TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Asal-Usul Nama Yogyakarta Menurut Pakar Sejarah dan Bahasa

Ada dua pendapat yang menjelaskan dari mana nama Yogyakarta

potret Kraton Jogja (instagram.com/kartikaholly)

Yogyakarta termasyhur karena wisata alam yang dikenal indah seperti Gunung Merapi atau pantai-pantai selatan Jawa di wilayah Gunung Kidul dan Bantul. Daerah ini juga menjadi tujuan para pelancong yang ingin menjajal jalan sore di Malioboro atau berbelanja di pasar tradisional seperti Beringharjo.

Tapi, apakah kamu mengetahui asal-usul nama Yogyakarta yang menjadi identitas utama salah satu provinsi di Indonesia ini? Berikut penjelasan beberapa ahli sejarah dan linguistik tentang sejarah nama Yogyakarta.

1. Diambil dari nama ibu kota di epos Ramayana

instagram.com/sam.ones81

Sejarawan Peter Carey dari Inggris dalam buku Asal-Usul Nama Yogyakarta dan Malioboro (2015) menjelaskan bahwa nama Ngayogyakarta kemungkinan berasal dari kata Ayodhyâ dalam bahasa Sansekerta.  Ayodhyâ menurutnya merupakan ibu kota Kerajaan Kosala yang diperintah oleh Rama dalam epos Ramayana.

Selain Carey, negarawan Thomas Stamford Raffles juga menuliskan hal yang serupa dalam buku History of Java. Ia menghubungkan nama Ngayogyakarta dengan Ayudya, ibu kota Rama yang terkenal. Penjelasan ini Raffles dapatkan dari cerita orang Jawa yang ditemuinya.

Baca Juga: Pathok Negoro, Masjid Empat Penjuru Mata Angin Keraton yang Bersejarah

2. Berasal dari nama tempat zaman Mataram Islam

kratonjogja.id

Pendapat ahli linguistik asal Belanda Jacobus Noorduyn, di sisi lain, mengatakan hal berbeda. Ia menjelaskan bahwa nama Yogyakarta justru berasal dari nama tempat yang disebut Ayogya. Lokasi ini telah ada sebelum terbentuknya Perjanjian Giyanti tahun 1755.

Menurut catatan Belanda serta kanto Babad Giyanti, ada berbagai insiden yang terjadi di Ayogya. Salah satunya adalah kisah tentang Pangeran Mangkubumi yang membangun tempat kediaman kerajaan tapi kemudian dihancurkan oleh Belanda. Kelak, Pangeran Mangkubumi alias Sri Sultan Hamengku Buwono I mendirikan keraton di Ayogya ketika Kasultanan Mataram terbagi dua akibat Perjanjian Giyanti.

3. Tidak ada bukti jelas

unsplash/carolus abi

Kedua argumen di atas kemudian ditanggapi oleh M.C. Ricklefs, ahli sejarah yang banyak meneliti tentang Indonesia, lewat tulisannya di buku Asal-Usul Nama Yogyakarta dan Malioboro (2015). Ia menjelaskan bahwa tidak ada bukti yang jelas soal hubungan nama Ngayogya dan Ayodya seperti yang dikemukaan Carey dan Stamford Raffles.

Sementara itu, Ricklefs tak membantah pendapat Noorduyn soal asal usul nama Yogyakarta. Ia justru menambahkan soal lokasi Ayogya yang memiliki nama lain, yakni Garjitawati.

4. Berubah dari Ayogya menjadi Ngayogyakarta Adiningrat

keraton.perpusnas.go.id

Lebih lanjut, Ricklefs mengatakan bahwa nama Ayogya berubah menjadi nama Djokjo kemudian Djokjocarta pada awal tahun 1756. Surat kepada VOC tertanggal 8 April 1756 lantas meneguhkan bahwa keraton yang ditinggali Sri Sultan Hamengku Buwono I itu akhirnya bernama Djokjocarta Diningrat atau Ngayogyakarta Hadiningrat.

Baca Juga: Mengenal Paniradya Kaistimewan: Lembaga Pemerintah Khas Yogyakarta

Berita Terkini Lainnya