TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Film Indonesia Paling Berpengaruh Sepanjang Masa, Ada Pengabdi Setan

Pengaruhnya sangat kuat dalam industri perfilman nasional

Pengabdi Setan (2017) (dok. Rapi Films/Pengabdi Setan)

Industri perfilman Indonesia saat ini terus berkembang semakin lebih baik. Apalagi setelah tahun 2016, di mana film-film Indonesia bisa berjaya di negeri sendiri dengan meraih jutaan penonton yang datang ke bioskop. 

Sejarah film Indonesia sudah berlangsung cukup lama yaitu sejak Indonesia belum merdeka, atau di era Hindia-Belanda. Film pertama yang diproduksi di Indonesia adalah Loetoeng Kasaroeng (1926), sebuah film bisu karya sutradara asal Belanda, L. Heuveldorp. 

Nah, sejak Indonesia merdeka, barulah para sineas tanah air memproduksi film-film sejak 1950 sampai sekarang. Ada beberapa film Indonesia yang dianggap memiliki pengaruh yang besar terhadap industri sinema di Tanah Air. Berikut ini adalah film-film tersebut. 

1. Darah dan Doa (1950)  

Darah dan Doa (1950) (dok. Perfini/Darah dan Doa)

Merupakan film yang sangat bersejarah bagi negara kita. Pasalnya, Darah dan Doa adalah film Indonesia pertama yang diproduksi pasca kemerdekaan. Film ini dimulai proses syutingnya pada 30 Maret 1950. Itulah kenapa hari film nasional diperingati setiap tanggal tersebut. 

Film ini disutradarai oleh Usmar Ismail dan dibintangi oleh AN Alcaff, S. Kadarwati, serta Soeripno. Darah dan Doa menceritakan tentang perjuangan seorang prajurit untuk melawan kekuasaan penguasa kolonial Belanda. Pengaruh film ini terhadap industri film nasional jelas besar, karena menjadi pionir film Indonesia. 

2. Lewat Djam Malam (1954)  

Lewat Djam Malam (1954) (dok. Perfini/Lewat Djam Malam)

Lewat Djam Malam adalah film karya sutradara legendaris Indonesia, Usmar Ismail. Film ini dianggap berpengaruh karena di masanya mampu memenangkan penghargaan internasional. Yaitu  penghargaan Best Asian Film pada Festival Film Asia di Tokyo pada 1955. 

Lewat Djam Malam menceritakan seorang mantan pejuang kemerdekaan yang kembali menjadi masyarakat sipil. Film ini juga menjadi inspirasi bagi banyak sineas perfilman di Indonesia setelahnya. 

3. Tiga Dara (1956)  

Tiga Dara (1957) (dok. Perfini/Tiga Dara)

Berikutnya ada film yang juga disutradarai oleh Usmar Ismail yaitu Tiga Dara. Sebuah drama musikal yang menjadi simbol kebangkitan film nasional pada saat itu. 

Tiga Dara mengisahkan tentang kehidupan tiga saudari bernama Maryam (Chitra Dewi), Siti (Mieke Wijaya), dan Tati (Indriati Iskak) yang tinggal bersama nenek mereka setelah sang ibu meninggal dunia. Film ini berhasil menggambarkan kehidupan perempuan Indonesia pada saat itu. 

4. Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI (1984)  

Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI (1984) (dok. PFN/Penumpasan Pengkhianatan G 30 S PKI)

Sebuah film Indonesia yang melegenda hingga sekarang. Terlepas dari kontroversinya, film ini memang patut diacungi jempol. Film garapan sutradara Arifin C Noer ini memberikan gambaran yang begitu mencekam terhadap salah satu sejarah kelam bangsa Indonesia. 

Film ini memberikan pengaruh yang cukup besar terutama dampak terhadap masyarakat Indonesia. Film ini bahkan sempat menjadi film yang wajib diputar setiap tahunnya. 

Baca Juga: 7 Mobil Fiksi Paling Ikonik di Film Hollywood, Ada Favoritmu?

5. Ada Apa dengan Cinta? (2002)  

Ada apa dengan Cinta? (2002) (dok. Miles Films/Ada Apa dengan Cinta)

Pengaruh film Ada Apa dengan Cinta? Adalah membangkitkan kembali industri film dalam negeri setelah sebelumnya mati suri di era 90-an. Film ini juga menjadi salah satu film remaja Indonesia yang ikonik. 

Film yang disutradarai oleh Rudi Soedjarwo ini mengisahkan kisah romansa sepasang remaja ini melambungkan nama Dian Sastro dan Nicholas Saputra sebagai bintang film papan atas Indonesia. Setelah Ada Apa dengan Cinta? Lalu bermunculan film-film Indonesia dan industri film nasional hidup kembali. 

6. Laskar Pelangi (2008)  

Laskar Pelangi (2008) (dok. Miles Films/Laskar Pelangi)

Sebuah film karya Riri Riza yang diangkat dari novel laris berjudul sama karangan Andrea Hirata. Film ini berhasil mendapatkan jutaan penonton ketika dirilis dan sempat menjadi film terlaris Indonesia sepanjang masa. 

Pengaruh film ini adalah memicu film-film Indonesia setelahnya untuk berlomba agar memiliki kualitas yang lebih baik dan mendatangkan lebih banyak ke bioskop. Laskar Pelangi mengisahkan sepuluh anak yang berjuang menempuh pendidikan Sekolah Dasar di tengah serba keterbatasan, di Belitung pada akhir 1980-an.  

7. The Raid (2011) 

The Raid (2011) (dok. PT. Merantau Films/The Raid)

Film inilah yang mengangkat nama Iko Uwais, Joe Taslim, dan Yayan Ruhian ke kancah perfilman internasional. Film garapan Gareth Evans ini diputar di berbagai negara dan diakui sebagai salah satu film action terbaik sepanjang masa. 

The Raid mengisahkan sekelompok polisi yang melakukan penyerangan ke sebuah gedung yang menjadi tempat pembuatan narkoba. Film ini berhasil membangkitkan film action Indonesia ke kancah dunia. 

8. Pengabdi Setan (2017)  

Pengabdi Setan (2017) (dok. Rapi Films/Pengabdi Setan)

Joko Anwar selaku sutradara film ini, berhasil menaikan standar kualitas film horor Indonesia. Pengabdi Setan adalah film yang mampu menjadikan horor lokal naik kelas ke level yang lebih tinggi. 

Film ini merupakan pembuatan ulang dari film berjudul sama karya 1980 karya Sisworo Gautama yang juga sukses di masanya. Berkat Pengabdi Setan, film-film horor setelahnya berusaha untuk menaikan standar kualitasnya.

Baca Juga: 6 Film Cocok Ditonton Saat Ramadan, Bisa Jadi Teman Ngabuburit!

Verified Writer

Hilman Azis

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya