TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Kelebihan dan Kekurangan Masak Pakai Kompor Listrik

Cocok gak ya, dapur orang Indonesia pakai kompor listrik?

ilustrasi memasak dengan kompor induksi (create.vista.com/AllaSerebrina)

Wacana pemerintah memberikan bantuan berupa kompor induksi atau kompor listrik pada Rumah Tangga yang terdaftar dalam Daftar Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) menuai berbagai reaksi. Komentar tak hanya datang dari masyarakat saja, tapi juga disampaikan oleh Anggota Komisi VII DPR RI, Mulan Jameela.

Menurut Mulan, kompor induksi atau kompor listrik tidak cocok dengan masakan Indonesia dan jika terpaksa digantikan, alat masak yang digunakan pun harus ganti semuanya. Nah, bagaimana sih sebenarnya kelebihan dan kekurangan pemakaian kompor listrik dalam rumah tangga? Yuk, simak ulasannya berikut!

1. Bentuknya lebih ramping dan modern, tapi harganya lebih mahal

ilustrasi menyalakan api kecil (Pexels.com/RODNAE Productions)

Dilihat dari fisiknya, kompor listrik memiliki bentuk yang lebih modern dan elegan. Berbeda dengan kompor gas yang memakan lebih banyak tempat dan juga berat, kompor listrik juga lebih ramping, makanya sangat cocok dipasang di apartemen atau rumah bergaya minimalis.

Sayangnya, dari segi harga kompor listrik jauh lebih mahal dibandingkan kompor gas. Hal ini karena adanya berbagai fitur modern dan canggih. Buat sebagian masyarakat yang mungkin tinggal di desa atau bagi mereka yang telah berusia lanjut, akan menghadirkan kesulitan tersendiri.

Baca Juga: Mulan Jameela: Masakan Indonesia Tak Cocok Pakai Kompor Listrik

2. Lebih cepat menghantarkan panas sekaligus bikin cepat bengkak tagihan listrik

Pixabay

Kompor induksi lebih cepat panas alih-alih kompor gas karena membutuhkan transfer panas ke panci. Sementara kompor induksi, menghasilkan panas langsung pada pancinya. Aktivitas elektromagnetik di kompor memicu aktivitas elektromagnetik di panci, sehingga panci bisa langsung memanas.

Kemudian menilik kompor listrik atau kompor induksi yang sesuai namanya menggunakan energi listrik sebagai pengganti bahan bakar, listrik yang dibutuhkan cukup besar yaitu sekitar 300 hingga 1.200 watt. Hal ini akan menyebabkan tagihan listrik bulanan di rumah membengkak.

3. Lebih aman digunakan, tapi alat masaknya serba mahal

swnsdigital.com

Kompor adalah salah satu barang paling berbahaya di dapur. Apalagi kompor gas yang baru dipakai, tak sengaja kena badan, bisa menyebabkan luka bakar. Berbeda dengan kompor listrik yang bagian atasnya tidak akan memancarkan panas sehingga lebih aman saat digunakan.

Juga, jika awalnya kamu terbiasa menggunakan kompor gas, alat masaknya didominasi cekung di bagian bawah. Sementara jika menggunakan kompor listrik, bagian bawah harus rata dengan bahan alat masak yang bisa digunakan hanya dari besi saja. Mau tak mau, alat masak juga harus ganti dengan yang baru. Harus keluar biaya ekstra buat belanja alat masak baru!

4. Gak menyebabkan kebocoran gas, tapi listrik padam bikin kegiatan memasak terganggu

ilustrasi masak (pexels.com/Lisa Fotios)

Kompor listrik dan kompor induksi tidak memancarkan api. Tandanya, lebih aman dari kebakaran akibat minyak yang tercecer dan tidak ada kebocoran gas yang bisa menyebabkan ledakan dan kebakaran.

Yang kamu perlu perhatikan juga, meski berkesan lebih aman, kompor listrik sangat tergantung dengan daya listrik di rumah. Apabila terjadi pemadaman akibat pemadaman bergilir, badai, atau gangguan akibat dahan pohon tumbang, kegiatan memasak pun jadi terganggu.

Baca Juga: PLN Sukses Konversi 1.000 Kompor LPG ke Kompor Induksi

Berita Terkini Lainnya