Teman Beda Pandangan Politik, Ini 6 Hal yang Bisa Dilakukan

Jangan lupa bahwa politik itu dinamis

Tahun politik Indonesia sedang berlangsung. Pemilu tinggal menghitung bulan. Para calon sudah mulai memasang baliho, menghadiri sesi-sesi diskusi, dan membagikan visi-misi. Apakah kamu sudah menentukan pilihanmu untuk Indonesia nanti?

Selain harus menentukan pilihan calon pemimpin, masih ada banyak hal yang perlu kita pertimbangkan. Salah satu hal itu adalah cara menghadapi teman-teman yang punya pandangan politik berbeda dengan kita. Kalau salah langkah, bisa-bisa kita kehilangan teman atau justru terjebak dengan teman yang seharusnya tidak kita dekati. Bagaimana cara terbaik menghadapi mereka yang pandangan politiknya berbeda dengan kita? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah ini!

1. Pelajari pandangannya

Teman Beda Pandangan Politik, Ini 6 Hal yang Bisa Dilakukanilustrasi orang mengobrol (pexels.com/Mental Health America (MHA))

Sebelum kamu bisa memutuskan langkah-langkah yang harus diambil, cobalah untuk mendengarkan penjelasan temanmu terlebih dahulu. Jangan sampai kamu sudah berprasangka buruk terhadapnya, tapi ternyata pandangannya tidak seburuk yang kamu kira. Tanyakan alasan ia memilih calon yang ia dukung ketimbang calon-calon lainnya.

Ketika membahas pilihan politik, pastikan untuk bersifat terbuka, apalagi kalau temanmu punya latar belakang yang berbeda darimu. Bisa jadi latar belakang itu adalah alasan kuatnya untuk mendukung calon yang ia pilih. Hindari pula mendengar secara selektif. Jangan sampai kamu terlalu terpaku dengan poin yang tidak kamu suka sehingga melupakan poin-poin yang juga kamu setujui.

2. Ceritakan pandanganmu juga

Teman Beda Pandangan Politik, Ini 6 Hal yang Bisa Dilakukanilustrasi mengobrol (pexels.com/RODNAE Productions)

Pertemanan itu hubungan dua arah. Kalau kamu mau mendengar dan mempelajari pandangan temanmu, berarti ia juga bisa mendengar pandanganmu. Kamu berhak untuk menjelaskan pendapatmu dan temanmu juga berhak untuk mengambil keputusan dari ceritamu.

Berbicara masalah politik bisa membuat siapa saja menjadi emosional. Karenanya, ingat bahwa kamu sedang berbicara dengan temanmu. Santai saja dalam memberi penjelasan kepadanya. Selain itu, ingat bahwa kamu hanya ingin memberi penjelasan, bukan menggurui dan memaksa temanmu untuk mengubah pandangannya.

3. Pertimbangkan posisimu dan posisi temanmu

Teman Beda Pandangan Politik, Ini 6 Hal yang Bisa Dilakukanilustrasi dua orang mengobrol (unsplash.com/ Priscilla Du Preez)

Kamu dan temanmu sudah saling bertukar penjelasan. Sekarang kamu bisa membuat keputusan. Manakah yang lebih penting, pandangan politik ataukah pertemananmu?

Pertama-tama, pertimbangkan dulu posisimu. Kenapa kamu memilih calon itu untuk didukung? Apa untungnya buatmu dan orang-orang lain? Apa kerugiannya kalau calon itu tidak terpilih? Setelahnya, pertimbangkan juga posisi temanmu. Kenapa ia memilih calon yang berbeda? Apa keuntungan dan kerugiannya? Pertanyaan yang paling penting adalah: apakah temanmu akan rugi kalau calon yang kamu dukung terpilih dan sebaliknya? Pertanyaan-pertanyaan ini berguna untuk menentukan apakah kamu masih bisa berteman dengannya atau tidak.

Baca Juga: Gak Perlu Bohong, 6 Kalimat Ampuh untuk Teman yang Suka Kepo

4. Hindari topik politik saat mengobrol

Teman Beda Pandangan Politik, Ini 6 Hal yang Bisa Dilakukanilustrasi belajar bersama teman (pexels.com/Armin Rimoldi)

Tips yang satu ini bisa dijalankan kalau kamu sudah mempertimbangkan poin ketiga dan memutuskan untuk terus menjaga pertemanan. Cara terbaik untuk tetap berteman dengan damai tentunya adalah dengan menghindari topik politik semampu kalian. Fokuslah pada topik-topik yang memang kalian berdua sukai. Atau kalian bisa membahas masalah-masalah bersama seperti berdiskusi tentang tugas-tugas yang ada.

5. Bahas topik politik dengan santai

Teman Beda Pandangan Politik, Ini 6 Hal yang Bisa Dilakukanilustrasi dua orang mengobrol (pexels.com/EKATERINA BOLOVTSOVA)

Ketika sudah sampai di tahun politik, memang akan ada masa-masa di mana kita tidak bisa menghindari obrolan tentang topik itu. Kalau temanmu membawa masalah politik ke percakapan, kamu bisa menanggapinya dengan santai.

Kalau pembicaraannya sudah mulai memanas, kamu berhak untuk berkata, “Sudah, ya. Aku lagi nggak mau bahas politik, nih.” Kamu juga bisa mengucapkan, “Jangan bahas politik, deh. Nanti kita berantem.”

6. Hindari teman secara baik-baik

Teman Beda Pandangan Politik, Ini 6 Hal yang Bisa Dilakukanilustrasi menggunakan handphone (pexels.com/Eren Li)

Tips ini hanya disarankan diikuti kalau kamu memang sudah memutuskan untuk menghindari temanmu. Memang, menjauhi seseorang hanya karena pandangan politik yang berbeda terkesan ekstrem. Namun, untuk beberapa kasus, keputusan itu bisa diwajarkan. Contohnya adalah jika ternyata temanmu mendukung calon A walaupun ia tahu bahwa calon itu bisa merugikanmu jika terpilih. Kalaupun sebaliknya, temanmu juga berhak untuk meninggalkan kamu yang tidak peduli kepadanya.

Tidak perlu membuat keributan untuk meninggalkannya. Kamu cukup menghindari ia secara baik-baik dan perlahan-lahan saja. Misalnya adalah dengan mengurangi intensitas pergi bersama. Kalau kamu mau, akan lebih baik lagi jika kamu bisa menjelaskan alasanmu menghindarinya.

 

Benar, politik adalah hal yang sangat penting. Kalau salah pilih, kerugian yang dialami bisa dirasakan lima sampai bahkan puluhan tahun setelahnya. Namun, ingat juga bahwa politik itu dinamis. Jangan sampai kamu terlalu terhanyut dan memutus pertemanan demi membela politikus yang sendirinya bisa dengan mudah berubah-ubah haluan.

Buatlah keputusan dengan kepala dingin. Selain itu, hindari terlalu melibatkan perasaan. Semoga daftar tips di atas bisa membantumu dalam menghadapi teman dengan pandangan politik yang berbeda, ya!

Baca Juga: Hindari 5 Sikap Ini saat Silang Pendapat dengan Pasangan

Helmi Elena Photo Community Writer Helmi Elena

Writer | Reader | Cat lover Yuk, mengobrol dengan saya di Instagram @coffeeandgraphite

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya