5 Cara Menerapkan Stoikisme di Perkuliahan, Latih Emosi dan Reaksi

Bikin kuliahmu jadi lebih tenang

Intinya Sih...

  • Fokus pada hal-hal yang bisa kamu kontrol, seperti usaha dan tindakan sendiri, bukan hasil akhir atau penilaian orang lain.
  • Menerima kenyataan bahwa tidak semua hal akan berjalan sesuai rencana, dan tetap tenang serta mencari solusi.
  • Disiplin diri dalam mengatur waktu, membangun kebiasaan belajar yang konsisten, dan mengendalikan emosi serta reaksi terhadap berbagai situasi di perkuliahan.

Menerapkan prinsip-prinsip stoikisme di perkuliahan bisa jadi solusi buat kamu yang sering merasa overwhelmed atau kehabisan energi karena banyaknya tugas dan kegiatan kampus. Stoikisme, yang berasal dari filosofi Yunani kuno, mengajarkan kita untuk fokus pada hal-hal yang bisa kita kontrol dan menerima hal-hal yang tidak bisa kita ubah dengan lapang dada.

Nah, berikut ini adalah lima cara praktis buat kamu yang ingin hidup lebih stoik di dunia perkuliahan. Penasaran? Yuk, simak!

1. Fokus pada apa yang bisa kamu kontrol

5 Cara Menerapkan Stoikisme di Perkuliahan, Latih Emosi dan Reaksiilustrasi mahasiswa (unsplash.com/Yunus Tuğ)

Salah satu prinsip utama stoikisme adalah fokus pada hal-hal yang bisa kamu kontrol. Dalam konteks perkuliahan, ini berarti kamu harus fokus pada usaha dan tindakanmu sendiri, bukan hasil akhir atau penilaian orang lain. Misalnya, saat kamu belajar untuk ujian, yang bisa kamu kontrol adalah seberapa rajin kamu belajar, bukan nilai yang akan kamu dapatkan. Dengan begitu, kamu bisa lebih tenang dan nggak terlalu stres saat menghadapi ujian.

Coba deh, ketika tugas menumpuk atau deadline mendekat, pikirkan apa saja yang bisa kamu lakukan untuk menyelesaikan tugas tersebut. Buat to-do list yang jelas dan kerjakan satu per satu. Jangan buang energi untuk mengkhawatirkan hal-hal yang di luar kendalimu, seperti sikap dosen atau teman sekelas yang mungkin gak sejalan denganmu. Fokus pada apa yang bisa kamu kerjakan dengan maksimal. 

2. Praktikkan kesadaran dan penerimaan

5 Cara Menerapkan Stoikisme di Perkuliahan, Latih Emosi dan Reaksiilustrasi mahasiswa (unsplash.com/Alexis Brown)

Kesadaran dan penerimaan adalah kunci dalam stoikisme. Dalam perkuliahan, kamu bisa menerapkannya dengan cara menerima kenyataan bahwa gak semua hal akan berjalan sesuai rencana. Misalnya, kalau kamu gagal dalam satu mata kuliah, terima saja kenyataan itu dan jadikan pelajaran untuk lebih baik di kesempatan berikutnya.

Ketika kamu merasa frustasi karena tugas yang sulit atau dosen yang kurang komunikatif, cobalah untuk tetap sadar dan menerima situasinya. Alih-alih marah atau stres, terima bahwa ini adalah bagian dari proses belajar dan cari solusi yang bisa kamu lakukan. Dengan penerimaan, kamu bisa lebih tenang dan fokus mencari solusi daripada terus-menerus merasa kesal.

3 Latih disiplin diri

5 Cara Menerapkan Stoikisme di Perkuliahan, Latih Emosi dan Reaksiilustrasi mahasiswa (unsplash.com/Andy Quezada)

Disiplin diri adalah bagian penting dari stoikisme. Dalam kehidupan perkuliahan, ini berarti kamu harus bisa mengatur waktu dengan baik, membangun kebiasaan belajar yang konsisten, dan menghindari prokrastinasi. Disiplin diri akan membantu kamu tetap fokus pada tujuan jangka panjang dan nggak mudah terpengaruh oleh distraksi-distraksi kecil.

Mulailah dengan membuat jadwal harian yang realistis dan patuhi jadwal tersebut. Jangan tergoda untuk menunda-nunda tugas atau belajar hanya karena ada acara seru atau teman yang mengajak hangout. Ingat, dengan disiplin diri, kamu akan lebih mudah mencapai tujuanmu dan merasa puas dengan pencapaianmu. Menarik, bukan?

Baca Juga: 3 Tips Belajar Ringan dan Mudah Bagi Mahasiswa, Gak Malas Lagi!

4. Latih emosi dan reaksi

5 Cara Menerapkan Stoikisme di Perkuliahan, Latih Emosi dan Reaksiilustrasi mahasiswa (pexels.com/Yan Krukau)

Stoikisme mengajarkan kita untuk mengendalikan emosi dan reaksi terhadap berbagai situasi. Di perkuliahan, kamu pasti akan menghadapi berbagai situasi yang bisa memicu emosi, seperti nilai yang kurang memuaskan, kritik dari dosen, atau konflik dengan teman. Daripada langsung bereaksi negatif, cobalah untuk tenang dan berpikir sebelum bertindak.

Misalnya, ketika kamu mendapat kritik pedas dari dosen, jangan langsung merasa down atau marah. Pikirkan kritik tersebut sebagai feedback yang bisa membuatmu lebih baik. Latih dirimu untuk tetap tenang dan bijaksana dalam menghadapi setiap situasi. Dengan begitu, kamu gak akan mudah tergoyahkan oleh hal-hal kecil yang sebetulnya gak penting.

5. Syukuri hal-hal kecil

5 Cara Menerapkan Stoikisme di Perkuliahan, Latih Emosi dan Reaksiilustrasi mahasiswa (pexels.com/Anastasiya Gepp)

Terakhir, stoikisme mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas apa yang kita miliki, sekecil apapun itu. Dalam perkuliahan, cobalah untuk selalu melihat sisi positif dari setiap pengalaman dan bersyukur atas kesempatan untuk belajar dan berkembang. Syukuri hal-hal kecil, seperti teman-teman yang mendukung, dosen yang inspiratif, atau momen-momen menyenangkan di kampus.

Ketika kamu merasa down atau lelah, ingatlah hal-hal baik yang sudah kamu dapatkan selama perkuliahan. Ini akan membantu kamu untuk tetap semangat dan positif. Selain itu, rasa syukur akan membuatmu lebih bahagia dan puas dengan hidupmu, terlepas dari segala tantangan yang ada. 

Menerapkan stoikisme di perkuliahan bisa membuat hidupmu lebih tenang dan bahagia. Dengan fokus pada hal-hal yang bisa kamu kontrol, menerima kenyataan, melatih disiplin diri, mengendalikan emosi, dan selalu bersyukur, kamu akan bisa menghadapi segala tantangan perkuliahan dengan lebih bijak dan tenang. Semoga tips-tips di atas bisa membantumu untuk menjalani perkuliahan dengan lebih positif dan produktif. Selamat mencoba!

Baca Juga: 6 Rekomendasi Daerah Kos untuk Mahasiswa Baru UGM

KAZH Photo Community Writer KAZH

Scaredy Cat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya