KuaEtnika Bawakan 3 Komposisi Terbaru untuk Djaduk di Ibadah Musikal
Pertama kali dibawakan untuk memperingati 100 hari Djaduk
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Meninggalnya musisi Djaduk Ferianto membuat grup musik yang didirikan Djaduk, KuaEtnika, dan sahabat-sahabat Djaduk menggelar acara untuk memperingati 100 hari meninggalnya Djaduk. Acara ini bertajuk Ibadah Musikal, di mana KuaEtnika tampil dengan berkolaborasi bersama berbagai musisi sahabat Djaduk.
Di antara komposisi lagu-lagu yang ditampilkan, ada beberapa komposisi baru yang dibuat khusus untuk mengenang Djaduk Ferianto yang ditampilkan KuaEtnika pada acara yang berlangsung pada Selasa (25/2) di Taman Budaya Yogyakarta ini.
Baca Juga: Ibadah Musikal 100 Hari Djaduk, Sarana Mengikhlaskan Kepergian Djaduk
1. Tiga komposisi spesial untuk mengenang Djaduk Ferianto
KuaEtnika membawakan beberapa komposisi yang berkolaborasi dengan para musisi seperti Endah Laras, Syaharani, Soimah Pancawati, Ricad Hutapea, Teater Gandrik, Tashoora, Mucichoir dan Jazz Mben Senen. Selain berkolaborasi, mereka juga mengenalkan 3 buah komposisi baru yang diciptakan khusus untuk Djaduk.
Komposisi spesial yang diciptakan khusus untuk Djaduk salah satunya berjudul Nguntapake, yang artinya dalam bahasa Indonesia adalah memberangkatkan. Komposisi ini diciptakan khusus untuk mengantarkan dan mengikhlaskan kepergian Djaduk.
"Pak bos, lewat komposisi yang kami tampilkan ini, kami KuaEtnika membuat karya khusus buatmu. Pada malam hari ini kami bersama-sama menguntapake, mengantar tidur panjang di tempat peristirahatan terakhir dengan keikhlasan, dengan senyuman," ucap Silir Pujiwati, vokalis KuaEtnika, mempersembahkan lagunya pada gelaran Ibadah Musikal.
Selain itu juga ada dua komposisi baru yang merupakan melodi terakhir yang ditinggalkan Djaduk berjudul Dua Benua dan Angin Gunung yang dibawakan secara perdana oleh KuaEtnika pada acara ini.
Baca Juga: KuaEtnika Tampil di Ngayogjazz 2019, Kendang Djaduk Jadi Pemanis