Sotowiyah, Komunitas Bersepeda yang Gemar Berburu Soto 

Kamu yang doyan makan juga bersepeda, gabung, yuk?

Yogyakarta, IDN Times - Bersepeda sekarang bukan sekadar olahraga, tapi juga hobi dan gaya hidup yang menyatukan banyak orang dari berbagai latar belakang. Seperti salah satu komunitas yang ditemui IDN Times Jogja, Sotowiyah namanya.

Bukan hanya sepeda yang memilin kebersamaan anggotanya, tapi juga kecintaannya kepada soto. Ya, Sotowiyah adalah komunitas gowes yang para anggotanya juga doyan makan soto. Yuk, kenalan lebih jauh dengan komunitas ini!

1. Berawal dari kebiasaan bersepeda yang ditutup dengan semangkuk soto

Sotowiyah, Komunitas Bersepeda yang Gemar Berburu Soto Sotowiyah, komunitas sepeda penggemar soto. (Dok. Istimewa)

Aziz Madyan Asyhar, founder Sotowiyah, berkisah bagaimana komunitasnya terbentuk. Awalnya Aziz hanya berdua dengan teman satu kantor yang sama-sama suka bersepeda dan setelahnya pasti mampir untuk makan soto. Barulah pada 1 September 2019 tercetuslah kata ‘Sotowiyah’ sebagai nama komunitas hobi bersepeda mereka.

“Awalnya setiap weekend aja, di luar jam kantor. Nah, waktu itu belum banyak yang punya sepeda, tapi kemudian terdampak corona, yang sepedaan jadi semakin banyak. Terus dapat teman-teman lain,” tuturnya pada Sabtu (30/10/2021).

2. Dari media sosial, makin banyak yang kenal Sotowiyah

Sotowiyah, Komunitas Bersepeda yang Gemar Berburu Soto Sotowiyah, komunitas sepeda penggemar soto. (IDN Times/Dyar Ayu)

Aziz mengatakan bahwa media sosial berperan penting dalam komunitas mereka. “Kita bikin medsod. Instagram, Twitter sebenarnya juga ada tapi gak aktif. Kami buka semua medsos sih,” katanya.

Sebelumnya, komunitas Sotowiyah hanya punya grup obrolan di Whatsapp kantor, lantas ia memutuskan untuk lebih banyak mengabdikan kebersamaan anggota Sotowiyah dengan mengunggah di media sosial. Dan siapa sangka, media sosial menjadi jembatan bagi lebih banyak orang untuk bergabung.

3. Berasal dari berbagai penjuru Yogyakarta, anggota Sotowiyah kini sudah dua puluh orang

Sotowiyah, Komunitas Bersepeda yang Gemar Berburu Soto Sotowiyah, komunitas sepeda penggemar soto. (Dok. Istimewa)

Konsistensi Sotowiyah mengunggah aktivitas komunitas mereka ke berbagai platform membuahkan hasil. Mulai banyak orang yang berminat untuk gabung dengan Sotowiyah. Yang semula hanya dua orang, kemudian bertambah terus sampai dua puluh anggota aktif.

Mereka yang bergabung dengan Sotowiyah diawali dengan mengirim pesan ke akun Instagram. Kemudian setelah mencoba ikut bersepeda, lantas mengajak teman lainnya. Rantai pertemanan ini yang kemudian membuat Sotowiyah makin dikenal dan punya banyak anggota.

“Tikum (titik kumpul) kita biasanya di depan UIN. Tapi bisa di mana aja, sih,” ujar Aziz.

Ia kemudian menjelaskan, anggota komunitasnya berasal dari berbagai daerah di Yogyakarta. Seperti Godean, Maguwoharjo, dan sekitar kota lainnya. Kini, anggota Sotowiyah gak hanya orang kantoran saja, tapi juga terdiri dari mahasiswa dan wiraswasta.

Baca Juga: 5 Warung Soto Legendaris di Yogyakarta, Rasanya Nagih!

4. Untuk Aziz dan kawan-kawan, soto adalah makanan paling pas dinikmati setelah bersepeda

Sotowiyah, Komunitas Bersepeda yang Gemar Berburu Soto Salah satu warung soto yang dikunjungi Sotowiyah. (IDN Times/Dyar Ayu)

Saat ditanya tim IDN Times Jogja mengapa memilih soto dan bukan makanan lain, Aziz menjelaskan bahwa soto adalah makanan paling tepat yang bisa dinikmati setelah bersepeda. “Makanan, yang gak begitu kenyang banget, tapi enak,” katanya.

Menurut Aziz, kalau setelah bersepeda langsung makan nasi lengkap dengan lauk pauk, akan menimbulkan rasa gak nyaman di perut.

Soal warung soto pilihan Sotowiyah, mereka gak punya ketentuan khusus. Selain mengunjungi yang sudah jadi langganan, Sotowiyah juga kerap berburu warung-warung soto lainnya untuk dijajal. Walau begitu, bukan berarti mereka anti dengan makanan lain. Misalnya saja seperti nasi kucing beserta gorengannya sering jadi opsi kedua setelah lapar melanda sehabis bersepeda.

5. Kegiatan Sotowiyah gak hanya nyepeda dan nyoto saja, tapi juga berbagi

Sotowiyah, Komunitas Bersepeda yang Gemar Berburu Soto sotowiyah (instagram.com/sotowiyah)

Gak ingin sekadar punya hobi yang bisa menyenangkan diri sendiri, Sotowiyah setiap bulannya mengadakan BIB atau Berbagi itu Bike. Konsep dari BIB ini sendiri adalah memberikan donasi yang biasanya berupa makanan, dari atas sepeda.

Sotowiyah menyasar para pekerja pagi yang terjun di jalan. Mulai dari tukang parkir, tukang becak, atau para penjaja makanan. Kegiatan ini menjadi agenda rutin Sotowiyah di awal bulan.

Ora ming seneng-seneng tok, tapi ya berbagi juga,” terang Aziz.

6. Sotowiyah membuka tangan selebar-lebarnya untuk kamu yang mau bergabung

Sotowiyah, Komunitas Bersepeda yang Gemar Berburu Soto Sotowiyah, komunitas sepeda penggemar soto. (IDN Times/Dyar Ayu)

Sekadar informasi saja nih, mereka biasanya bersepeda dan nyoto di setiap hari Rabu, Sabtu, dan Minggu. Untuk jamnya, mereka termasuk rombongan pagi alias jam setengah tujuh sudah mulai gowes.

Mau menjadi bagian dari Sotowiyah? Bisa banget! Mereka gak punya syarat yang njlimet untuk dituruti, kok. Kamu cukup hobi bersepeda dan tentu saja, makan soto. Cukup ketuk DM di instagram.com/sotowiyah dan utarakan keinginan bergabung, pasti akan disambut dengan hangat oleh Aziz, Iqbal, Yanta, dan anggota lainnya.

Sotowiyah adalah gambaran komunitas yang seimbang. Anggotanya gak hanya berolahraga bersama, makan soto yang mengenyangkan perut, tapi juga bermanfaat untuk sesama. Yakin nih gak mau bergabung dan menjajal soto-soto enak di Yogyakarta?

Baca Juga: Fachri Kenalkan Kulon Progo lewat Oleh-oleh Cokelat Makaryo

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya