Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Sering kali, bagi kebanyakan orang menganggap kata yang mengandung huruf ‘o’ di dalamnya sebagai kata yang tidak berstandar kaidah Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Tidak sedikit di antara mereka bahkan mengganti huruf ‘o’ menjadi huruf ‘u’ agar terdengar lebih formal. Jika ditelisik lebih jauh, justru terdapat beberapa kata baku yang seharusnya menggunakan huruf ‘o’, lho.
Misalnya saja pada kata baku 'roboh' yang kerap diubah menjadi kata 'rubuh'. Sering keliru, simak kumpulan kata baku yang seharusnya ditulis menggunakan huruf ‘o’ berikut ini, yuk!
1. Bakpau – bakpao
bakpao (pixabay.com/mayduangnapha8888) Kudapan tradisional khas negeri tirai bambu ini kerap kali ditulis bakpau oleh sebagian besar masyarakat. Sebaliknya, menurut laman KBBI, penulisan yang benar pada makanan berisikan daging atau pasta cokelat itu disebut bakpao. Bermula dari kata 'pao' yang artinya bungkusan, sementara 'bak' berarti daging, sehingga bakpao bermakna bungkusan daging.
2. Khutbah – khotbah
ilustrasi orang yang sedang mendengarkan khotbah (unsplash.com/Masjid Pogung Dalangan) Khotbah merupakan semacam pidato yang menerangkan seputar ajaran agama. Namun, mana penulisan yang benar, khutbah atau khotbah? Sudah tentu, jawabannya adalah khotbah. Kata khotbah sendiri mempunyai empat kata turunan yaitu, berkhotbah, mengkhotbahkan, pengkhotbah, dan pengkhotbahan.
3. Kupel – kopel
ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/vjapratama) Jika couple dalam bahasa Inggris disebut pasangan, maka dalam bahasa Indonesia kopel artinya berpasangan atau bergandengan. Jadi, jangan menyebut atau menulis kupel lagi, ya. Selain itu, kopel dalam KBBI juga diartikan pasangan kakas (kuku atau cakar).
Baca Juga: Fakta-fakta Boso Walikan yang Jadi Bahasa Gaulnya Jogja
4. Kusen – kosen
ilustrasi kosen jendela (pexels.com/Pixabay) Tahukah kamu, kalau kata kusen selama ini bukan termasuk bagian dari kata baku? Ya, justru kata baku dari kusen adalah kosen. Berbeda jauh dengan KBBI, dalam kamus bahasa Betawi, kosen memiliki arti gagah, kebal, dan ampuh.
5. Marmut – marmot
marmot (pexels.com/Petr Ganaj) Hewan sejenis tupai nan menggemaskan satu ini juga kerap mengalami salah penulisan. Alih-alih merasa benar menulis marmut, justru yang benar itu adalah marmot, lho. Hal itu sebab, nama ilmiah hewan mamalia yang berhibernasi di musim dingin itu disebut marmota. Suka tidak suka, penyebutan marmut selama ini mesti diganti menjadi marmot, ya.
6. Pentul – pentol
jarum pentol (pexels.com/Teona Swift) Maksud dari kata pentol di sini bukan bakso pedas itu, lho. Namun, pentol diartikan sebagai sesuatu (bentuk) yang menonjol (agak besar), cembul, tombol, dan kenop. Jadi, ketika kamu menyebutkan jarum pentul itu sebenarnya kurang tepat.
Sebab, jarum kecil ini memiliki tonjolan kecil atau pentol, sehingga penulisan yang benar adalah jarum pentol. Tidak hanya jarum, pentol juga berkaitan dengan pentol pintu atau pentol tongkat.
7. Rubuh – roboh
ilustrasi rumah roboh (pexels.com/cottonbro studio) Tidak jarang, di dalam sebuah berita kerap menggunakan kata rubuh daripada kata roboh. Padahal, menurut KBBI baik itu dari segi ucapan maupun penulisan kata roboh merupakan bagian dari kata baku.
Baca Juga: 22 Padanan Kata Istilah Teknologi Informasi dalam Bahasa Indonesia
8. Ruh – roh
ilustrasi roh di dalam badan (unsplash.com/Guillame de Germain) Ayo coba tebak, mana kata yang tepat, ruh atau roh? Yups, jawaban yang benar adalah roh. Menurut KBBI, roh diartikan sebagai sesuatu (unsur) yang berada di dalam jasad sebagai penyebab adanya kehidupan.
9. Sekuteng – sekoteng
sekoteng (instagram.com/bandrek7.30_) Minuman hangat yang lekat dengan wangi aroma jahe ini menjadi suguhan andalan saat musim hujan melanda. Namun, penulisan minuman tradisional ini sering kali mengalami kesalahan penulisan. Sekoteng merupakan kata baku yang sah menurut KBBI. Kekeliruan itu disebabkan pula lantaran masyarakat sudah terbiasa menyebut sekuteng daripada sekoteng.
10. Sirup – sirop
ilustrasi minuman yang diberi sirop (pexels.com/Teguh Sugi) Sekilas kata sirop terdengar tidak formal dan menyalahi aturan KBBI, ya? Akan tetapi, jika kamu merujuk lagi pada KBBI, maka kamu hanya menemukan keterangan bahwa sirup merupakan kata tidak baku dari sirop.
11. Supir – sopir
ilustrasi sopir (pexels.com/Oleksandr Pidvalnyi) Bagi kamu yang sering menggunakan kata supir, tidak perlu kecewa saat mengetahui bahwa justru kata sopir yang sesuai dengan KBBI. Sopir mempunyai kata turunan seperti menyopir dan menyopiri yang keduanya mempunyai makna sama yaitu orang yang sedang mengendarai bus atau mobil.
12. Tauco – taoco
taoco (instagram.com/kecaphatiangsa) Kata tidak baku dari taoco yaitu tauco tampaknya sudah makin membumi dan sulit tergantikan dalam percakapan sehari-hari. Bagaimana pun juga, seseorang mesti mulai terbiasa mengganti penyebutan makanan hasil fermentasi kedelai tersebut menjadi taoco, ya.
Baca Juga: 10 Ungkapan Belasungkawa dalam Bahasa Jawa, Penuh Makna dan Doa