TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Motivasi yang Sebaiknya Gak Dijadikan Alasan untuk Buru-buru Menikah

Gak semua hal di pernikahan menyenangkan!

Ilustrasi menikah (IDN Times/Alfisyahrin Zulfahri Akbar)

Menikah tentu jadi salah satu tujuan di masa depan yang ingin diwujudkan oleh banyak orang. Memiliki pasangan hidup dan saling bekerja sama untuk membina rumah tangga, tentu jadi momen menyenangkan untuk dijalani. Namun, ada baiknya kamu mempersiapkan diri dengan baik sebelum memutuskan untuk menikah. 

Pernikahan tidak hanya menemukan pasangan, menyelenggarakan pesta dan hidup bersama. Justru akan banyak tantangan yang menunggumu bersama pasangan.  

Itulah kenapa, penting bagi kamu untuk tidak menjadikan lima alasan di bawah ini sebagai pembenaran untuk buru-buru menikah. Apa sajakah itu? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah!

1. Tergiur dengan harta

ilustrasi pasangan matre (pexels.com/Mikhail Nilov)

Tentu gak salah jika kamu mencari pasangan yang punya banyak harta alias kaya, karena untuk menjalani kehidupan rumah tangga yang baik, cinta saja gak bakal cukup. Namun, jika kamu menjadikan harta di atas segala-galanya, maka dapat terjadi hal yang salah. Motivasi seperti itu, akan menjadikanmu tidak enjoy menjalani hari-harimu sebagai partner hidup dari pasanganmu.

Meskipun kamu bakal bahagia karena punya banyak uang untuk mewujudkan ini-itu, tapi rasanya gak nyaman untuk menjalani kehidupan. Bila kamu hanya mencintai harta pasanganmu, maka bisa memicumu untuk mencari pengalihan dengan berselingkuh ke orang lain.

Baca Juga: 5 Zodiak yang Susah untuk Dilarang, Pendiriannya Teguh!

2. Pengen uwu-uwuan atau merasakan momen bermesraan

Ilustrasi pasangan mesra (unsplash.com / Nathan McBride)

Motivasi kedua ini juga gak pantas untuk dijadikan sebagai pembenaran untuk buru-buru menikah. Memang sebagai pasangan hidup, pasti bakal ada momen bermesraan yang bisa kamu rasakan. Akan tetapi, yang mesti kamu ingat adalah kehidupan pernikahan itu gak hanya berisi kejadian menyenangkan, seperti momen bermesraan saja. Fase setelah menikah, tentu akan ada banyak tantangan yang harus dihadapi.

3. Merasa kesepian

ilustrasi kesepian (unsplash.com/Anthony Tran)

Kalau kamu berpikir bahwa setelah menikah pasangan akan selalu hadir untukmu, maka kamu salah. Itulah sebabnya kenapa kamu gak boleh menjadikan kesepian sebagai alasan untuk cepat menikah.

Meskipun kamu dan dia kini terikat dalam hubungan yang resmi sebagai suami dan istri, tetap saja pasanganmu pasti punya kesibukannya tersendiri. Kamu pun gak bisa berharap bahwa ia akan selalu ada di sisimu. Jadi, jangan kecewa bila nantinya kamu tetap merasa kesepian setelah menikah.

Baca Juga: 5 Cara agar Kepedihan Hidup Gak Menutup Jalan Kebahagiaan

4. Minder dengan umur

ilustrasi merenung (unsplash.com/omid bonyadian)

Memang, sih, melihat teman-teman seumuran sudah menemukan pasangannya, pasti membuat kita merasa minder apalagi kita sendiri masih saja single. Kamu perlu sadari untuk menjalin hubungan yang harmonis, diperlukan yang namanya kedewasaan.

Gak perlu merasa khawatir meskipun seiring bertambahnya umur, kamu belum menikah. Lebih baik menunggu sampai menemukan orang yang tepat, dibanding buru-buru menikah, namun hubungannya gak bertahan lama akibat tidak bisa menangani konflik di dalam rumah tangga.

Lagi pula, gak ada yang namanya batasan umur maksimal untuk bisa menikah. Bila kamu bertemu orang yang baru menikah di umur 30 tahun ke atas, mungkin memang takdirnya untuk bertemu jodoh di usia itu.

Verified Writer

Hay Lee

Nulis karena bingung mau ngapain lagi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya