Batal Digelar Hybrid, Ngayogjazz 2021 Tetap Berlangsung Meriah

Diharapkan mampu mendorong bangkitnya ekonomi kreatif

Sleman, IDN Times - Ngayogjazz 2021 kembali digelar di Padukuhan Karang Tanjung, Kalurahan Pendowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman, pada Sabtu (20/11/2021).

Mulanya direncanakan digelar secara hybrid (daring dan luring dengan penonton terbatas), perhelatan musik jazz tahunan ini akhirnya terpaksa digelar secara daring.

Baca Juga: Ngayogjazz 2021 Digelar Hybrid, Ini Syarat dan Ketentuannya

1. Batal digelar secara luring demi kesehatan

Batal Digelar Hybrid, Ngayogjazz 2021 Tetap Berlangsung MeriahPenampilan kesenian tradisional di Ngayogjazz 2021. (Dok. Ngayogjazz)

Sebelumnya dalam acara Temu Media yang berlangsung pada 15 November 2021, Dukuh Karang Tanjung, Sunarto, mengatakan pengunjung yang bisa hadir secara langsung dibatasi 25 persen dari kapasitas tempat yang disediakan. Namun, akhirnya panitia penyelenggara memutuskan untuk meniadakan kehadiran penonton secara fisik.

Keputusan tersebut diambil demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terkait dengan kesehatan masyarakat, khususnya pengunjung dan warga desa di masa pandemik COVID-19 ini.

Meski begitu, para musisi maupun penampil kesenian tradisional tetap tampil sesuai rencana. Penampilan cokekan, kekablak, tarian Jaran Edan, bregada, serta tari edan-edanan tetap bisa disaksikan lewat laman ngayogjazz.com.

2. Diharapkan mampu mendorong ekonomi kreatif di Karang Tanjung hingga Yogyakarta

Batal Digelar Hybrid, Ngayogjazz 2021 Tetap Berlangsung MeriahMenparekraf Sandiaga Uno memberikan sambutan dalam Ngayogjazz 2021. (Dok. Ngayogjazz)

Seremoni pembukaan Ngayogjazz 2021 turut dihadiri pejabat pemerintah daerah maupun pusat. Kepala Dinas Pariwisata DI Yogyakarta Singgih Raharjo, Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, serta Direktur Event Daerah Kemenparekraf Reza Pahlevi memberi apresiasi kepada semua pihak yang telah berkolaborasi untuk menyukseskan Ngayogjazz. Gelaran ini juga diharapkan turut mendorong perekonomian kreatif di Padukuhan Karang Tanjung.

Sementara, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno mengungkapkan dukungannya atas pelaksanaan Ngayogjazz 2021 sebagai salah satu bentuk sinergi jangka panjang dalam upaya memperkenalkan serta mempromosikan Indonesia, khususnya Yogyakarta. 

“Saya berharap dengan digelarnya Ngayogjazz 2021 dapat memberikan apresiasi dan membuka ruang ekspresi yang beragam dan luas kepada para musisi jazz untuk menampilkan karyanya di depan publik. Dan juga dapat menjadi pemantik dan momen yang tepat untuk memberikan kepercayaan kembali pada para wisatawan bahwa Yogyakarta sudah aman dikunjungi untuk berwisata," ungkap Sandiaga secara daring.

Dia juga berharap Ngayogjazz mampu memberikan kontribusi pada kebangkitan sektor parekraf berbasis pada keunggulan potensi budaya lokal Yogyakarta, yang dapat menjadi multiplier effect bagi para pelaku usaha.

3. Hadirkan musisi di tiga panggung

Batal Digelar Hybrid, Ngayogjazz 2021 Tetap Berlangsung MeriahPenampilan musisi di Ngayogjazz 2021. (Dok. Ngayogjazz)

Secara daring, penonton dapat menikmati pertunjukan musik jazz dari tiga panggung yang tersedia, yaitu Panggung Bregas, Panggung Saras, dan Panggung Waras. Penamaan panggung ini sendiri disesuaikan dengan dengan tagline Ngayogjazz 2021 "Tetep Ngejazz Lan Waspada", yang sengaja dipilih dalam menghadapi tantangan kondisi pandemik.

Adapun musisi yang hadir di gelaran ini, antara lain Krakatau Ethno, Balawan & Brayat Endah Laras, Nita Aartsen & JogJaC Team (Mike Del Ferro, Alexander, Olaf Keus, Kuba Skowronski), Kua Etnika & Peni Candra Rini, Peemaï (Prancis), Frau, MLDJAZZPROJECT, Mario Zwinkle and Joyosudarmos, Noto dan Swingayogya, Papua Original, The Aliansi SkaJazz Ansamble, Aditya Ong Quartet, YK Samarinda, Seterusunyi, hingga Jogja Blues Forum.

Tak hanya pertunjukan musik, seni, dan budaya, penonton juga disuguhkan dengan kolaborasi artistik dari Froghouse dan warga Karang Tanjung yang menggarap Prasasti Jazz. Prasasti Jazz yang dimulai tahun ini dibuat sebagai bentuk tribut untuk mengenang mendiang Djaduk Ferianto sebagai salah satu penggagas Ngayogjazz. Prasasti Jazz yang dibuat dari material bambu ini nantinya akan menjadi peninggalan dari Ngayogjazz untuk lokasi tempat di mana perayaan ini digelar setiap tahunnya. 

Baca Juga: Bertema Tenacity, JAFF 2021 Akan Digelar Luring dan Daring

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya