TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mengenal Talent Acquisition dan Tugasnya di Perusahaan

Posisi ini masih bagian dari struktur human resources

ilustrasi pria yang bekerja sebagai Talent Acquisition(Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Apakah kamu familier dengan istilah talent acquisition? Jika dahulu kita hanya mengenal HRD (Human Resource Development) sebagai seseorang yang memproses segala data rekrutmen calon karyawan, kini struktur HRD telah berkembang menjadi beberapa komponen, salah satunya adalah posisi talent acquisition. Posisi ini dikenal dengan tugasnya yang mencari dan menyaring kandidat sesuai dengan nilai dan budaya sebuah perusahaan. 

Dilansir Techtargettalent acquistion merupakan proses strategis dalam menemukan kandidat yang tepat dengan menganalisis kebutuhan jangka panjang karyawan di masa depan. Hal ini merujuk pada tujuan bisnis, pengembangan talenta terbaik, eksekusi, sampai tahap onboarding karyawan. Oleh karena itu, proses perekrutan karyawan yang dilakukan talent acquisition dikenal juga sebagai proses yang paling krusial. 

1. Mengenal posisi talent acquisition

ilustrasi talent acquisition sedang meeting(Pexels.com/Christina Morillo)

Talent acquisition adalah sebuah posisi dalam perusahaan yang merujuk pada kegiatan identifikasi dan memperoleh kandidat untuk mengisi posisi kosong yang sesuai di perusahaan. Secara teknis, talent acquisition berfokus untuk mencari posisi tertentu yang memang saat itu dibutuhkan oleh perusahaan. Misalnya saja perusahaan sedang membutuhkan content writer, maka talent acquisition harus mencari kandidat yang memiliki pengalaman pada posisi tersebut. 

Dilansir Smart Recruiters, di beberapa kasus, talent acquisition masuk ke departemen sumber daya manusia. Namun, di sisi lain, posisi ini juga bisa berdiri pada departemen sendiri dan tetap berkoordinasi dengan tim HR. Jadi, bisa dibilang HRD adalah posisi teratas untuk tim human resources.

Baca Juga: Tips Bekerja di Perusahaan IT Global, Jangan Ragu!

2. Apa tugas dan tanggung jawabnya?

ilustrasi perempuan menjalankan tugas talent acquisition(Pexels.com/Christina Morillo)

Bagi orang awam, mungkin mereka hanya tahu bahwa tugas talent acquisition adalah mencari kandidat dan melakukan wawancara bersama kandidat. Padahal, setelah mendapatkan kandidat, tanggung jawab seorang talent acquisition semakin besar, karena hal ini menyangkut dengan nama perusahaan.  

Talent acquisition memiliki tugas utama dan bertanggung jawab dalam pencarian, identifikasi, evaluasi, hingga mengarahkan kandidat sampai tahap onboarding. Dilansir Smart Recruiters, talent acquisition juga bertanggung jawab terhadap employer branding, yang mana tugasnya adalah memperkenalkan perusahaan kepada kandidat dengan baik, mulai dari model bisnis, produk atau service yang ditawarkan, sampai hal yang berkaitan dengan budaya perusahaan. Dengan begitu, kandidat dapat memiliki pemahaman yang positif terhadap perusahaan. 

3. Proses yang dilalui

ilustrasi perempuan sedang mendengarkan kandidat(Pexels.com/Christina Morillo)

Apakah dalam bayanganmu talent acquisition hanya scrolling media sosial, seperti Linkedin, lalu memilih kandidat sesuai hati? Tidak tepat ya, kalau begitu. Secara hakikat, talent acquisition melakukan pencarian kandidat dari berbagai media, yang mana perusahaan sudah menyebarkan lowongan di media tersebut sebelumnya. 

