Beberapa waktu lalu, ramai kasus gagal bayar pada aplikasi pinjaman online yang menimbulkan korban jiwa. Hal ini memicu sejumlah reaksi dari masyarakat. Ada yang berempati, ada pula yang menghujat korban maupun pengelola aplikasi pinjam uang online.
Kasus seperti ini dapat berawal dari perencanaan keuangan yang tidak dipikirkan dengan baik. Pada akhirnya, perencanaan keuangan yang tidak dipikirkan ini menimbulkan konsekuensi yang tidak hanya ditanggung oleh korban, namun pula orang-orang terdekatnya. Dari sini, kita dapat memahami betapa mengerikannya risiko dari perencanaan keuangan yang buruk.
Pemahaman mengenai perencanaan keuangan sebaiknya tidak terbatas hanya pada orang dewasa saja, namun juga perlu diberikan kepada setiap orang yang memegang uang, tak terkecuali anak-anak. Anak-anak sebagai bagian dari keluarga perlu dimasukkan sebagai target edukasi agar sejak dini bijak menggunakan uang.
Berikut adalah 5 praktik sederhana mengenalkan perencanaan keuangan pada anak-anak. Baca sampai habis, ya!