TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Penyebab Orangtua Gak Mau Pindah di Rumah Anak 

Perlu dibicarakan baik-baik bersama keluarga

ilustrasi keluarga (pexels.com/Kampus Production)

Dis aat orangtua kian menua, kamu dan keluarga pasti akan memikirkan kelanjutan hidup mereka sehari-hari. Ada kekhawatiran orangtua tiba-tiba sakit, sedangkan semua anak sudah tinggal di rumah masing-masing.

Pilihan yang paling masuk akal adalah mengajak orangtua tinggal di rumah salah satu anak. Akan tetapi, ide yang bagus menurut anak belum tentu diterima oleh orangtua. Ada orangtua yang langsung setuju bahkan senang, namun ada juga yang berkeras menolak. Berikut penyebab mereka masih tetap ingin tinggal di rumah sendiri.

1. Merasa sayang dengan rumahnya

ilustrasi lansia di rumah (pexels.com/Kindel Media)

Rumah yang dihuni orangtua mungkin warisan dari kakek dan nenekmu. Ini membuat perasaan orangtua sangat lekat dengan rumah masa kecilnya. Bisa pula rumah yang ditempati merupakan hasil perjuangan orangtuamu.

Gagasan ikut dengan salah satu anak dan membiarkan rumah dalam keadaan kosong bakal membuat  mereka sedih. Rasanya seperti menyia-nyiakan kerja keras mereka selama ini. Bahkan bila kondisi rumah terlihat kurang baik, orangtua biasanya tetap merasa nyaman untuk menghuninya.

Baca Juga: 6 Tempat Wisata di Jogja yang Ramah Lansia, Aman dan Nyaman

Baca Juga: 5 Zodiak Tak Mau Buru-buru Kenalkan Pacar ke Orangtua  

2. Khawatir tidak cocok dengan menantu

ilustrasi mertua dan menantu (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Meski selama ini hubungan antara pasangan dengan orangtuamu baik-baik saja, kecemasan seperti ini tetap ada. Orangtua berpikir sikap menantu baik ketika berkunjung karena tidak setiap hari bertemu. 

Akan tetapi jika mereka berjumpa setiap hari, belum tentu sikap menantu masih sama baiknya. Inilah yang dipikirkan oleh orangtua. Mereka tidak mau terjadi pertengkaran yang membuat rumah tangga anak tidak bahagia.

3. Anak tinggal di luar kota

ilustrasi tiga lansia (pexels.com/Anna Shvets)

Jangankan lansia, orang yang masih muda saja kadang kesulitan beradaptasi di lingkungan yang baru. Apalagi orangtua yang sudah puluhan tahun tinggal di suatu daerah.

Jika orangtua yang selama ini hidup di desa dipaksa ikut anak tinggal di kota, mereka mungkin tidak siap menghadapi perbedaannya. Irama hidup dan cara interaksi masyarakat yang berbeda, malah menyebabkan orangtua merasa terkucil. 

4. Punya kesibukan di rumah

ilustrasi melukis (pexels.com/Маргарита Константинова)

Usia senja, bukan berarti semua lansia tak lagi punya kegiatan di rumah. Sebagian lansia malah masih cukup produktif. Misalnya, mereka berkarya atau mengikuti berbagai kegiatan di lingkungannya.

Meski bagi anak kesibukan orangtua kurang penting karena bukan lagi bekerja untuk mencari uang, sebaiknya tetap dihargai. Kesibukan apa pun membantu orangtua menjaga kesehatan fisik dan psikisnya. Ketika mereka berpindah ke rumah anak, kesibukan ini belum tentu dapat dilanjutkan.

5. Enggan ganti dokter dan rumah sakit

ilustrasi lansia di kamar (pexels.com/cottonbro studio)

Sebagian besar lansia memiliki masalah kesehatan dan secara rutin mengunjungi dokter di rumah sakit. Bagi anak, perkara kesehatan orangtua mudah saja buat diatasi. Di kotamu juga ada banyak rumah sakit dan dokter berpengalaman. Namun, pemikiran orangtua kadang tak sesederhana ini. Sekalipun banyak dokter yang mampu menangani penyakit dan meresepkan obat, orangtua sukar percaya dengan dokter baru. Ada rasa tidak nyaman bila harus ditangani oleh dokter yang berbeda.

Baca Juga: 5 Kunci Orangtua yang Asyik di Mata Anak, Open Minded!

Verified Writer

Marliana Kuswanti

Esais, cerpenis, novelis. Senang membaca dan menulis karena membaca adalah cara lain bermeditasi sedangkan menulis adalah cara lain berbicara.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya