Berprestasi Main Catur, Anak Pengumpul Rongsok Kuliah Gratis di UGM
Orangtua Alza bekerja buruh tukang dan dan pengumpul rongsok
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sleman, IDN Times - Siapa sangka kegemarannya memindahkan bidak catur akan membawa Alza duduk di bangku kuliah yang diimpikan. Berasal dari keluarga kurang mampu, Alza Nashua Shahira warga Pacitan, Jawa Timur menjadi salah satu mahasiswa Prodi Ilmu Ekonomi FEB, UGM.
Alza memiliki bakat dalam bidang olahraga catur. Sejak SD ia pernah menyabet juara tingkat provinsi dan nasional. Berbagai kejuaraan catur tingkat provinsi dan nasional terus berlanjut hingga bangku SMA. Terhitung terdapat 38 piagam dan 17 medali yang telah dikumpulkan. Medali tersebut terpajang rapi di dinding ruang tamu rumahnya.
Berkat kemampuannya dalam olahraga catur inilah ia mendapatkan beasiswa dari pemerintah Kabupaten Pacitan. Bahkan di bangku SMA diberikan beasiswa oleh pemkab hingga lulus serta bonus sebagai atlet berprestasi Pacitan sebesar Rp20 Juta.
1. Tak hanya catur, prestasi akademi juga diraih
Kendati memiliki kemampuan dalam olahraga catur, Alza tidak melupakan kegiatan akademik. Padahal, setiap malam ia berlatih catur 2 hingga 3 jam di sebuah klub catur di bawah binaan Percasi Pacitan.
Perempuan berusia 18 tahun ini menyiasati waktu belajar di rumah setelah pulang dari latihan. Meski sering langganan juara catur, Alza tetap juara kelas. Sejak di bangku sekolah dasar, selalu meraih tiga besar. Bahkan, di SMA selalu mendapat rangking satu.
"Hanya di SMP gak ranking, mungkin kebanyakan latihan catur," kata Alza yang mengaku tidak ada hari tanpa latihan catur baik di rumah maupun di lokasi klub catur.
Baca Juga: Ingin Berwisata dengan Sehat, Inilah Tips dari Dosen Kesehatan UGM