yang netral dan mudah dipadukan dengan berbagai aksesoris kendaraan. Banyak perusahaan taksi dan armada transportasi memilih warna ini bukan hanya karena kesan profesional, tetapi juga demi alasan keamanan di jalan. Di sisi lain, meskipun risikonya lebih rendah dibandingkan warna gelap, tetap diperlukan perilaku berkendara defensif untuk meminimalisasi potensi tabrakan. Warna hanyalah salah satu faktor pendukung, bukan penjamin keselamatan mutlak.

2. Kuning, menarik perhatian di jalan

Benarkah Warna Mobil Berpengaruh pada Risiko Kecelakaan? Ini Faktanya
illustrasi mobil kuning (pexels.com/Mike Bird)

Kuning merupakan warna yang secara alami memancing perhatian mata manusia. Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang cerah dan kontras tinggi, mirip dengan warna rambu peringatan atau kendaraan darurat tertentu. Mobil berwarna kuning cenderung lebih mudah dikenali dari kejauhan, baik di jalan perkotaan maupun lintasan antar kota. Dalam situasi lalu lintas padat, keunggulan ini membantu pengemudi lain lebih cepat menyadari keberadaan mobil kuning di sekitarnya.

Meski termasuk warna yang aman dari sisi visibilitas, mobil kuning tidak selalu populer di pasar otomotif. Beberapa orang menganggap warna ini terlalu mencolok atau kurang cocok untuk semua model kendaraan. Namun, jika mengutamakan faktor keselamatan, warna kuning tetap menjadi opsi yang patut dipertimbangkan. Apalagi, warna ini juga memiliki asosiasi positif dengan keceriaan dan energi, yang secara psikologis bisa memengaruhi suasana berkendara menjadi lebih positif.

3. Hitam, elegan tapi lebih berisiko

Benarkah Warna Mobil Berpengaruh pada Risiko Kecelakaan? Ini Faktanya
illustrasi mobil hitam (pexels.com/S. von Hoerst)

Hitam adalah warna yang memberi kesan elegan, mewah, dan berkelas, sehingga banyak orang memilihnya untuk kendaraan pribadi. Namun, dari sisi keselamatan, warna hitam memiliki visibilitas rendah terutama di malam hari atau saat cuaca berkabut. Mobil berwarna hitam cenderung menyatu dengan latar belakang jalan yang gelap, sehingga pengemudi lain membutuhkan jarak lebih dekat untuk menyadari keberadaannya. Faktor ini bisa meningkatkan risiko kecelakaan jika tidak diimbangi pencahayaan lampu kendaraan yang optimal.

Selain itu, warna hitam lebih cepat menyerap panas, sehingga pada iklim tropis dapat membuat suhu kabin meningkat signifikan. Walaupun tidak langsung memicu kecelakaan, faktor kenyamanan ini bisa memengaruhi fokus pengemudi dalam perjalanan. Demi mengurangi risiko, pemilik mobil hitam disarankan menggunakan lampu utama atau lampu siang (daytime running lights) secara konsisten. Hal kecil seperti ini dapat membantu mengimbangi kekurangan visibilitas dari warna kendaraan.

4. Perak dan abu-abu, netral tapi rentan di kondisi tertentu

Benarkah Warna Mobil Berpengaruh pada Risiko Kecelakaan? Ini Faktanya
illustrasi mobil abu-abu (pexels.com/Erik Mclean)

Mobil dengan warna perak atau abu-abu sering dianggap netral dan modern, sehingga menjadi favorit banyak pengendara. Namun, warna ini punya kelemahan utama dalam kondisi cuaca mendung atau jalan berkabut. Dalam situasi tersebut, warna perak atau abu-abu bisa menyatu dengan latar belakang langit dan aspal, membuatnya kurang menonjol di mata pengemudi lain. Risiko ini meningkat saat berkendara di area perkotaan yang didominasi bangunan dan kendaraan dengan warna serupa.

Meskipun begitu, mobil warna perak punya keunggulan dari segi perawatan karena lebih jarang terlihat kotor dibandingkan warna terang seperti putih atau kuning. Dari sisi estetika, warna ini juga memberikan kesan futuristis dan profesional. Tetapi, untuk menjaga keselamatan, pemilik mobil warna perak atau abu-abu sebaiknya menambahkan reflektor atau lampu tambahan agar tetap mudah terlihat. Langkah sederhana ini mampu membantu mengurangi risiko tabrakan, terutama di malam hari.

Kesimpulannya, warna mobil memang punya peran tertentu terhadap tingkat risiko kecelakaan, meski tidak menjadi satu-satunya faktor penentu. Warna terang seperti putih dan kuning cenderung lebih aman karena mudah terlihat, sedangkan warna gelap atau netral seperti hitam dan abu-abu membutuhkan strategi tambahan untuk meningkatkan visibilitas. Pada akhirnya, keselamatan di jalan tetap bergantung pada perilaku berkendara yang disiplin dan kesadaran akan kondisi sekitar. Memilih warna mobil yang tepat bisa menjadi langkah awal yang bijak untuk perjalanan yang lebih aman.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us