TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

UNY dan Universitas Münster Berbagi Pengalaman Keberagaman

Mempromosikan pemahaman bersama tentang heterogenitas

Universitas Münster Jerman menggandeng UNY dalam agenda Teaching Diversity-Diversity in Teaching (TDDT). (Dok. Humas UNY).

Sleman, IDN Times - Universitas Münster Jerman menggandeng Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), dalam agenda Teaching Diversity - Diversity in Teaching (TDDT) di Digital Library UNY. TDDT adalah nama proyek didaktik Jerman-Indonesia yang didukung oleh Dinas Pertukaran Akademis Jerman/DAAD sejak tahun 2021 sebagai bagian dari jalur pendanaan ‘Dialog Universitas dengan Dunia Islam’.

Pelamar proyek ini adalah Juliane Stude dan Kordula Schulze dari Institut Studi Jerman di WWU Münster dan Dr. Widyastuti Purbani Wakil Direktur Pascasarjana UNY. Selain 18 mahasiswa dari Sekolah Pascasarjana UNY dan mahasiswa S2 dari University of Münster, penyelenggara proyek didaktik TDDT juga mengundang dua mahasiswa S1 dari Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman Fakultas Bahasa dan Seni (FBS UNY) yaitu Chayyu Zalena Hawie dan Felisius Octavianus Bowe, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman FBS UNY, ikut serta dalam program selama dua minggu.

Baca Juga: Tim Garuda UNY Juara 1 Kontes Mobil Hemat Energi, Kalahkan 40 Regu  

1. Memperoleh keterampilan bahasa

Universitas Münster Jerman menggandeng UNY dalam agenda Teaching Diversity-Diversity in Teaching (TDDT). (Dok. Humas UNY).

Menurut dosen Pendidikan Bahasa Jerman FBS UNY, Prof. Sulis Triyono, tujuan kegiatan ini adalah untuk memperoleh keterampilan bahasa profesional mengenai dimensi heterogenitas dalam pertukaran binasional dan untuk mempromosikan pemahaman bersama tentang aspek dan masalah heterogenitas dalam proses pengajaran.

“Konsep untuk mengatasi keragaman di kelas dikembangkan dalam kelompok kecil di lima sekolah di Yogyakarta, yang diimplementasikan dengan kelompok-kelompok belajar setelah Intensive Summer Camp dan direfleksikan dengan cara berorientasi pada kriteria yang ada,” kata Sulis, Rabu (9/11/2022).

Temuan yang ada yaitu bahwa pengajaran yang peka terhadap keragaman tidak terbatas pada keragaman budaya, bahasa, agama, dan jenis kelamin peserta didik, tetapi juga mencakup faktor penentu lainnya seperti gaya belajar dan minat belajar. Selain itu, bahkan dengan integrasi bentuk-bentuk pembelajaran kooperatif, ada efek positif lain yang diinginkan dalam kelompok pembelajaran yang beragam dan multikultural.

2. Multiplikator bagi universitas dan lingkungan

Universitas Münster Jerman menggandeng UNY dalam agenda Teaching Diversity-Diversity in Teaching (TDDT). (Dok. Humas UNY).

Koordinator proyek Universitas Münster Jerman, Kordula Schulze, merasa senang dengan ketertarikan tersebut, sehingga ia mendukung para mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Jerman dalam mempresentasikan kegiatan perkemahan dan memprakarsai pertukaran dengan mahasiswa dan dosen bahasa Jerman di Yogyakarta.

Schulze memberikan wawasan kepada para peserta tentang struktur proyek serta pekerjaan konkret para siswa di kamp Kulon Progo. Terlihat jelas bagaimana suasana alami Desa Segajih, sebuah pusat pendidikan dan tempat tinggal di tengah-tengah hutan hujan tropis, secara konstitutif mendorong pembelajaran para siswa. Dia juga memberikan sedikit wawasan tentang tempat pembelajaran ekstrakurikuler dan kegiatan budaya dan juga mempresentasikan workshop yang dibuat dan dipimpin oleh siswa di lima sekolah terpilih di Yogyakarta.

Schulze merasa senang bahwa para mahasiswa UNY telah lebih dari sekadar memenuhi tujuan dengan mengambil inisiatif untuk membawa isi proyek ke depan dalam konteks universitas. Para mahasiswa tidak hanya memperoleh dan merefleksikan kepekaan mereka sendiri dalam menghadapi heterogenitas, tetapi juga menjadi multiplikator bagi universitas dan lingkungan sosial mereka.

Baca Juga: Mobil Garuda UG-22 Tim Garuda Mahasiswa UNY Pecahkan Rekor Asia

Berita Terkini Lainnya