TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Belanja Minim Plastik di Litterless Toko Grosir Ramah Lingkungan Jogja

Bulk store menjadi langkah kecil minimalkan sampah plastik

Litterless Bulk Store, Jogja (IDN Times/Dyar Ayu)

Bulk store atau toko grosir dengan konsep zero waste sekarang ini mulai banyak bermunculan, khususnya di kota besar seperti Jakarta, Bali, dan Jogja. Bulk store menyediakan beragam kebutuhan rumah tangga mulai dari teh, sabun mandi, sampai oatmeal, namun yang membedakan dengan toko grosir biasa adalah mereka tidak menyediakan wadah plastik sekali pakai. 

Raisa Sadida, salah satu pemilik Litterless Jogja mengatakan pelanggan bulk store kebanyakan adalah mahasiswa. Berbekal wadah bekas beli makan atau stoples lama, mahasiswa ini membawa sendiri perlengkapan belanja mereka.

“Malah kebanyakan anak-anak kos sih yang belanja di sini. Lokasinya dekat sekolah De Brito dan beberapa kampus. Jadi anak kos lebih banyak yang belanja bumbu dapur," ujar Raisa.

Selain anak kos, pembeli justru berasal dari tempat yang agak jauh, misalnya Kalasan dan Godean. 

1. Didirikan bersama dua teman yang memiliki wacana sama

Raisa Sadida, founder Litterless Bulk Store, Jogja (IDN Times/Dyar Ayu)

Saat ditemui di tokonya, Raisa mengatakan bersama dua orang temannya mereka memiliki  wacana yang sama tentang toko kelontong yang tidak membutuhkan kantong plastik. 

“Jadi awalnya kami buka toko ini pada 15 Desember 2020, pas pandemik. Kami dulu teman satu KKN di UGM, tapi setelah lulus gak berkomunikasi, kerja juga beda daerah. Pas pandemik kembali lagi nih ke Jogja, terus berkomunikasi. Kami ternyata punya wacana yang sama, ingin punya toko kelontong yang less plastik," ujar Raisa kepada IDN Times pada Senin (08/08/2022) lalu.

Litterless Jogja beralamat di Jalan Cocakrowo Nomor 5A, Demangan Baru, Caturtunggal, Sleman, memanfaatkan rumah lama milik salah satu founder Litterless Jogja. Tempatnya cukup luas dan berada di kawasan perumahan yang terbilang sepi, tapi justru sejuk dan homy.

Setelah berdiskusi cukup lama dengan kedua teman lamanya, disepakatilah untuk mendirikan toko kelontong di mana pembeli bisa berbelanja seperlunya dengan sistem curah.

Baca Juga: Geliat Thrifting di Jogja, Berubah dari Cari Merek ke Gaya

2. Tetap menjual produk pabrikan untuk menarik minat ibu rumah tangga

Beragam produk di Litterless Bulk Store, Jogja (IDN Times/Dyar Ayu)

Produk pabrikan yang ada di Litterless Jogja antara lain sabun cuci piring dan pelembut pakaian. Hal ini sebagai upaya pendekatan terhadap ibu rumah tangga agar bersedia belanja dengan minim sampah.

“Dari 100 persen produk kita, 80 persennya di antaranya natural, sisanya pabrikan. Kalau kita mau menjual bahan natural, secara harga pasti akan lebih tinggi. Sementara dari sisi ekonomi saat ini sedang turun. Namun konsep kembali ke awal, belanja dengan membawa wadah sendiri dari rumah. Misal di rumah sabun cucinya lagi habis, tinggal datang bawa wadah sendiri dan isi ulang di sini," imbuh perempuan yang berdomisili di Sleman tersebut.

Sementara produk natural yang bisa dijumpai di Litterless adalah body care, sampo, juga loofah pad mandi yang kini sedang banyak dicari. “Kebetulan kami ada partner artisannya. Kalau sampo kita ada kerja sama dengan salah satu sekolah alam yang anak-anaknya diajarkan membuat sampo alami dan kita bantu memasarkannya. Soap bar juga kita ada partner artisan dari Jogja dan partner dari Bali yang basicnya membuat salep calendula untuk kulit sensitif, dan untuk madu kami menggandeng dari Suku Badui," papar Raisa. 

3. Litterless menyediakan wadah berbayar dan gratis bagi konsumen yang lupa bawa wadah

Donasi wadah di Litterless Bulk Store, Jogja (IDN Times/Dyar Ayu)

Litterless menurut Raisa juga menyediakan wadah bekas gratis yang bisa digunakan oleh konsumen. Wadah bekas ini merupakan sumbangan dari konsumen sebelumnya dan bisa digunakan secara gratis. Litterless memang menerima hibah wadah bekas kosmetik, totebag, dan tas belanja bahan kertas atau kain.

“Hampir 90 persen konsumen yang datang ke kita itu yang sudah tahu konsep bulk store dan sudah paham harus bawa wadah sendiri. Namun ada juga yang datang dengan minim informasi, tapi setelah dijelaskan lebih lanjut soal konsep Litterless, konsumen tersebut akhirnya tak keberatan jika harus membeli stoples kaca sebagai wadahnya," terang Raisa. 

Sementara untuk pembelian secara daring, biasanya Litterless menggunakan botol re-use atau botol kaca. Sementara bungkusnya menggunakan kardus atau bubble wrap donasi dari suplier dan konsumen lain. Nah, kalau kamu berminat berdonasi wadah atau tas ke Litterless bisa banget, loh. Namun jangan lupa dicuci lebih dahulu dan dikeringkan, ya!

Baca Juga: 6 Bulk Store Jogja Berkonsep Zero Waste, Belanja Minim Sampah

Berita Terkini Lainnya