TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Tips Mudah Kurangi Limbah Makanan di Dapur Kamu

Yuk mulai dari dapur kita sendiri!

Pexels

Limbah makanan telah berkembang menjadi permasalahan yang serius di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Sejak tahun 2019, Indonesia telah menduduki peringkat kedua sebagai negara penghasil sampah makanan terbanyak di dunia setelah Arab Saudi. Ironisnya, di belahan dunia lain, lebih dari 700 juta orang kelaparan karena kekurangan makanan.

Tidak hanya berdampak bagi isu sosial, limbah makanan juga berdampak bagi isu lingkungan. Sumber daya seperti tanah, air, dan energi yang dihasilkan untuk menghasilkan makanan menjadi terbuang sia-sia. Belum lagi kontribusi limbah makanan terhadap emisi gas rumah kaca. Hal tersebut menyebabkan limbah makanan berkontribusi secara konstan terhadap perubahan iklim dan pemanasan global.

Sebagai penduduk bumi, tentu saja kita harus peduli dengan keberlangsungan bumi kita. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengurangi jumlah limbah makanan yang kita hasilkan dan membantu melestarikan satu-satunya tempat tinggal kita.

1. Buat meal plan untuk seminggu

Pexels

Selain membantu mengurangi limbah makanan, membuat meal plan juga bisa menghemat uang yang kamu pakai untuk berbelanja bahan makanan. Dengan meal plan, menu masakan, bahan makanan, hingga porsi makanan yang akan dibuat sudah direncanakan sedemikian rupa, sehingga kamu bisa menghindari kelebihan makanan.

Baca Juga: Belanja Minim Plastik di Litterless Toko Grosir Ramah Lingkungan Jogja

2. Belanja kebutuhan makanan dengan bijak dan cerdas

Pexels

Sebelum memutuskan untuk berbelanja bahan makanan, sebaiknya kamu melihat kembali stok bahan makanan di dapur. Beli bahan makanan yang hanya kamu butuhkan untuk menghindari kelebihan bahan makanan.

Selain itu, jangan mudah tergiur dengan potongan harga pada suatu bahan makanan, apalagi jika kamu tidak benar-benar membutuhkannya.

3. Simpan makanan dengan benar agar tidak mudah busuk

Pexels

Alih-alih menyimpan telur dalam suhu ruang, kamu bisa menyimpan telur dalam rendaman air jeruk nipis atau yang biasa disebut dengan water glassing. Telur yang direndam dengan metode water glassing dapat bertahan selama 12-18 bulan, menghasilkan telur yang benar-benar segar dan murni seperti saat induk ayam baru bertelur.

Selain telur, kamu bisa mencoba metode-metode lain dalam menyimpan bahan makanan, seperti menyimpan jamur dalam kantong kertas berwarna cokelat agar awet sampai seminggu, hingga memotong wortel dan merendamnya dalam wadah berisi air agar tidak cepat lembek.

4. Olah sisa makanan yang masih bisa dikonsumsi 

Pexels

Bukan rahasia lagi kalau nasi goreng lebih enak ketika dimasak menggunakan nasi sisa semalam. Karena itu, daripada membuang sisa nasi putih, kamu bisa mengolahnya menjadi nasi goreng yang lezat untuk makan malam.

Selain nasi sisa semalam, kamu bisa berkreasi menggunakan sisa makanan lain yang masih bisa dikonsumsi sehingga makanan sisa tidak terbuang sia-sia.

Baca Juga: 5 Tips Zero Waste ketika Berbelanja, Bantu Kurangi Sampah

5. Catat jenis makanan yang sering terbuang  

Pexels

Mencatat makanan apa saja yang sering terbuang tiap minggunya akan mencegah kamu membeli bahan makanan yang sama dalam jumlah yang sama ketika berbelanja ke depannya. Contohnya, dalam seminggu, kamu mencatat bahwa makanan olahan dari kangkung banyak terbuang dan memutuskan untuk membeli kangkung dalam jumlah yang lebih sedikit minggu depan.

6. Beli makanan beku 

Pexels

Makanan beku atau frozen foods memiliki daya tahan yang lebih lama daripada makanan yang tidak dibekukan. Kamu bisa mencoba membeli ikan atau daging beku dan menyimpannya di dalam freezer, tanpa khawatir daging-daging yang kamu beli membusuk sebelum kamu sempat mengolahnya.

Selain itu, kamu juga tidak perlu ragu, karena kualitas dan nutrisi dari makanan beku tetap terjaga dengan baik jika dibekukan dengan benar.

Baca Juga: Emak Zero Waste, Gaungkan Peduli Sampah Mulai dari Hal-hal Terkecil

Writer

Ranielfa Nur Safira

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya