TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Resmi Dibuka, JAFF 2021 Jadi Magnet Pencinta Film

Mesti gercep kalau mau kebagian tiket nonton film di JAFF

Penonton film pembuka di JAFF 16 di Empire XXI Yogyakarta, Sabtu (27/11/2021). (IDN Times/Paulus Risang)

Yogyakarta, IDN Times - 16th Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2021 resmi dibuka di Empire XXI Yogyakarta, Sabtu (27/11/2021) malam.

Setelah absen dari penayangan secara luring pada tahun lalu, kali ini JAFF kembali memutar film secara langsung di bioskop. Acara ini langsung menyedot perhatian pencinta film, terbukti dengan Empire XXI yang dipadati pengunjung saat pembukaan berlangsung.

Baca Juga: Bertema Tenacity, JAFF 2021 Akan Digelar Luring dan Daring

1. Tema Tenacity sebagai semangat kegigihan sineas Asia

Jajaran panitia memberikan sambutan dalam pembukaan JAFF 16, Sabtu (27/11/2021). (Dok. JAFF)

Budi Irawanto selaku Festival President, Ifa Isfansyah selaku Festival Director, dan Alexander Matius selaku Program Director, menyampaikan sambutan singkat dalam acara pembukaan JAFF 16 yang mengambil tema "Tenacity".

“Dalam ranah yang lebih luas, ‘Tenacity’ bisa dipahami sebagai semangat kegigihan dari sinema Asia dalam mengatasi berbagai persoalan serta merumuskan respons yang inovatif dalam menjawab tantangan,” tutur Budi.

Budi bersama jajaran panitia JAFF 16 turut terima kasih atas semua pihak yang telah mendukung JAFF sehingga tahun ini JAFF dapat terwujud sebagai ruang tonton yang aman untuk menampilkan semangat inovasi para pembuat film di Asia Pasifik.

Selain itu, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X juga turut memberikan sambutan diwakili oleh Wakil Gubernur DIY, Paku Alam X, melalui penayangan tunda.

2. A Hero karya Ashgar Farhadi jadi film pembuka

Film A Hero (2021). (Dok. Memento International)

Film A Hero (2021) karya sutradara Ashgar Farhadi menjadi tayangan pembuka JAFF 2021. Film ini diputar serentak di seluruh studio di Empire XXI. Lima studio terisi penuh oleh para pengunjung yang tak hanya berasal dari Yogyakarta, tapi juga dari luar Yogyakarta.

Film asal Iran ini bercerita tentang Rahim Sultoni, seorang ayah satu anak yang terpaksa masuk penjara karena terjerat utang. Ketika cuti dari penjara, ia berusaha membatalkan pengaduan atas utang yang dimilikinya agar dirinya bebas, lewat sejumlah koin emas yang ditemukan oleh kekasihnya.

Namun, Rahim akhirnya memilih mengembalikan emas tersebut kepada pemiliknya. Apa yang terjadi setelahnya sungguh di luar dugaan Rahim.

Karya film ini telah mendulang penghargaan Grand Prix di kompetisi Palme d’Or Cannes Film Festival dan menjadi wakil negara Iran untuk nominasi Best International Feature Film pada 94th Academy Awards mendatang.

Baca Juga: Jazz Syuhada 2021 Gandeng Komunitas Lintas Iman di Kotabaru

Berita Terkini Lainnya