Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kisah Pabrik Gula Randugunting dan Klinik Kesehatan Pertama

Potret eks klinik kesehatan Pabrik Gula Randugunting (kebudayaan.slemankab.go.id)
Intinya sih...
  • Pabrik Gula Randugunting berdiri sejak 1870, awalnya sebagai perkebunan nila dan indigo sebelum diambil alih Koloniale Bank pada tahun 1900.
  • Pabrik ini memiliki fasilitas kesehatan pertama di Yogyakarta bernama Dokteran Welles Center, dengan kuota hingga 50 pasien dari masyarakat sekitar.
  • Klinik tersebut tutup pada 1934 akibat kesepakatan perdagangan gula dan saat ini menjadi bagian dari cagar budaya Kabupaten Sleman.

Salah satu alasan kenapa makanan di Jogja manis adalah karena pada jaman dulu terdapat banyak pabrik gula yang berdiri di sini. Setidaknya ada 19 pabrik, salah satunya adalah Pabrik Gula Randugunting yang sudah ada sejak tahun 1900-an. 

Meski kini sudah tak beroperasi, tapi bangunannya memiliki sejarah panjang. Gak banyak yang tahu bahwa dekat gedung bekas Pabrik Gula Randugunting tersebut, ada klinik kesehatan pertama sebagai fasilitas pabrik. Penasaran ada cerita apa saja mengenai bangunan tersebut? Yuk, simak berikut ini!

1. Berawal dari perkebunan nila yang gulung tikar

Ilustrasi pabrik gula di yogyakarta (budaya.jogjaprov.go.id)

Gedung bekas Pabrik Gula Randugunting usianya sudah lebih dari dua abad karena telah berdiri sejak tahun 1870. Dari laman jogjaprov.go.id diketahui kalau awalnya gedung tersebut dimiliki oleh K. A. Erven Klaring. Namun, bukan sebagai pabrik gula melainkan berawal dari perkebunan tanaman nila atau yang juga dikenal dengan indigo. 

Namun karena turunnya harga indigo akihat kalah saing dengan pewarna sintetis, perkebunan yang berada di Jalan Tamanmartani-Manisrenggo, Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan, Kabupaten Sleman tersebut tutup. Pada 1900, Koloniale Bank mengambil alih lahan dan menjadikannya perkebunan tebu lengkap dengan pabrik gula. 

2. Punya klinik kesehatan pertama di Jogja

Potret eks klinik kesehatan Pabrik Gula Randugunting (kebudayaan.slemankab.go.id)

Bukan sekadar pabrik gula biasa. Dilansir laman resmi Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, Pabrik Gula Randugunting merupakan pabrik gula pertama di Yogyakarta yang memiliki fasilitas kesehatan yang diberi nama Dokteran Welles Center. Hal ini adalah fenomena baru dalam sejarah perkembangan rumah sakit di Hindia Belanda akibat pengaruh H.F. Tillema.

Menurut laman resmi Pemda DIY, diketahui bahwa pada abad ke-20, H.F. Tillema menyarankan bahwa setiap pemilik pabrik memperhatikan kesejahteraan karyawan dengan alasan dapat berdampak pada produktivitas pabrik. Nah, meski klinik kesehatan tersebut merupakan fasilitas pabrik, tapi yang dapat memanfaatkannya juga berasal dari masyarakat sekitar. 

Pada masa itu, klinik tersebut memiliki kuota mencapai 50 orang pasien dan bagian kliniknya terdiri atas ruang rawat inap, ruang mantri, kantor. Sedangkan tenaga kesehatannya terdiri dari seorang mantri atau dokter, lengkap dengan dua orang perawat. Menariknya, biaya operasional klinik mendapat subsidi dari pemerintah kolonial supaya para karyawan yang sakit atau cedera dapat segera mendapat pertolongan dan pulih untuk kembali bekerja. 

3. Bagian dari Rumah Sakit Bethesda

Potret eks klinik kesehatan Pabrik Gula Randugunting (kebudayaan.slemankab.go.id)

Sayangnya, klinik di Pabrik Gula Randugunting tidak bertahan lama. Pada 1931, terjadi kesepakatan perdagangan gula yang dikenal dengan Charbourne Agreement yang membuat Indonesia harus mengurangi pasokan gula yang berimbas pada banyaknya pabrik gula yang tutup, termasuk Pabrik Gula Randugunting di tahun 1934. 

Kemudian kala Agresi Militer II, saat Belanda berusaha kembali menduduki Indonesia, klinik tersebut tak lepas dari bangunan yang dihancurkan para penjajah supaya tak digunakan oleh pejuang sebagai lokasi pertahanan. Meski secara bentuk tak sempurna, tapi eksistensi klinik tetap diupayakan sampai saat ini. Bahkan sejak 1930, klinik di Randugunting tersebut diserahkan dan menjadi rumah sakit jaringan atau pembantu dari Rumah Sakit Petronella atau yang kini dikenal dengan Rumah Sakit Bethesda. 

Gedung bekas klinik Pabrik Gula kini menjadi bagian dari cagar budaya, lho. Hal ini tertuang dalam SK Bupati Nomor Nomor 79.21/Kep.KDH/A/2021 tentang Status Cagar Budaya Kabupaten Sleman Tahun 2021 Tahap XXI. Yuk, turut andil dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dyar Ayu
Paulus Risang
Dyar Ayu
EditorDyar Ayu
Follow Us