TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mahasiswi UNY Bawa Pempek Sampai ke Jerman

Aufa sudah memasarkan pempeknya ke berbagai kota di Jerman

Potret Aufa saat di Jerman. (Dok. UNY)

Yogyakarta, IDN Times - Anysaufha Putri Kinanti tak pernah menyangka jika impiannya untuk ke Jerman bisa terwujud. Mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta UNY ini berkesempatan untuk menimba ilmu selama satu semester di negara tersebut.

Yang menarik, dia juga nyambi berjualan pempek di sana. Berikut ceritanya!

Baca Juga: Anak Buruh Jahit Raih Predikat Cumlaude di UNY

1. Dapat kesempatan ke Jerman lewat beasiswa

Münster, Jerman. (Wikimedia Commons/Foto Fitti)

Aufa mengatakan dirinya pernah menulis keinginan untuk menuntut ilmu ke Jerman dalam buku hariannya semasa SMA. Dalam benaknya yang masih menjadi siswi kelas XI, itu hanyalah tulisan yang berisi harapan.

Namun, hampir lima tahun kemudian, ia akhirnya memiliki kesempatan untuk benar-benar belajar ke Negeri Panzer lewat program ISAP (Internationale Studien-und Ausbildungspartnerschaften) 2022.

"Saat mendapat kesempatan menjadi salah satu penerima beasiswa program ISAP 2022 di Westfälische Wilhelms-Universität, Münster, Jerman, membuat saya bertekad untuk tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Ada banyak harapan, kepercayaan juga doa dari banyak orang saat saya berangkat ke Jerman. Hal saya pikirkan adalah, bagaimana setiap sesuatu yang saya lakukan di Jerman dapat bermanfaat bagi diri saya sendiri dan orang lain," ungkapnya dilansir laman resmi UNY, 18 Juli 2022.

2. Jualan pempek karena rindu makanan Indonesia

Pempek yang dijual Aufa di Jerman. (Dok. UNY)

Aufa mengaku, ia senang berwirausaha sejak SMA. Berbagai usaha digelutinya, mulai dari bisnis busana muslim hingga kuliner. Bahkan, dia sempat terpilih mengikuti Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) saat semester 4 di kampusnya.

“Saat kuliah, karena ingin belajar hidup mandiri saya menjalankan bisnis online. Masih serabutan dan bisa dibilang menjual apa saja,“ katanya.

Jiwa wirausahanya terus melekat ketika dirinya berada ke Jerman. Berawal dari kerinduannya terhadap makanan Indonesia, ia pun memesan pempek dari Tanah Air.

“Awalnya saya berpikir hanya ingin memesan 3-5 paket pempek. Namun jika dipikir kembali, akan lebih berat di ongkos kirim ke Jerman jika saya hanya mengirim dalam jumlah yang sedikit,” terangnya. 

Ia pun memutuskan menjadi reseller dan memesan 20 paket yang terdiri dari pempek dan otak-otak ikan tenggiri pada order pertama. Barang dikirim dengan memanfaatkan jasa titip bagasi pada orang Indonesia yang hendak berangkat ke Jerman.

Tak disangka, dagangan Aufa langsung ludes tak sampai satu minggu. Melihat antusiasme yang tinggi terhadap pempek, dia pun melanjutkan bisnis iseng-iseng ini.

Pembelinya tak hanya perantau dari Indonesia, tetapi hingga orang Austria. Bahkan, pembeli dari Austria ini rela merogoh kocek untuk membayar ongkos kirim dari Jerman ke Austria. Menurut Aufa, sang pelanggan pernah ke Indonesia dan sangat menyukai kuliner Indonesia, termasuk pempek.

Baca Juga: Mahasiswa UNY Bikin Pupuk Organik dari Limbah Budidaya Lele

Berita Terkini Lainnya