Dilansir Test Gorilla, ada beberapa proses yang harus dilalui oleh seorang talent acquisition, seperti:

  • Candidate sourcing: Di tahap awal mencari kandidat, talent acquisition biasanya akan menyebar informasi lowongan kerja di berbagai media sosial, mendatangi job fairs, serta menggunakan koneksi yang sesuai bidang.
  • Candidate screening: Setelah tahap pertama selesai, seorang talent acquisition harus menentukan kandidat yang sesuai kualifikasi agar dapat lanjut ke proses rekrutmen berikutnya.
  • Candidate recommendation: Dalam menentukan keputusan, talent acquisition harus melibatkan berbagai pihak, salah satunya hiring manager. Nah, di sini talent acquisition memberikan rekomendasi kandidat yang sebelumnya telah disaring. 
  • Interview: Setelah hiring manager sudah menemukan kandidat yang sesuai, selanjutnya talent acquisition bisa menjadwalkan waktu wawancara dengan kandidat dan melaksanakan wawancara untuk mendalami personal kandidat. 
  • Onboarding Management: Sempat disebutkan di atas kalau talent acquisition adalah perwakilan perusahaan. Pada tahap onboarding, talent acquisition harus mampu membuat para karyawan baru merasa nyaman bahkan seperti berada di rumah sendiri. 

Proses di atas adalah gambaran umum yang biasanya dilewati agar talent acquisition berhasil mendapatkan kandidat yang dibutuhkan perusahaan. Tidak ada proses rekrutmen yang mutlak, karena semua kembali lagi pada peraturan dan ketentuan yang dimiliki oleh perusahaan.

4. Kemampuan yang dibutuhkan

ilustrasi perempuan sedang presentasi(Pexels.com/ThisisEngineering)

Ada beberapa skill yang harus dipersiapkan dan dimiliki oleh seorang talent acquisition, di antaranya adalah:

  • Komunikasi: Komunikasi adalah kegiatan dua arah yang dilakukan individu atau kelompok. Dalam hal ini, seorang talent acquisition harus bisa berkomunikasi secara efektif lewat tulisan maupun lisan. Misalnya, menuliskan deskripsi pekerjaan dengan jelas, mengajukan pertanyaan interview yang benar, serta mampu menyelesaikan masalah.
  • HR Fundamental: Biasanya tim HR akan ditempati oleh lulusan Psikologi, namun jika kamu memahami ilmu dasar human resources, kamu juga memiliki kesempatan yang sama meskipun lulusan non-Psikologi.
  • Manajemen waktu: Tidak mudah bagi talent acquisition untuk menjalankan tugas yang cukup krusial bagi perusahaan. Oleh karena itu, memiliki skill manajemen waktu adalah sesuatu yang dicari agar proses rekrutmen karyawan juga berjalan dengan lancar.
  • Memperhatikan detail: Selain itu, teliti dan detail dalam memilih kandidat juga skill penting yang harus dimiliki talent acquisition. Hal ini untuk menghindari hal- hal yang tidak diinginkan di masa depan.
  • Kemampuan memecahkan masalah: Karena talent acquisition masih di bawah departemen HR, maka bukan tidak mungkin segala pertanyaan yang mengganjal bisa saja datang dari para karyawan ataupun calon kandidat. Oleh karena itu, kemampuan memecahkan masalah menjadi sesuatu yang penting untuk dimiliki talent acquisition.
  • Negosiasi: Beberapa proses negosiasi yang dimaksud bisa merujuk pada ekspektasi gaji karyawan, jam kerja, dan hal-hal lain yang ada di perusahaan. 

Memiliki dan menguasai skill yang disebutkan di atas, tentu bisa meningkatkan kinerja kamu sebagai talent acquisition. Maka dari itu, tetap asah dan latih terus skill yang kamu punya.

Baca Juga: Selain Jualan, 6 Skill Ini Wajib Dimiliki Anak Pemasaran

Verified Writer

Srikandy Indah Karina

Hello! welcome to my page where I share my creative journey here✨ I am a full time dreamer and am in the process of creating my dream life. Enjoy readers!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya