Profil Jikustik, Band Kelahiran Jogja yang Eksis Sejak 1996

Ini dia perjalanan karier Jikustik dari band indie

Jikustik merupakan band Indonesia yang berasal dari Yogyakarta. Terbentuk pada tahun 1996, band ini awalnya beranggotakan Pongki Barata (vokal dan gitar), Icha (bass dan vokal), Dadi (gitar dan vokal), Adhit (keyboard) dan Carlo (drum). Ini sebelum dua personelnya Pongki dan Icha digantikan oleh Brian (vokal) dan Bayu (bass).

Saat ini Jikustik hanya beranggotakan empat orang dengan formasi Adhit (keyboard), Brian (vokal), Carlo (drum), dan Dadi (gitar). Yuk, simak profil Jikustik, band legendaris yang karyanya telah mengiringi pendengar musik pop rock dan jazz di Indonesia.

1. Awal perjalanan Jikustik sebagai band indie

Profil Jikustik, Band Kelahiran Jogja yang Eksis Sejak 1996Jikustik Photo Session 2001 (instagram.com/pongki_barata/)

Tahun 1996 masih dengan nama G-Coustic yang berasal dari nama radio yang berperan besar dalam berdirinya band ini yaitu Geronimo FM. Radio yang bertempat di Jogja ini memiliki program yang memang mendukung band-band independen agar musik-musik mereka dapat di nikmati oleh masyarakat luas. Dua lagu dengan judul 'Berdua Lagi' dan 'Seribu Tahun Lamanya' adalah lagu yang membuat nama G-Coustic melambung dan dikenal oleh masyarakat Jogja.

Tahun 1999 masih dengan nama G-Coustic, mereka mengeluarkan album indie yang diproduseri oleh Woodel's Production dengan judul Bulan di Yogya. Album yang berisikan lagu 'Seribu Tahun Lamanya' ini merupakan langkah G-Coustic yang kemudian dipertemukan dengan salah satu label musik yaitu Warner Music Indonesia. Hingga akhirnya pada tahun 2000, nama G-Coustic berubah menjadi Jikustik sekaligus merilis album studio berjudul Seribu Tahun.

2. Menelurkan 11 album

Profil Jikustik, Band Kelahiran Jogja yang Eksis Sejak 1996Penampilan Jikustik di Kampus Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (instagram.com/jikustik/)

Pertengahan tahun 2000 Jikustik merilis album Seribu Tahun dengan lagu favorit 'Seribu Tahun Lamanya', 'Maaf', dan 'Saat Kau Tak di Sini'. Tahun 2001 dibuatlah album edisi khusus Seribu Tahun dengan mencantumkan dua lagu baru yaitu 'Kau Menghilang (Remix)' dan 'Jangan Pernah Kau Layu'. Album ini mampu terjual hingga 600 ribu kopi.

Pada 5 Juni 2002, Jikustik merilis album kedua mereka Perjalanan Panjang di Planet Hollywood, Jakarta. Album kedua ini berisi 12 lagu karya Jikustik. Kemudian pada 13 Oktober 2003 album ketiga mereka berjudul 'Sepanjang Musim' rilis dengan 10 lagu dalam format kaset dan 11 lagu untuk format CD dan mencatat penjualan hingga 150 ribu kopi. Salah satu lagu pada album ini yaitu 'Aku Dan Dunia' menjadi Original Soundtrack (OST) sinetron Buce Li

Pada 4 November 2004 album keempat Jikustik, Pagi, diperdengarkan kepada masyarakat. Unsur akustik mendominasi album ini, seperti lagu 'Pergi Tanpa Pesan', 'Pulanglah Padanya', dan 'Aku Pasti Mencarimu'. Dalam album ini terdapat 14 lagu dalam dua format yaitu kaset dan CD, masing-masing berisi 12 lagu dengan bonus track yang berbeda satu dengan lainnya.

Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 2005, Jikustik merilis album Kumpulan Terbaik sebagai album kelima. Selain berisi kumpulan lagu-lagu terbaik dari album terdahulunya, juga disuguhkan 3 lagu baru. Salah satu di antaranya berjudul 'Aku Datang Untukmu' ciptaan Pongki yang dinyanyikan Jikustik featuring Lea Simandjuntak.

Album keenam Jikustik rilis pada 8 Desember 2006 berjudul Siang yang merupakan kelanjutan trilogi Pagi. Album ini berisi 11 lagu, dengan lagu andalan 'Puisi' karya Dadi. Pada 2008, Jikustik mengeluarkan album ketujuh mereka, Malam, yang menjadi rangkaian dari trilogi Pagi, Siang, Malam.

Masih ada 3 album karya Jikustik antaranya Kembali Indah (2011), Live Acoustic Album (2014), dan Tetap Berjalan (2015). Selain itu band yang saat ini bernaung di bawah Warner Music Indonesia juga memiliki single diantaranya 'Bila Ada Cinta Yang Lain' (2013), 'So Sweet' (2015), 'Bidadari Hidupku' (2019), 'Aku Masih Punya Puisi' (2020), 'Hanya Aku Yang Merasa' (2020), 'Gadis Perekam Hujan' (2020), dan 'Puisi' (Live Version) (2021).

Baca Juga: Profil Band Shaggydog, Rayakan 25 Tahun Bermusik di Indonesia

3. Pernah memiliki 3 vokalis

Profil Jikustik, Band Kelahiran Jogja yang Eksis Sejak 1996Pongky Barata mantan vokalis Jikustik (instagram.com/pongki_barata/)

Pongki sebagai vokal utama memang menyanyikan mayoritas lirik lagu milik Jikustik, namun Icha sang bassist dan Dadi sang gitaris juga ikut andil sebagai vokalis utama dalam beberapa lagu. Hampir dalam setiap album Icha menyumbangkan suaranya sebagai vokal utama, salah satunya pada lagu 'Saat Kau Tak Disini'.

Dadi juga pernah menyumbangkan suaranya sebagai vokal utama untuk lagu 'Hutan' (album Seribu Tahun) dan 'Meminjam Waktu' (album Sepanjang Musim). Saat Icha dan Dadi menjadi vokal utama, Pongki bermain gitar.

4. Pergantian vokalis (Pongky Barata) dan bassist (Icha) dan formasi Jikustik saat ini

Profil Jikustik, Band Kelahiran Jogja yang Eksis Sejak 1996https://www.instagram.com/jikustik/

Vakum pada tahun 2009 dari band yang membesarkan namanya tersebut, Pongki memutuskan keluar pada 2011 dari Jikustik. Pada video YouTube yang diunggah oleh channel Rian Ekky Pradipta (Rian D'Masiv), Pongky menyatakan bahwa pada tahun 2008-2009 terdapat hal-hal yang tidak sepaham dalam band.

Selain itu, Pongky juga menyatakan ada masalah waktu dan jarak di mana ia berada di Jakarta dan personel lain bertempat tinggal di Yogyakarta. Atas hal tersebut Pongky menyatakan vakum dari Jikustik. 

April 2011, Brian Prasetyoadi menjadi vokalis Jikustik setelah Pongki keluar secara resmi dengan mengirimkan email berisikan pamit dari Jikustik. Disusul pada April 2012, Icha sang bassis dan vokalis pun mengundurkan diri dari Jikustik.

Hingga saat ini melalui akun Instagram @jikustik hanya tertera empat nama personel yaitu Adhit (keyboard), Brian (vokal), Carlo (drum), dan Dadi (gitar). 

Baca Juga: Profil NDX A.K.A, Duo Dangdut Hip Hop Asal Bantul

Feti Nur Indah Sari Photo Community Writer Feti Nur Indah Sari

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Paulus Risang

Berita Terkini Lainnya