TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

4 Cerita Rakyat Jadi Asal Usul Tempat Wisata di Yogyakarta  

Ada cerita asal usul Gunung Merapi hingga Roro Kidul

Candi Prambanan (pixabay/denisabri)

Cerita rakyat di zaman dahulu biasanya menjadi dongeng pengantar tidur. Beberapa di antaranya bukan hanya sekedar cerita biasa, akan tetapi mempunyai pesan hidup bahkan menjadi asal usul berbagai tempat. Seperti halnya cerita rakyat di Yogyakarta.

Berikut empat cerita rakyat di Yogyakarta yang menjadi asal usul tempat wisata. Yuk simak ceritanya!

 

1. Asal usul Gunung Merapi

ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Asal mula Gunung Merapi dipercaya berasal dari cerita rakyat di Yogyakarta. Dahulu kala, terdapat dua orang pembuat keris hebat yang mendiami suatu hutan yang lebat. Mereka adalah Empu Rama dan Empu Pamadi. 

Pada suatu hari, Batara Narada dan Dewa Penyarikan mengunjungi mereka dan berpesan agar segera meninggalkan hutan. Hal itu disebabkan hutan yang mereka diami menjadi lokasi pemindahan gunung Jamurdipa.

Berdasarkan perintah Batara Guru, Gunung Jamurdipa terpaksa harus dipindahkan karena melihat posisi Pulau Jawa yang lebih berat ke arah Selatan. Sayangnya, perintah tersebut tidak digubris oleh Empu Rama dan Empu Pamadi. Akhirnya mereka bertarung untuk menjaga wilayahnya. 

Setelah pertarungan yang cukup sengit di antara mereka, Batara Narada dan Empu Pamadi memindahkan paksa gunung Jamurdipa ke hutan yang didiami oleh Empu Rama dan Empu Pamadi. 

Pada akhirnya, mereka mati ditimpa gunung Jamurdipa. Sementara itu, perapian tempat mereka membuat keris terus mengeluarkan asap dari puncak gunung. Itulah kenapa gunung tersebut dinamakan dengan sebutan Gunung Merapi dan selalu mengeluarkan asap hingga saat ini.

 

 

Baca Juga: Info Wisata Candi Prambanan: Rute, Harga Tiket, dan Tipsnya

2. Cerita rakyat Roro Jonggrang

Candi Roro Jonggrang (instagram.com/rosalini.rega)

Cerita rakyat di Yogyakarta seperti Roro Jonggrang bukanlah hal asing di telinga. Ya, setiap orang mungkin sudah mengetahui cerita ini. Percaya atau tidak, cerita rakyat Roro Jonggrang merupakan asal-usul dari salah satu candi terbesar di Yogyakarta. 

Dikisahkan bahwa Roro Jonggrang adalah seorang putri raja yang sangat cantik. Kecantikannya membuat raja Bandung Bondowoso jatuh cinta kepadanya. 

Roro Jonggrang tidak bersedia menerima lamaran Bandung Bondowoso karena Ia telah membunuh ayahnya. Akan tetapi, Roro Jonggrang takut untuk menolak lamaran tersebut. 

Akhirnya, Roro Jonggrang memberikan dua syarat kepada Bandung Bondowoso untuk membuat sumur dan seribu candi. Bandung Bondowoso berhasil melewati syarat pertama. Namun, untuk syarat kedua, Ia meminta bantuan jin agar seribu candi bisa diselesaikan dalam satu malam. 

Ketika mengetahui candi tersebut akan segera selesai menjelang dini hari, Roro Jonggrang meminta dayang-dayang kerajaan untuk menumbuk lesung. Hal itu dilakukan agar ayam-ayam berkokok pertanda hari sudah pagi. 

Ketika sadar bahwa dirinya telah ditipu, Bandung Bondowoso mengutuk Roro Jonggrang menjadi arca. Arca tersebut melengkapi seribu candi yang sudah dibangun Bandung Bondowoso sebelumya. 

Seribu candi dari kisah tersebut dikenal dengan nama Candi Prambanan. Saat ini  arca Roro Jonggrang masih berada di kawasan candi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta.

 

3. Legenda Nyi Roro Kidul

Ilustrasi pengunjung Pantai Parangtritis, Bantul. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Nyi Roro Kidul digambarkan sebagai penghuni Pantai Selatan Yogyakarta. Meskipun terkesan mistis, cerita rakyat di Yogyakarta yang satu ini patut untuk diketahui. Dikisahkan bahwa Nyi Roro Kidul adalah Putri seorang raja. Sementara itu, ibunya merupakan sosok mistis yang mendiami hutan.

Putri raja tumbuh menjadi putri yang cantik. Ia merupakan satu-satunya putri kandung raja yang nantinya akan mewarisi tahta kerajaan. 

Namun, ibu tiri dan para saudara tirinya tidak menyukai hal itu. Mereka sama-sama berencana untuk melenyapkan Putri dengan cara memakai guna-guna.  

Akhirnya, Putri menderita penyakit kulit dan dipaksa diasingkan ke hutan. Ketika berada di hutan, Ia bertemu dengan ibunya. 

Sang ibu yang tidak menampakkan wujudnya itu memberi tahu bahwa Putri harus pergi ke Pantai Laut Selatan jika ingin sembuh. Tanpa berpikir panjang, Putri mengikuti saran ibunya. 

Di sanalah Ia membenamkan tubuhnya beberapa saat, lalu muncul kembali ke permukaan. Ia menemukan tubuhnya dalam keadaan bersih dan kembali cantik seperti sedia kala. 

Setelah kejadian itu, Putri raja memutuskan untuk mendiami Pantai Laut Selatan dan membangun kerajaan di sana. 

Percaya atau tidak, sampai saat ini, kehadiran Nyi Roro Kidul diyakini benar adanya oleh masyarakat setempat. Itulah sebabnya kenapa orang-orang dilarang mengenakan baju berwarna hijau jika mengunjungi Pantai Laut Selatan. hal itu disebabkan warna hijau melambangkan warna kebesaran Nyi Roro Kidul. Hanya ia yang boleh mengenakannya di wilayah kekuasaannya.

 

Baca Juga: Benarkah Banyak Destinasi Wisata di Yogyakarta Sudah Buka?

Berita Terkini Lainnya